nusabali

Dua Petinju Bali Tunggu Panggilan Pelatnas

  • www.nusabali.com-dua-petinju-bali-tunggu-panggilan-pelatnas

DENPASAR, NusaBali
Dua petinju PON Bali Kornelis Kwangu Langu dan Cakti Dwi Putra menunggu panggilan Pelatnas. Hal itu diungkapkan, setelah keduanya lolos Seleksi Nasional (Seleknas) Pelatnas di Mabes Angkatan Udara (AU) Jakarta Timur, yang berakhir Minggu (29/3).

Korneli dan Cakti Dwi berhasil melaju ke final, sekaligus memenuhi syarat masuk Pelatnas SEA Games 2021 di Vietnam. Hanya saja kapan pemanggilan belum dapat dipastikan, meski dua petinju Bali tersebut sudah lolos Pelatnas.


"Baik Kornelis dan Cakti kini tinggal menunggu kapan dipanggil lagi bergabung ke Pelatnas,” kata pelatih tim PON Bali Yulianus Leo Bunga, Rabu (31/3).

Apakah seperti Cakti yang meraih medali perak hanya menjadi petinju cadangan di Pelatnas, sementara peraih medali emas langsung menjati petinju inti, kata Yulianus, tidak ada istilah itu. Pasalnya, kedua petinju masih dilihat perkembangannya selama di Pelatnas. Jadi potensi saling gusur masih berpeluang akan terjadi. Apalagi di kelasnya itu ada dua petinju yang meraih tiket pelatnas

"Perkembangan beberapa bulan kedepan yang akan sangat menentukan menuju tim petinju inti," tegas Yulianus.

Kornelis meraih medali emas dan Cakti hanya mampu menyabet medali perak dalam duel berebut tempat di Pelatnas. Kornelis mengalahkan petinju NTT yakni Mario Blasius Kali di final kelas Layang (49 kg). Sedangkan Cakti Dwi Putra kalah kontroversial di final dari petinju Lampung Rusdianto Suku di kelas menengah (75 kg).

“Kalau Kornelis meraih emas di final karena memang sampai saat ini di Indonesia di kelasnya, dia tetap yang terbaik, jadi wajar. Sedangkan Cakti Dwiputra kalah kontroversial di final karena banyak nilai yang tak ditulis wasit atau juri. Padahal Cakti menghajar lawannya sampai lawannya grogi. Tapi nyatanya nilainya justeru sedikit,” kata Yulianus.

Dia mengatakan, saat ini sudah tiba di Bali bersama Kornelis, Cakti Dwi dan Julio Bria. Dengan demikian Julio Bria yang turun di kelas bantam (75 kg) yang gagal tembus pelatnas.

"Bali sebenarnya kirim tiga petinju dari empat petinju yang dipanggil. Satu petinju gagal di penyisihan, dua lagi melenggang ke final. Satu dapat medali emas, dan satu dapat medali perak. Bagi Bali ini tetap sebuah prestasi membanggakan," kata Yulianus Leo Bunga. *dek

Komentar