Bali Kirim 26 Atlet di Kejurnas Wushu
TABANAN, NusaBali
Bali mengirimkan 26 atlet putra dan putri pada Kejurnas virtual (Sirkuit) pada 22 - 27 Maret 2021.
Mereka dari lima Pengkab, yakni Pengkab Wushu Tabanan, Buleleng, Klungkung, Badung dan Pengkot Wushu Denpasar. Kejurnas akan berlangsung serentak secara virtual ini juga digelar di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam upaya menjaga agar kejuaraan tetap dapat dilangsungkan di tengah masa pandemi Covid-19 hampir setahun.
Jadi penyelenggaraan event olahraga virtual menjadi solusi oleh PB WI (Wushu Indonesia) untuk bisa menjalankan pembinaan atlet Wushu di seluruh Pengprov dan Pemkab WI di seluruh Indonesia. Kejurnas virtual lewat sistem Sirkuit akan dilaksanakan Pengprov WI Bali selama 6 hari kedepan.
Kejurnas ini proses penyelenggaraannya dipercayakan oleh tiap Provinsi. Dimana, untuk kejuaraan nasional virtual Pengprov Wushu Bali lokasinya akan di pusatkan di Tabanan bertempat di Gor Debes diikuti oleh atlet senior, atlet PON dan juga atlet Wushu Bali yang mendapatkan point tiKnggi pada kejuaraan virtual sebelumnya. Ketua Pengkab Wushu Tabanan Andra Jaya Kamis (18/3) mengatakan, tahun 2021 ini akan berlangsung dua kali kejuaraan yaitu pada bulan Maret dan yang kedua pada bulan Juni 2021 yang akan datang. Lanjutnya, sesuai ketentuan PB. WI bahwa, hasil kedua kejuaraan virtual tersebut sekaligus sebagai ajang seleksi atlet Wushu Indonesia yang berhak tampil di ajang kejuaraan dunia secara off line yang mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada bulan Desember 2021 mendatang. "Nilai hasil kejuaraan virtual pertama dan kedua akan digabung untuk menentukan atlet yang lolos di kejuaraan Wushu dunia Desember mendatang," terang Andra Jaya. Karena untuk Bali pelaksanaanya dipustkan di Tabanan, juga mendapat dukungan dari KONI Tabanan. Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa berharap apapun event dalam situasi Covid-19 harus bisa diikuti dengan semaksimal mungkin. Mengingat, ajang virtual menjadi solusi yang tepat untuk saat ini. Harapannya atlet tidak terpaku begitu saja. Namun tetap aktif menjalani proses latihan.
Meskipun kejuaraan yang diikuti baru sebatas virtual. Namun ini sebagai pertanda positif, bahwa olahraga tetap busa eksis. Dan ikut memberikan kontribusi positif untuk prestasi. Minimal mengajak masyarakat akan tetap positif dan berkarya dalam suasana Pandemi Covid-19. "Kita harus adaptif, itu bisa dimulai dari olahraga. Kalau virtual bisa digelar, kita ikuti saja dengan semaksimal mungkin," jelas Nurbawa. *dek
Komentar