Longsor Timpa 3 Kecamatan di Bangli
Tiga kecamatan di Bangli yakni Bangli, Susut dan Tembuku‚ diterjang bencana longsor dan banjir, menyusul hujan lebat, Rabu (15/12) siang hingga malam.
BANGLI, NusaBali
Belasan titik bencana didominasi tanah longsor di tiga kecamatan tersebut. Di Kecamatan Bangli, longsor terjadi Banjar/Lingkungan Tegallalang, Kelurahan Kawan, di ruas Jalan Kesumayuda antara Banjar Kawan, Bangli dengan Banjar Pengelumbaran, Desa Susut. Longsor dan pohon tumbang di Banjar Tegalsuci, Kelurahan Kubu. Banjir di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai, dan sekitarnya.
Di Kecamatan Susut, tanah longsor dan pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Tanggahan Peken, Desa Sulahan, dan longsor di pertigaan Desa Demulih. Kejadian yang sama terjadi di jalan jalur Banjar Lumbuan, Desa Sulahan jurusan Banjar/Desa Pengiangan. Di Kecamatan Tembuku, longsor hampir merata sepanjang jalur Bangli, Jehem, Tembuku, Undisan sampai Desa Bangbang, hingga di Desa Nongan, Kecamatan Rendang (Karangsem). Tiga lokasi diantaranya cukup parah, sehingga akses di jalur tersebut sempat tutup, yakni di jalur Banjar Tingkad Batu, jalur Desa Undisan dan di Banjar Kedui. Di Kedui, arus lalin menuju Kintamani ke utara, juga sempat terganggu.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan, menjelaskan sementara satu-satunya kecamatan yang aman dari bencana akibat hujan lebat, Rabu (15/12), hanya Kintamani. Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD I Ketut Agus Sutapa, Kamis (16/12), menyatakan bersyukur karena bencana di Bangli tak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian material tak bisa dihindari. Bencana hanya merusak fasilitas umum, bangunan dan barang milik warga. Ada yang tertimbun material longsor, diterjang banjir. Diantaranya, garase sepeda motor dan mobil milik warga di Tegallalang, Kelurahan Kawan. Tembok pagar depan rumah Dinas Danramil Bangli di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai dan beberapa fasilitas lain juga rusak karena banjir dan fasilitas milik warga lainnya. Satu unit kendaraan dinas milik Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disosnakertrans) Bangli rusak karena terkena longsoran saat melintas di Lingkungan Tegallalang, Kelurahan Kawan. “Perkiraan kerugian puluhan juta rupiah,” kata Karmawan.
Dijelaskan Karmawan, hingga Kamis (16/12), semua titik dan lokasi bencana sudah teratasi, baik oleh BPBD bersama instansi terkait seperti Dinas PU, TNI/Polri dan warga. Meski demikian Karmawan mengakui, ada satu-dua lokasi longsor parah yang penanganannya, tidak bisa dilakukan secara spontan atau cepat. Salah satunya, karena keterbatasan alat berat seperti loader. Loader yang digunakan menangani dan membersihkan longsoran parah, berada di Dinas PU. ‘’Kami kan perlu koordinasi untuk itu,“ ujar Karmawan.
Kata Karmawan, alat berat yang ada hanya satu unit. Akibatnya, di beberapa lokasi yang tidak terlalu parah penanganan dilakukan secara manual. Sementara dari pantauan di lapangan, beberapa lokasi longsoran telah dibersihkan petugas. Diantaranya di pertigaan Demulih dan lokasi lainnya. Namun demikian, pihak BPBD mengingatkan warga harus tetap waspada, karena potensi bencana tetap ada. Selain karena curah hujan tinggi, bencana, khususnya banjir diperparah dengan luberan sampah non organik, seperti plastik, pembalut, pempers dan lainnya. ‘’Sampah ini yang sangat kami sayangkan. Semestinya semua pihak sadar tak buang sampah sembarangan,“ tegas Karmawan.
Sementara itu, pohon aren berdiameter 40 cm, panjang 12 meter, tumbang hingga menutupi jalan raya di Banjar Telaga, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem pukul 20.00 Wita, Rabu (14/12). Pohon ini sempat ‘menghentikan’ arus lalulintas. Selama 30 menit petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem dipimpin Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa memotong batang pohon gunakan senso, selanjutnya arus lalulintas normal kembali.
Pohon itu sudah lapuk, tumbang jarak sekitar 30 meter utara Pasar Telaga, atau lokasinya dekat menara telekomunikasi. Pohon tumbang dari arah barat jalan. Syukurnya saat kejadian, tidak ada pengendara melintas, sehingga terhindar dari korban jiwa.
