Pengusaha Kuliner Minta Insentif
Jika PPKM Darurat Diperpanjang
JAKARTA, NusaBali
Seluruh pihak saat ini tengah menanti keputusan pemerintah terkait PPKM Darurat, termasuk para pengusaha kuliner.
Jika PPKM Darurat diperpanjang, mereka berharap pemerintah memberikan dukungan terhadap bisnis mereka yang semakin sulit.
Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) mengusulkan pemerintah memberikan insentif atau bantuan kepada para pelaku usaha kuliner. Sekjen Apkulindo sekaligus Pengamat UMKM dari Indigo Network, Masbukhin Pradhana mengatakan, pelaku usaha kuliner kini tengah menghadapi kondisi yang berat akibat kebijakan PPKM Darurat dan bisa semakin parah jika aturan tersebut diperpanjang.
Jika kebijakan tersebut diperpanjang, pemerintah diminta untuk mengeluarkan berbagai insentif atau bantuan bagi para pelaku usaha kuliner yang omset penjualannya semakin anjlok.
"Mohon pemerintah bisa memberikan insentif atau bantuan tunai buat para pedagang yang terdampak terutama untuk pedagang kaki lima. Kemarin setelah lebaran Idul Fitri, jualan sudah mulai naik namun ini kembali ada aturan PPKM Darurat, sehingga omset terjun bebas lagi," tuturnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir detikcom, Selasa (20/7).
Sementara itu, Ketua Bidang Pelatihan Operasional Apkulindo Chef Lintang mengatakan, beban operasional menjadi tantangan terbesar pelaku usaha kuliner menghadapi dampak kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah tersebut.
"Pada dasarnya kami dari sisi pengusaha kita juga mendukung pemberlakuan PPKM Darurat, artinya untuk menekan laju COVID-19 kami sangat memahami itu. Tapi dampak negatifnya kami rasakan sangat berat terutama dalam biaya operasional, karena biaya operasional kita itu sangat tinggi," sebutnya.
Lintang yang juga Owner (Pemilik) dari Blue Fire Steakhouse berharap para pelaku usaha kuliner dapat diberikan insentif untuk mengurangi tekanan akibat beban operasional tersebut. Terutama jika periode PPKM Darurat diperpanjang.
"Kuliner itu terbagi beberapa segmen pasarnya, kami mengusulkan pemerintah memberikan insentif kepada para pelaku kuliner untuk UMKM juga dalam meringankan beban operasional," tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Apkulindo DKI Jakarta sekaligus Founder NoMiNoMi, Rifqi Mohamad Amiruddin Syaukani. Rifqi menyebut pemerintah diharapkan bisa memberikan solusi berupa insentif untuk para karyawan di sektor UMKM kuliner.
"Sebagai pengusaha kami siap mengikutinya anjuran pemerintah untuk mengurangi wabah. Tapi sebaiknya pemerintah memiliki solusi pemberian kompensasi untuk para karyawan kami, seperti pemberian paket sembako untuk kehidupan mereka sekeluarga perbulan," ujar Rifqi.
Selain itu, pemerintah diharapkan memberikan insentif lainnya berupa subsidi uang tunai, peniadaan iuran listrik dan iuran air kepada para karyawan di sektor UMKM yang terdampak kebijakan tersebut.
Meski demikian, Sekjen Apkulindo, Masbukhin Pradhana mengatakan, walaupun kondisi saat ini sangat memberatkan, namun diharapkan para pengusaha kuliner tetap mematuhi aturan PPKM Darurat yang telah diberlakukan oleh pemerintah.
Hal ini dilakukan agar para pelaku usaha kuliner, bisa saling mendukung dan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19. Jika pandemi berakhir, dipastikan pemulihan ekonomi akan berjalan secara cepat. *
Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) mengusulkan pemerintah memberikan insentif atau bantuan kepada para pelaku usaha kuliner. Sekjen Apkulindo sekaligus Pengamat UMKM dari Indigo Network, Masbukhin Pradhana mengatakan, pelaku usaha kuliner kini tengah menghadapi kondisi yang berat akibat kebijakan PPKM Darurat dan bisa semakin parah jika aturan tersebut diperpanjang.
Jika kebijakan tersebut diperpanjang, pemerintah diminta untuk mengeluarkan berbagai insentif atau bantuan bagi para pelaku usaha kuliner yang omset penjualannya semakin anjlok.
"Mohon pemerintah bisa memberikan insentif atau bantuan tunai buat para pedagang yang terdampak terutama untuk pedagang kaki lima. Kemarin setelah lebaran Idul Fitri, jualan sudah mulai naik namun ini kembali ada aturan PPKM Darurat, sehingga omset terjun bebas lagi," tuturnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir detikcom, Selasa (20/7).
Sementara itu, Ketua Bidang Pelatihan Operasional Apkulindo Chef Lintang mengatakan, beban operasional menjadi tantangan terbesar pelaku usaha kuliner menghadapi dampak kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah tersebut.
"Pada dasarnya kami dari sisi pengusaha kita juga mendukung pemberlakuan PPKM Darurat, artinya untuk menekan laju COVID-19 kami sangat memahami itu. Tapi dampak negatifnya kami rasakan sangat berat terutama dalam biaya operasional, karena biaya operasional kita itu sangat tinggi," sebutnya.
Lintang yang juga Owner (Pemilik) dari Blue Fire Steakhouse berharap para pelaku usaha kuliner dapat diberikan insentif untuk mengurangi tekanan akibat beban operasional tersebut. Terutama jika periode PPKM Darurat diperpanjang.
"Kuliner itu terbagi beberapa segmen pasarnya, kami mengusulkan pemerintah memberikan insentif kepada para pelaku kuliner untuk UMKM juga dalam meringankan beban operasional," tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Apkulindo DKI Jakarta sekaligus Founder NoMiNoMi, Rifqi Mohamad Amiruddin Syaukani. Rifqi menyebut pemerintah diharapkan bisa memberikan solusi berupa insentif untuk para karyawan di sektor UMKM kuliner.
"Sebagai pengusaha kami siap mengikutinya anjuran pemerintah untuk mengurangi wabah. Tapi sebaiknya pemerintah memiliki solusi pemberian kompensasi untuk para karyawan kami, seperti pemberian paket sembako untuk kehidupan mereka sekeluarga perbulan," ujar Rifqi.
Selain itu, pemerintah diharapkan memberikan insentif lainnya berupa subsidi uang tunai, peniadaan iuran listrik dan iuran air kepada para karyawan di sektor UMKM yang terdampak kebijakan tersebut.
Meski demikian, Sekjen Apkulindo, Masbukhin Pradhana mengatakan, walaupun kondisi saat ini sangat memberatkan, namun diharapkan para pengusaha kuliner tetap mematuhi aturan PPKM Darurat yang telah diberlakukan oleh pemerintah.
Hal ini dilakukan agar para pelaku usaha kuliner, bisa saling mendukung dan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19. Jika pandemi berakhir, dipastikan pemulihan ekonomi akan berjalan secara cepat. *
Komentar