Disperpusar Jembrana Digitalisasi Lontar Warga
NEGARA, NusaBali
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusar) Jembrana, melalui Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Jembrana, mengkonservasi lontar di Puri Rai Jembrana, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Senin (22/3).
Konservasi dengan merawat dan mendigitalisasi lontar. Kegiatan itu disaksikan Wakil Bupati (wabup) Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna. Dia mengajak warga untuk terus menjaga lontar, salah satu warisan para leluhur itu.
Program konservasi lontar ini menjadi upaya penyelamatan terhadap keberadaan lontar sebagai salah satu aset budaya warisan leluhur Bali.
Di sela-sela acara konservasi tersebut, Wabup Patriana mengatakan, bahwa lontar adalah sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang harus dijaga dan dilestarikan. Adanya program konservasi sekaligus indentifikasi dan digitalisasi ini, harus dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti cara merawat atau pun memahami isi lontar tersebut. Dari Pemkab Jemrbana, dipastikan tetap mendorong program yang dilaksanakan melalui PBB Jembrana ini.
Wabup Patriana mengharapkan, nantinya lontar-lontar yang telah dikonservasi juga biasa segera digitalisasi. Hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan isi naskah di dalam lontar-lontar tersebut. Lontar-lontar aslinya juga tetap harus dijaga agar tidak rusak. “Saya harapkan kepada masyarakat yang masih memiliki lontar, bisa segera melapor ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Untuk digitalisasi, supaya kedepannya anak cucu kita dapat mempelajari serta mengetahui lebih dalam isi pada lontar-lontar tersebut,” ucapnya.
Koordinator PBB Jembrana I Putu Wahyu Wirayuda mengatakan, saat ini masih banyak lontar di tangan pemilik atau keturunan-keterunan pembuat lontar. Lontar-lontar itu diyakini masih tersimpan, dan perlu dilakukan konservasi agar tidak rusak. Lontar-lontar yang sudah rusak, bisa diselamatkan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. “Program ini untuk melestarikan naskah kuno atau lontar di Jembrana. Sehingga dapat berguna bagi generasi muda Jembrana ke depannya,” ujarnya.
Wahyu mewakili jajaran PPB Jembrana, juga berharap kepada Pemkab Jembrana ke depannya, juga meningkatkan penganggaran untuk pembelian alat-alat digitalisasi. Termasuk ada harapan pemerintah mencanangkan pembangunan museum lontar sebagai pusat edukasi masyarakat. Mulai dari penyelamatan, cara menulis, dan membaca lontar. *ode
Komentar