Pantai Kedungu Penuh Sampah, Toris Batal Surfing
Pantai Kedungu, Banjar Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan penuh sampah kiriman
TABANAN, NusaBali
Parahnya, sampah kiriman ini telah menumpuk di pinggir pantai sejak satu bulan lebih. Tak ada penanganan dari pemerintah untuk membersihkan pantai yang ramai dikunjungi surfer dunia ini. Tumpukan sampah ini hanya dibersihkan oleh staf desa dan mengandalkan masyarakat setempat yang cari kayu bakar dari tumpukan sampah itu.
Pantauan di Pantai Kedungu kemarin, toris asal South Afrika, Delia, batal surfing karena pantai kotor. “Semoga sampah ini cepat tertangani,” pintanya. Ia mengaku batal menjajal ombak Kedungu yang dikenal menantang karena kotor penuh sampah. Sementara warga setempat, I Made Mudita, 36, asal Banjar Dangin Jelinjing, Desa Belalang mengatakan tumpukan sampah sudah ada sejak sebulan lalu. Tumpukan sampah kira-kira tingginya mencapai satu meter. “Setahu saya belum ada aksi dari pemerintah. Hanya warga pencari kayu bakar yang mengurangi tumpukan sampah ini,” ungkap Mudita, Kamis (29/12).
Dikatakan, hampir setiap tahun sampah kiriman menumpuk di Pantai Kedungu. Biasanya sampah-sampah ini akan didiamkan, setelah beberapa hari dan cuaca bagus akan bersih sendiri dihanyutkan ombak. “Material sampah kebanyakan sandal, kemungkinan ada pabrik yang buang sandal sembarangan,” sebutnya. Kadang ia mengaku malu karena toris yang ramai berkunjung ke Pantai Kedungu memunguti sampah-sampah itu dan dikumpulkan di satu titik.
Kelian Dinas Banjar Kedungu, Ketut Benarwan, 46, mengatakan sampah kiriman kerap terjadi setiap tahun. Menurutnya membawa dampak positif bagi warga karena sampah jenis kayu akan dipungut untuk bakar genteng bagi warga di Desa Pajaten, Kecamatan Kediri. “Sampah ini akan bersih sendirinya setelah angin setelah dihanyutkan ombak,” terang Benarwan. Ditambahkan, setiap hari Jumat, perangkat desa dan pedagang di pantai kerja bhakti bersihkan sampah. * cr61
Pantauan di Pantai Kedungu kemarin, toris asal South Afrika, Delia, batal surfing karena pantai kotor. “Semoga sampah ini cepat tertangani,” pintanya. Ia mengaku batal menjajal ombak Kedungu yang dikenal menantang karena kotor penuh sampah. Sementara warga setempat, I Made Mudita, 36, asal Banjar Dangin Jelinjing, Desa Belalang mengatakan tumpukan sampah sudah ada sejak sebulan lalu. Tumpukan sampah kira-kira tingginya mencapai satu meter. “Setahu saya belum ada aksi dari pemerintah. Hanya warga pencari kayu bakar yang mengurangi tumpukan sampah ini,” ungkap Mudita, Kamis (29/12).
Dikatakan, hampir setiap tahun sampah kiriman menumpuk di Pantai Kedungu. Biasanya sampah-sampah ini akan didiamkan, setelah beberapa hari dan cuaca bagus akan bersih sendiri dihanyutkan ombak. “Material sampah kebanyakan sandal, kemungkinan ada pabrik yang buang sandal sembarangan,” sebutnya. Kadang ia mengaku malu karena toris yang ramai berkunjung ke Pantai Kedungu memunguti sampah-sampah itu dan dikumpulkan di satu titik.
Kelian Dinas Banjar Kedungu, Ketut Benarwan, 46, mengatakan sampah kiriman kerap terjadi setiap tahun. Menurutnya membawa dampak positif bagi warga karena sampah jenis kayu akan dipungut untuk bakar genteng bagi warga di Desa Pajaten, Kecamatan Kediri. “Sampah ini akan bersih sendirinya setelah angin setelah dihanyutkan ombak,” terang Benarwan. Ditambahkan, setiap hari Jumat, perangkat desa dan pedagang di pantai kerja bhakti bersihkan sampah. * cr61
Komentar