Mayat Bayi Dalam Kardus Diotopsi, Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi

Polisi masih mendalami pelaku pembuang bayi yang ditemukan tak bernyawa tersebut. Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya dikonfirmasi pada Rabu kemarin, mengatakan mayat bayi yang diduga berumur 9 bulan (dalam kandungan, Red) ini masih dicari tahu penyebab pasti kematiannya. Sehingga penyidik Polres Buleleng memutuskan untuk melakukan otopsi. “Saat ini sedang fokus proses otopsi. Hasilnya akan dipakai dasar penyelidikan lebih lanjut. Termasuk untuk mengetahui waktu kematiannya, apakah sebelum dilahirkan atau setelah dilahirkan dan ditaruh di kardus,” ujar Iptu Sumarjaya.

Proses penyelidikan hingga kini masih berlanjut. Saat ini penyidik telah memeriksa tiga saksi, yakni pemilik rumah, penemu mayat bayi pertama, dan warga di sekitar tempat kejadian. Aparat pun sudah berkoordinasi dan mencari data wanita melahirkan di puskesmas serta bidan desa yang ada di Kecamatan Sawan. “Sampai saat ini belum ada kecurigaan mengarah ke pelaku, masih dalam tahap pengumpulan data dari keterangan saksi,” imbuh Iptu Sumarjaya.

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng, dibuat geger dengan penemuan mayat bayi di pekarangan rumah kosong milik warga setempat, Selasa (23/3) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Jasad bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan dalam kardus di rumah milik Gusti Kade Dwi Okayasa.

Mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan kerabat pemilik rumah bernama Gusti Ayu Suriatni. Suriatni yang awalnya bermaksud membersihkan rumah, mengambil kunci rumah yang biasanya diletakkan di bawah kardus. Namun betapa terkejutnya dia ketika mengangkat kardus, justru menemukan bayi yang masih lengkap dengan ari-ari dan darah yang masih segar.

Suriatni kemudian berteriak memanggil kerabat di sebelah TKP untuk bersama-sama mengecek temuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan dengan panjang 47 centimeter (cm) dan berat 3 kilogram (kg) tersebut, dan selanjutnya memberitahu sang pemilik rumah Gusti Kade Dwi Okayasa untuk segera menghubungi pihak dusun dan pihak kepolisian. *k23