Perusda Tabanan Gencar Jajaki Pasar Perumda Se-Bali
TABANAN, NusaBali
Perusahaan Daerah (Perusda) Dharma Santika (PDDS) Tabanan dipimpin direksi baru sejak sebulan lalu.
Direksi ini pun putar otak untuk mencegah agar perusda tak merugi seperti sebelumnya. Salah satunya dengan menjajaki pasar untuk penjualan sejumlah produk pangan, terutama beras Tabanan.
‘’PDDS Tabanan juga ingin mempertahankan dan mengembalikan Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali,’’ ujar Direktur Utama Peruda Dharma Santika, Kompiang Gede Pasek Wedha, Minggu (16/5).
Dia mengakui agar PDDS tak merugi, pihaknya sudah menjajaki sejumlah pasar untuk memasarkan produk hasil petani Tabanan. Salah satunya, berencana memasarkan beras petani di Tabanan dengan harga yang sama-sama untung. Untung dimaksud baik untuk perusda, petani, dan pemerintah daerah. "Kami akan menjajaki pasar dengan kerja sama. Sebab, tanpa ada pasar, produk yang dihasilkan petani akan lama laku," ungkapnya.
Menurutnya, selain bergerak di sektor pangan, manajemen PPDS juga berencana membantu petani cokelat di Tabanan. Karena banyak desa di Tabanan berpotensi perkebunan kopi cokelat. Seperti di Kecamatan Selemadeg Timur hingga Kecamatan Pupuan. "Dulu petani cokelat Tabanan berjaya. Sekarang kami ingin juga mengembalikan roh petani cokelat agar kembali menggeliat," katanya.
Dia berharap semua pihak mendukung rencana itu. Termasuk tak terlepas dari dukungan dan arahan pemimpin di Tabanan. Apalagi, kini penyertaan modal dari APBD ke Perusda dibatasi. "Selain itu, untuk mengembangkan PDDS, akan selalu bekerja sama dengan toko modern. Juga menyempurnakan program yang sudah bagus, seperti menyediakan beras bagi ASN," tegas Pasek Wedha.
Manajer Unit Bisnis Retail PDDS Tabanan I Wayan Nonok Aryasa menambahkan, saat ini PDDS Tabanan telah menjajaki komunikasi dengan Perumda seluruh Bali untuk menyalurkan komoditas asal Tabanan. Penjajakan juga untuk mengetahui progam yang diminati di pasaran. "Yang sempat kami jajaki untuk kerja sama yakni jajaran Perumda Badung, Perumda Bangli, Perumda Singaraja dan Perusda Bali," ungkapnya.
Menurutnya, dengan mengetahui minat dan kebutuhan pasar, maka semakin mudah memberikan program ke petani sesuai dengan potensi di Tabanan. Misalnya, dengan Perumda Bangli, PPDS bisa kirim beras. Karena di Bangli tidak banyak ada beras. ‘’Sebaliknya, apa yang ada di Bangli bisa dipasarkan di Tabanan," beber Wayan Nonok Aryasa.
Dia mengaku, komunikasi manajemeen PPDS untuk menjalin kerja sama telah disambut positif dengan Perumda seluruh Bali. Karena kerja sama ini dapat menimbulkan perputaran uang dari Bali untuk Bali. "Mudah-mudahan komunikasi ini berjalan dengan lancar. Sehingga PDDS Tabanan semakin berkembang," harapnya. *des
Komentar