Sejak 2016, Sasar 53 Desa dan 6 Kelurahan
Bupati Suwirta Tuntaskan Inovasi Bedah Desa
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung melalui inovasi bedah desa telah membedah desa secara berkesinambungan.
Kini sudah semua atau 53 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Klungkung, tuntas dilakukan bedah desa sejak tahun 2016. Desa pertama yang dibedah Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yakni Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, dan berakhir di Desa Kutampi dan Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (25/6).
Meski langit mendung dan hujan gerimis, tak menurunkan semangat Bupati Suwirta blusukan dari pagi, sore hingga larut malam dari satu tempat ke tempat lainnya. Bupati menelusuri gang-gang pemukiman guna mengatasi permasalah di desa terkait penanganan keluarga miskin, air bersih, infrastruktur desa dan pendidikan. Selain itu, pengembangan potensi desa yang menjadi persoalan dasar di masyarakat belum sepenuhnya bisa diselesaikan.
Dari evaluasi Bedah Desa di desa Kutampi, ada beberapa temuan yang menjadi perhatian serius Bupati Suwirta yaitu keluarga miskin masih banyak yang belum ditangani. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kebanyakan tidak aktif, dalam arti ada warga meninggal namun tercatat masih hidup. "Kalau ada warga tidak aktif lagi, tentu bisa dikeluarkan. Agar warga yang benar-benar ingin menerima haknya dan ODGJ, bisa didaftarkan sehingga bisa menerima haknya juga," ujar Bupati Suwirta dalam perjalanan bedah desa.
Masalah sampah juga menjadi perhatian khusus, sampah masih berserakan di ladang, belum ada tempat pengolahan sampah. Bupati Suwirta meminta desa untuk melakukan gerakan Gema Tansaplas (Gerakan Puputan Sampah Plastik). Masalah pendidikan, SD 3 Kutampi akan diregrouping. Regrouping merupakan upaya untuk mengatasi kekurangan tenaga guru, peningkatan mutu, dan efisiensi biaya bagi perawatan gedung sekolah. "Pembelajaran siswa akan lebih oftimal serta sarana dan prasarana yang diberikan bermanfaat dengan baik," jelas Bupati Suwirta.
Tanpa menunggu lama, Bupati Asal Nusa Ceningan ini langsung menugaskan kepada OPD terkait, agar segera menindaklanjuti. Lebih lanjut inovasi bedah desa ini sebagai bentuk komitmen dalam mengatasi semua permasalahan yang ada. "Kami tidak mau menerima laporan di atas meja dan kami terun bukan hanya menuntaskan masalah saja, iami turun melakukan pemetaan masalah," ujar Bupati Suwirta.
Sementara dari evaluasi bedah desa Klumpu,
Keluarga miskin dan penanganan sampah juga menjadi perhatian Bupati Suwirta. "Kita saling bahu membahu menuntaskan permasalahan ini, mulai dari perbekel dan dinas terkait lainnya. Semakin kita turun data difabel, lansia dan keluarga miskin akan semakin terbuka dan termasuk sulitnya desa untuk menuntaskan ini, langsung kita tuntaskan ditempat," jelas Bupati Suwirta.
Perbekel Desa Kutampi I Wayan Mustika mengatakan luas wilayah Desa Kutampi 13,14 hektare, terbagi atas 6 banjar dinas dan 11 Banjar Adat yaitu Banjar Dinas Jurangpahit, Banjar Dinas Gelagah, Banjar Dinas Bayuh, Banjer Dinas Ponjok, Banjar Dinas Jurangaya dan Banjar Dinas Pulagan. Dengan penduduk Desa Kutampi sebanyak 3.605 jiwa. "Kami berharap melalui bedah desa ini bisa teratasi semua permasalahan yang ada," harap Mustika.
Perjalanan melelahkan sehari penuh sampai larut malam di Desa Kutampi dan Desa Klumpu dan diakhiri dengan sembahyang bersama di Pura Dalem Kerangkeng dan Pura Puncak Mundi, Nusa Penida. Suasana kabut tebal, hujan deras dan angin dingin menyertai persembahyangan. *wan
Komentar