Di bagian lain, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Karangasem I Made Suama telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh camat se-Karangasem agar melaporkan, adanya pohon yang telah lapuk untuk ditebang, agar tidak membahayakan pengendara yang melintas. * k17, k16
Di Kecamatan Susut, tanah longsor dan pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Tanggahan Peken, Desa Sulahan, dan longsor di pertigaan Desa Demulih. Kejadian yang sama terjadi di jalan jalur Banjar Lumbuan, Desa Sulahan jurusan Banjar/Desa Pengiangan. Di Kecamatan Tembuku, longsor hampir merata sepanjang jalur Bangli, Jehem, Tembuku, Undisan sampai Desa Bangbang, hingga di Desa Nongan, Kecamatan Rendang (Karangsem). Tiga lokasi diantaranya cukup parah, sehingga akses di jalur tersebut sempat tutup, yakni di jalur Banjar Tingkad Batu, jalur Desa Undisan dan di Banjar Kedui. Di Kedui, arus lalin menuju Kintamani ke utara, juga sempat terganggu.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan, menjelaskan sementara satu-satunya kecamatan yang aman dari bencana akibat hujan lebat, Rabu (15/12), hanya Kintamani. Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD I Ketut Agus Sutapa, Kamis (16/12), menyatakan bersyukur karena bencana di Bangli tak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian material tak bisa dihindari. Bencana hanya merusak fasilitas umum, bangunan dan barang milik warga. Ada yang tertimbun material longsor, diterjang banjir. Diantaranya, garase sepeda motor dan mobil milik warga di Tegallalang, Kelurahan Kawan. Tembok pagar depan rumah Dinas Danramil Bangli di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai dan beberapa fasilitas lain juga rusak karena banjir dan fasilitas milik warga lainnya. Satu unit kendaraan dinas milik Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disosnakertrans) Bangli rusak karena terkena longsoran saat melintas di Lingkungan Tegallalang, Kelurahan Kawan. “Perkiraan kerugian puluhan juta rupiah,” kata Karmawan.
Dijelaskan Karmawan, hingga Kamis (16/12), semua titik dan lokasi bencana sudah teratasi, baik oleh BPBD bersama instansi terkait seperti Dinas PU, TNI/Polri dan warga. Meski demikian Karmawan mengakui, ada satu-dua lokasi longsor parah yang penanganannya, tidak bisa dilakukan secara spontan atau cepat. Salah satunya, karena keterbatasan alat berat seperti loader. Loader yang digunakan menangani dan membersihkan longsoran parah, berada di Dinas PU. ‘’Kami kan perlu koordinasi untuk itu,“ ujar Karmawan.
Kata Karmawan, alat berat yang ada hanya satu unit. Akibatnya, di beberapa lokasi yang tidak terlalu parah penanganan dilakukan secara manual. Sementara dari pantauan di lapangan, beberapa lokasi longsoran telah dibersihkan petugas. Diantaranya di pertigaan Demulih dan lokasi lainnya. Namun demikian, pihak BPBD mengingatkan warga harus tetap waspada, karena potensi bencana tetap ada. Selain karena curah hujan tinggi, bencana, khususnya banjir diperparah dengan luberan sampah non organik, seperti plastik, pembalut, pempers dan lainnya. ‘’Sampah ini yang sangat kami sayangkan. Semestinya semua pihak sadar tak buang sampah sembarangan,“ tegas Karmawan.
Sementara itu, pohon aren berdiameter 40 cm, panjang 12 meter, tumbang hingga menutupi jalan raya di Banjar Telaga, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem pukul 20.00 Wita, Rabu (14/12). Pohon ini sempat ‘menghentikan’ arus lalulintas. Selama 30 menit petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem dipimpin Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa memotong batang pohon gunakan senso, selanjutnya arus lalulintas normal kembali.
Pohon itu sudah lapuk, tumbang jarak sekitar 30 meter utara Pasar Telaga, atau lokasinya dekat menara telekomunikasi. Pohon tumbang dari arah barat jalan. Syukurnya saat kejadian, tidak ada pengendara melintas, sehingga terhindar dari korban jiwa.
Di bagian lain, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Karangasem I Made Suama telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh camat se-Karangasem agar melaporkan, adanya pohon yang telah lapuk untuk ditebang, agar tidak membahayakan pengendara yang melintas. * k17, k16
Komentar