Bupati Gianyar 'Terjepit'
Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dalam posisi terjepit terkait pemberhentian IB Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga dari jabatan Sekda Gianyar.
Ada Rekaman Berbau Politik Masalah Sekda
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Provinsi Bali temukan ada rekaman politik di balik pembebastugasan Sekda Gus Gaga.
Adanya bau politik di balik pembebastugasan Sekda Gianyar, Gus Gaga, ini diungkapkan Ketua Baperjakat Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, saat ditemui NusaBali seusai acara penandatanganan dan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (19/12). Tjok Pemayun menegaskan, rekaman bau politik itu memang ada.
"Ya, ada rekamannya, politik dibawa-bawa. Padahal, itu nggak boleh," tegas Tjok Pemayun yang juga Sekda Provinsi Bali. Sayangnya, Tjok Pemayun enggan merinci lebih jauh rekaman berbau politik yang dimaksud. Namun, berdasarkan bocoran yang diperoleh NusaBali, rekaman bau politik yang dimaksud Tjok Pemayun ada sangkut pautnya dengan sepak terjang Gus Gaga, Sekda Gianyar yang digadang-gadang maju ke Pilkada Gianyar 2018.
Menurut Tjok Pemayun, proses pergantian Sekda Gus Gaga dikembalikan kepada persoalan hukum. Ada UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (Aparatur Sipil Negara). Ada surat Mendagri dan MenPAN-Reformasi Birokrasi untuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang wajib dikukuhkan akhir Desember 2016 ini, termasuk pengukuhan Sekda Gianyar. "Nggak boleh ditunda itu. OPD ini wajib dikukuhkan," katanya.
Tjok Pemayun menyebutkan, sekarang keputusan diserahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika terkait posisi Sekda Gus Gaga. "Sekarang tinggal Pak Gubernur saja yang akan memutuskan, karena ada rekaman berbau politik," tandas birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini.
Sementara itu, Bupati Agung Bharata secara khusus menghadap Gubernur Pastika di Kantor Gubernuran, Senin kemarin. Namun, saat dikonfirmasi NusaBali seusai bertemu Gubernur Pastika, Agung Bharata menolak kalau pertemuannya itu membicarakan masalah Sekda Gus Gaga. "Saya ketemu Pak Gubernur urusan mau bangun Sekolah Bali Mandara di Gianyar," kilah Bupati yang panglingsir Puri Agung Gianyar ini.
Ketika ditanya soal Gus Gaga, Agung Bharata mengaku tidak akan mengukuhkan kembali yang bersangkutan sebagai Sekda Gianyar. "Saya tetapkan tidak akan ada pengukuhan. Saya sesuai dengan aturan ASN saja," tangkis mantan Ketua DPC PDIP Gianyar 2005-2010 ini.
Terkait adanya rekaman berbau politik atas pembebastugasan Sekda Gus Gaga, sebagaimana diungkap Tjok Pemayun, dengan bibir bergetar Agung Bharata menegaskan semuanya bisa terjadi dan dikait-kaitkan. "Kalau politik itu berapa tahun sih? Apa saja bisa dipolitikin. Jangankan politik, tusuk gigi kecil bisa buat Truk macet. Saya nggak tahu apa ada rekaman atau tidak. Rekaman nggak bisa dijadikan bukti," tandas Agung Bharata.
Bagaimana kalau digugat Sekda Gus Gaga? "Saya siap digugat. Karena saya juga nggak merasa benar sendiri. Ini hierarki. Semua aturan saya laksanakan," ujar kakak kandung dari AA Gde Mayun, tokoh Puri Agung Gianyar yang diplot menjadi Calon Waklil Bupati (Cawabup) Gianyar pendamping Made Agus Mahayastra dari PDIP di Pilkada Gianyar 2018 ini. * nat
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Provinsi Bali temukan ada rekaman politik di balik pembebastugasan Sekda Gus Gaga.
Adanya bau politik di balik pembebastugasan Sekda Gianyar, Gus Gaga, ini diungkapkan Ketua Baperjakat Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, saat ditemui NusaBali seusai acara penandatanganan dan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (19/12). Tjok Pemayun menegaskan, rekaman bau politik itu memang ada.
"Ya, ada rekamannya, politik dibawa-bawa. Padahal, itu nggak boleh," tegas Tjok Pemayun yang juga Sekda Provinsi Bali. Sayangnya, Tjok Pemayun enggan merinci lebih jauh rekaman berbau politik yang dimaksud. Namun, berdasarkan bocoran yang diperoleh NusaBali, rekaman bau politik yang dimaksud Tjok Pemayun ada sangkut pautnya dengan sepak terjang Gus Gaga, Sekda Gianyar yang digadang-gadang maju ke Pilkada Gianyar 2018.
Menurut Tjok Pemayun, proses pergantian Sekda Gus Gaga dikembalikan kepada persoalan hukum. Ada UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (Aparatur Sipil Negara). Ada surat Mendagri dan MenPAN-Reformasi Birokrasi untuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang wajib dikukuhkan akhir Desember 2016 ini, termasuk pengukuhan Sekda Gianyar. "Nggak boleh ditunda itu. OPD ini wajib dikukuhkan," katanya.
Tjok Pemayun menyebutkan, sekarang keputusan diserahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika terkait posisi Sekda Gus Gaga. "Sekarang tinggal Pak Gubernur saja yang akan memutuskan, karena ada rekaman berbau politik," tandas birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini.
Sementara itu, Bupati Agung Bharata secara khusus menghadap Gubernur Pastika di Kantor Gubernuran, Senin kemarin. Namun, saat dikonfirmasi NusaBali seusai bertemu Gubernur Pastika, Agung Bharata menolak kalau pertemuannya itu membicarakan masalah Sekda Gus Gaga. "Saya ketemu Pak Gubernur urusan mau bangun Sekolah Bali Mandara di Gianyar," kilah Bupati yang panglingsir Puri Agung Gianyar ini.
Ketika ditanya soal Gus Gaga, Agung Bharata mengaku tidak akan mengukuhkan kembali yang bersangkutan sebagai Sekda Gianyar. "Saya tetapkan tidak akan ada pengukuhan. Saya sesuai dengan aturan ASN saja," tangkis mantan Ketua DPC PDIP Gianyar 2005-2010 ini.
Terkait adanya rekaman berbau politik atas pembebastugasan Sekda Gus Gaga, sebagaimana diungkap Tjok Pemayun, dengan bibir bergetar Agung Bharata menegaskan semuanya bisa terjadi dan dikait-kaitkan. "Kalau politik itu berapa tahun sih? Apa saja bisa dipolitikin. Jangankan politik, tusuk gigi kecil bisa buat Truk macet. Saya nggak tahu apa ada rekaman atau tidak. Rekaman nggak bisa dijadikan bukti," tandas Agung Bharata.
Bagaimana kalau digugat Sekda Gus Gaga? "Saya siap digugat. Karena saya juga nggak merasa benar sendiri. Ini hierarki. Semua aturan saya laksanakan," ujar kakak kandung dari AA Gde Mayun, tokoh Puri Agung Gianyar yang diplot menjadi Calon Waklil Bupati (Cawabup) Gianyar pendamping Made Agus Mahayastra dari PDIP di Pilkada Gianyar 2018 ini. * nat
Komentar