Kunjungan ke Objek Wisata Mulai Ramai
AMLAPURA, NusaBali
Kunjungan wisatawan ke objek wisata di Karangasem mulai ramai, terutama wisatawan domestik.
Salah satunya kunjungan ke Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin (5/4). Puluhan pengunjung berdatangan yang merupakan rombongan keluarga. Sejauh ini belum ada kunjungan wisatawan asing.
Kepala Pengelola Objek Wisata Tirtagangga, AA Kosalia mengakui wisatawan domestik mulai berdatangan sejak seminggu terakhir. “Kunjungan mulai ada sejak seminggu terakhir, namun belum banyak,” kata AA Kosalia. Sejak mulai ada kunjungan, AA Kosalia terus mengingatkan pengunjung agar jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan sebelum memasuki objek. Tujuannya agar tidak terjadi penularan Covid-19 di Objek Wisata Tirtagangga.
Pemberitahuan itu dilakukan setiap saat menggunakan pengeras suara selama ada kunjungan wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tirtagangga bukan saja menikmati panorama istana air, patung pagoda mengeluarkan air, jalan-jalan di jalan setapak tengah kolam, keliling taman air, dan memberikan ikan karper kuning makan. Di kolam juga disediakan dua perahu melayani wisatawan yang berminat naik perahu keliling kolam. Kolam tempat mandi mulai dibuka hanya saja peserta mandi dibatasi.
Meski kunjungan sepi, tetap mempekerjakan karyawan untuk jaga kebersihan areal objek. AA Kosalia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar aktivitas pariwisata kembali normal. Sehingga kegiatan ekonomi kembali ada pergerakan ke arah lebih baik. Wisatawan juga mulai berkunjung Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Kepala Pengelola Ida Made Alit mengakui selama liburan seminggu terakhir mulai ada wisatawan domestik. Jumlah pengunjung belumlah banyak.
Sepinya kunjungan menyebabkan kewalahan menutupi biaya operasional. Rata-rata biaya per bulan Rp 100 juta. Sejak 23 Maret hingga 10 Juli 2020 sempat tutup. Selanjutnya diberlakukan new normal pada 11 Juli 2020 hingga saat ini, belum juga ada wisatawan yang datang. Hanya segelintir wisatawan domestik. Pemasukan rata-rata per hari Rp 300.000 hingga Rp 900.000.
Sampai akhir tahun 2020, neracanya minus, tidak ada yang disetorkan ke Pemkab Karangasem karena habis digunakan biaya operasional. Bahkan untuk bayar gaji sejak Maret 2020 hingga Maret 2021 hanya bayar 50 persen. Itu pun menggunakan dana cadangan, tercatat dana cadangan telah habis Rp 306 juta. Jika gaji 50 karyawan dibayar normal, pengeluarannya per bulan untuk gaji saja mencapai Rp 800 juta. Terpisah, Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa mengatakan, tidak banyak wisatawan domestik yang datang. “Wisatawan yang menginap bisa dihitung dengan jari, satu hingga dua orang,” kata Wayan Kariasa. *k16
Komentar