Perenang Bali Tancap Gas
Kejar Performa di PON Papua 2021
Bahkan dalam sehari bisa berlatih sampai dua kali. Pagi dan sore hari. Hanya ada waktu persiapan lima bulan. Selain di Kolam Renang, mereka juga latihan wajib di gym untuk menunjang fisik perenang agar selalu prima.
DENPASAR NusaBali
Sebanyak Sembilan atlet renang PON Bali mulai tancap gas meningkatkan volume latihan. Sebelumnya mereka hanya menjalani latihan mandiri. Kali ini volume latihan langsung tancap gas, yakni enam kali seminggu. Peningkatan volume latihan itu untuk mengejar performa seratus persen dan siap meraih medali di PON 2021 Papua, Oktober nanti.
"Latihan bersama mulai dilakukan di Kolam Renang Tirta Harum Blahkiuh Badung. Kita hanya libur sekali dalam sepekan," ucap Ketua Umum Pengprov PRSI Bali, AA Ngurah Adhi Ardhana didampingi pelatih Kepala Renang Tim PON Bali, Wayan Wiarta, Minggu (25/4).
Menurut Agung Ardhana, bahkan dalam sehari bisa berlatih sampai dua kali. Latihan pagi dan sore hari. Ini dilakukan agar atlet renang semakin siap menatap PON Papua. Apalagi PON XX/2021 di Papua semakin dekat. Hanya ada waktu persiapan lima bulan. Makanya, waktu yang ada harus dimaksimalkan. Selain latihan di Kolam Renang, juga memberlakukan latihan wajib di tempat gym untuk menunjang fisiknya agar selalu prima.
"Nge-gym juga diwajibkan," kata Agung Ardhana, juga anggota DPRD Bali Dapil Kota Denpasar dari Fraksi PDIP itu.
Agung Ardhana mengatakan, jadwal latihan untuk atlet renang PON Bali, untuk hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu melakukan latihan pagi hari pukul 05.30 - 07.00 Wita. Sedangkan hari Selasa, dan Kamis melakukan latihan sore sekitar pukul 15.30 - 18.00 Wita. Jadi hitungannya latihan pagi empat kali, dan sore dua kali dalam sepekan. Di tengah-tengah waktu itu juga ada latihan gym dan latihan mandiri. Sehingga dalam sepekan itu melakukan latihan minimal 10 kali. Baik latihan bersama, latihan mandiri, dan latihan gym. Beban latihan itu agar tetap dilakukan secara maksimal dan penuh kerja keras.
"Volume latihan sekarang ini memang baru mencapai 87 persen. Progresnya belum 100 persen. Nanti mendekati Oktober baru top performance wajib mencapai 100 persen. Dan, jelang PON bisa saja latihan dua kali dalam sehari," beber Agung Ardhana.
Menurut Agung Ardhana, dari 9 perenang baru tujuh 7 orang yang bergabung latihan. Hal itu karena Putu Wirawan dipanggil pelatnas, sehingga harus latihan di Kolam Renang Aquatik GBK Jakarta. Lalu Muhammad Fauzan Martzah juga latihan di Jakarta.
Sementara Wayan Wiarta menambahkan, ke-9 perenang Bali yang akan turun di PON Papua, yakni Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Evalilian Van Leenen, Agus Nuarta dan Dewa Gede Anom.
“Dari semua itu, perenang yang diplot meraih medali yakni I Putu Wirawan, dan Pande Made Iron Digjaya. Pasalnya kedua perenang muda itu progres catatan waktunya meningkat tajam, “kata Wayan Wiarta. *dek
"Latihan bersama mulai dilakukan di Kolam Renang Tirta Harum Blahkiuh Badung. Kita hanya libur sekali dalam sepekan," ucap Ketua Umum Pengprov PRSI Bali, AA Ngurah Adhi Ardhana didampingi pelatih Kepala Renang Tim PON Bali, Wayan Wiarta, Minggu (25/4).
Menurut Agung Ardhana, bahkan dalam sehari bisa berlatih sampai dua kali. Latihan pagi dan sore hari. Ini dilakukan agar atlet renang semakin siap menatap PON Papua. Apalagi PON XX/2021 di Papua semakin dekat. Hanya ada waktu persiapan lima bulan. Makanya, waktu yang ada harus dimaksimalkan. Selain latihan di Kolam Renang, juga memberlakukan latihan wajib di tempat gym untuk menunjang fisiknya agar selalu prima.
"Nge-gym juga diwajibkan," kata Agung Ardhana, juga anggota DPRD Bali Dapil Kota Denpasar dari Fraksi PDIP itu.
Agung Ardhana mengatakan, jadwal latihan untuk atlet renang PON Bali, untuk hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu melakukan latihan pagi hari pukul 05.30 - 07.00 Wita. Sedangkan hari Selasa, dan Kamis melakukan latihan sore sekitar pukul 15.30 - 18.00 Wita. Jadi hitungannya latihan pagi empat kali, dan sore dua kali dalam sepekan. Di tengah-tengah waktu itu juga ada latihan gym dan latihan mandiri. Sehingga dalam sepekan itu melakukan latihan minimal 10 kali. Baik latihan bersama, latihan mandiri, dan latihan gym. Beban latihan itu agar tetap dilakukan secara maksimal dan penuh kerja keras.
"Volume latihan sekarang ini memang baru mencapai 87 persen. Progresnya belum 100 persen. Nanti mendekati Oktober baru top performance wajib mencapai 100 persen. Dan, jelang PON bisa saja latihan dua kali dalam sehari," beber Agung Ardhana.
Menurut Agung Ardhana, dari 9 perenang baru tujuh 7 orang yang bergabung latihan. Hal itu karena Putu Wirawan dipanggil pelatnas, sehingga harus latihan di Kolam Renang Aquatik GBK Jakarta. Lalu Muhammad Fauzan Martzah juga latihan di Jakarta.
Sementara Wayan Wiarta menambahkan, ke-9 perenang Bali yang akan turun di PON Papua, yakni Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Evalilian Van Leenen, Agus Nuarta dan Dewa Gede Anom.
“Dari semua itu, perenang yang diplot meraih medali yakni I Putu Wirawan, dan Pande Made Iron Digjaya. Pasalnya kedua perenang muda itu progres catatan waktunya meningkat tajam, “kata Wayan Wiarta. *dek
Komentar