Taktik Conte Kian Padu, Inter Melaju Hajar Milan
MILAN, NusaBali
Inter Milan melaju usai mulai padu menjalankan taktik Antonio Conte. Christian Eriksen dan Ivan Perisic yang dinilai tak cocok dengan Inter juga kian nyetel.
Keterpaduan itu membuat Inter sukses melindas AC Milan 3-0, pada pekan ke-23 Liga Italia, di San Siro, Minggu (21/2) malam Wira.
Tiga gol Inter pada laga Derby della Madonnina dicetak dari brace Lautaro Martinez (menit ke-5 dan 57') dan Romelu Lukaku (66').
Kemenangan itu membawa Inter kian kokoh di puncak klasemen dengan 53 poin, dan unggul empat poin dari Milan di urutan kedua.
Kunci sukses kebangkitan Inter kali ini karena kian padunya pemain menjalankan taktik pelatih Antonio Conte. Pemain yang sempat dianggap tak cocok dengan gaya main Conte seperti Christian Eriksen dan Ivan Perisic bahkan mulai nyetel. Di laga kontra Milan, Eriksen dan Perisic yang dimainkan sebagai starter tampil bagus.
Eriksen menjalankan tugasnya sebagai pembagi bola dengan baik. Dikutip Opta, akurasi umpan Eriksen sampai 90 persen dengan dua kali mengkreasi peluang. Sedangkan Perisic di wing-back kiri bermain eksplosif dan membuat dua assist di laga ini.
Conte mengaku bangga Eriksen dan Perisic mulai bisa menyatu dengan Inter. Dia menilai para penggawa La Beneamata kini sudah begitu memahami apa yang diinginkannya.
Conte pun mengapresiasi kemenangan anak asuhnya atas AC Milan di Derby della Madonnina itu. Conte memuji performa Inter menaklukkan Milan dengan skor telak dan tanpa kebobolan gol lawan. Dia menyebut anak asuhnya mampu menghadapi tekanan besar dengan penampilan yang luar biasa.
Sementara pelatih AC Milan Stefano Pioli mengakui kesulitan yang dialami timnya untuk menghentikan Inter Milan. Pioli menjelaskan kekurangan timnya di laga tersebut.
"Ada beberapa peluang bagus di babak kedua, tapi Handanovic (kiper Inter) membuat banyak penyelamatan bagus. Kami juga kurang agresif dan memberi ruang lebih banyak untuk Inter. Memang tak mudah memenangi bola melawan mereka," kata Pioli.
Meski begitu, Pioli belum mau lempar handuk dalam persaingan gelar. "Ini memang pekan yang sulit. Namun kami akan bangkit," kata Piolo (55 tahun). *
Tiga gol Inter pada laga Derby della Madonnina dicetak dari brace Lautaro Martinez (menit ke-5 dan 57') dan Romelu Lukaku (66').
Kemenangan itu membawa Inter kian kokoh di puncak klasemen dengan 53 poin, dan unggul empat poin dari Milan di urutan kedua.
Kunci sukses kebangkitan Inter kali ini karena kian padunya pemain menjalankan taktik pelatih Antonio Conte. Pemain yang sempat dianggap tak cocok dengan gaya main Conte seperti Christian Eriksen dan Ivan Perisic bahkan mulai nyetel. Di laga kontra Milan, Eriksen dan Perisic yang dimainkan sebagai starter tampil bagus.
Eriksen menjalankan tugasnya sebagai pembagi bola dengan baik. Dikutip Opta, akurasi umpan Eriksen sampai 90 persen dengan dua kali mengkreasi peluang. Sedangkan Perisic di wing-back kiri bermain eksplosif dan membuat dua assist di laga ini.
Conte mengaku bangga Eriksen dan Perisic mulai bisa menyatu dengan Inter. Dia menilai para penggawa La Beneamata kini sudah begitu memahami apa yang diinginkannya.
Conte pun mengapresiasi kemenangan anak asuhnya atas AC Milan di Derby della Madonnina itu. Conte memuji performa Inter menaklukkan Milan dengan skor telak dan tanpa kebobolan gol lawan. Dia menyebut anak asuhnya mampu menghadapi tekanan besar dengan penampilan yang luar biasa.
Sementara pelatih AC Milan Stefano Pioli mengakui kesulitan yang dialami timnya untuk menghentikan Inter Milan. Pioli menjelaskan kekurangan timnya di laga tersebut.
"Ada beberapa peluang bagus di babak kedua, tapi Handanovic (kiper Inter) membuat banyak penyelamatan bagus. Kami juga kurang agresif dan memberi ruang lebih banyak untuk Inter. Memang tak mudah memenangi bola melawan mereka," kata Pioli.
Meski begitu, Pioli belum mau lempar handuk dalam persaingan gelar. "Ini memang pekan yang sulit. Namun kami akan bangkit," kata Piolo (55 tahun). *
Komentar