Jalan Tergerus Hujan, Kendaraan Sulit Melintas
Tiga ruas jalan di Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Jalan berubah mirip alur sungai karena aspalnya tergerus hujan.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak tiga ruas jalan di Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, berubah mirip alur sungai lantaran tergerus hujan deras sepanjang musim hujan kali ini. Jalan aspal yang tergerus hingga berubah mirip alur sungai itu membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Warga membuat jalan setapak agar sepeda motor bisa lewat. Kondisi itu terjadi sejak seminggu terakhir.
Sedangkan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, tercatat empat ruas jalan tanah kondisinya semakin licin karena diguyur hujan. Warga terpaksa melintasi jalan tersebut, karena satu-satunya jalan menghubungkan antar-banjar dinas.
Pantauan NusaBali, Rabu (4/1), jalan aspal yang tergerus hingga mirip alur sungai di Desa Tianyar Tengah, terdapat di Banjar Moncol–Banjar Pedahan Kaja (sepanjang sekitar 3 kilometer), Banjar Penginyahan–Banjar Pedahan Kelod (sepanjang sekitar 3,5 km), dan Banjar Munti Desa–Banjar Sangsana (sepanjang sekitar 2,6 km).
Akses perekonomian desa macet sejak sepekan terakhir, lantaran kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Hanya masyarakat berswadaya membangun jalan setapak, sekadar sepeda motor bisa melintas.
Perbekel Tianyar Tengah Ni Nengah Suciati membenarkan akses jalan hancur sejak hujan lebat mengguyur sepekan terakhir. Akibatnya, akses terganggu dan aktivitas ekonomi kerakyatan terhambat.
“Masyarakat berswadaya membangun jalan setapak, nanti jika hujan lebat turun, jalan (setapak) itu kembali hanyut. Kami telah bersurat ke Dinas PU,” kata Nengah Suciati.
Anggota DPRD Karangasem dari Desa Tianyar Tengah I Nyoman Musna Antara langsung mengecek ke ruas jalan yang hancur tersebut. ”Sudah saya sarankan perbekel bersurat ke Dinas PU, agar segera dapat bantuan tanggap bencana,” ucap Musna Antara.
Sementara empat ruas jalan tanah di Desa Ban, Kecamatan Kubu, yang kondisinya rawan dilintasi adalah di Banjar Panek–Banjar Manik Aji (sepanjang sekitar 4 kilometer), Banjar Delundungan–Banjar Manik Aji (sepanjang sekitar 3 km), Banjar Temakung–Banjar Jatituhu (sekitar 6 km), dan Banjar Bonyoh–Banjar Belong (sekitar 5 km).
Kelian Banjar Manikaji, Desa Ban, I Nengah Subagia dan Kelian Banjar Ban I Nyoman Saba, mengaku waswas saat melintas di jalur jalan yang semakin licin itu. Selain jalannya berlubang, terkadang melintasi tanjakan dan berliku. “Terpaksa saya lintasi jalan licin, karena satu-satunya penghubung antar-kampung,” ucap Nengah Subagia.
Rata-rata empat ruas jalan tersebut dibangun tahun 1994, belum pernah ditingkatkan untuk dikeraskan, kemudian diaspal. Perbekel Ban I Wayan Potag akan secepatnya bersurat ke Dinas PU Karangasem. “Kondisi empat ruas jalan tanah semakin parah, mudah-mudahan segera ditindaklanjuti pengerasannya,” tuturnya.
Kadis Pekerjaan Umum (PU) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa, mengaku telah menerima laporan atas tergerusnya beberapa ruas jalan di Desa Tianyar Tengah. “Kami segera cek ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut,” kata Sutirtayasa.
Catatan di Dinas PU Karangasem, dari 846,83 kilometer jalan Kabupaten Karangasem, hanya 485,84 kilometer kondisi baik, 147 kilometer kondisi sedang, 95,89 kilometer rusak, dan 118,09 kilometer rusak berat. * k16
Sebanyak tiga ruas jalan di Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, berubah mirip alur sungai lantaran tergerus hujan deras sepanjang musim hujan kali ini. Jalan aspal yang tergerus hingga berubah mirip alur sungai itu membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Warga membuat jalan setapak agar sepeda motor bisa lewat. Kondisi itu terjadi sejak seminggu terakhir.
Sedangkan di Desa Ban, Kecamatan Kubu, tercatat empat ruas jalan tanah kondisinya semakin licin karena diguyur hujan. Warga terpaksa melintasi jalan tersebut, karena satu-satunya jalan menghubungkan antar-banjar dinas.
Pantauan NusaBali, Rabu (4/1), jalan aspal yang tergerus hingga mirip alur sungai di Desa Tianyar Tengah, terdapat di Banjar Moncol–Banjar Pedahan Kaja (sepanjang sekitar 3 kilometer), Banjar Penginyahan–Banjar Pedahan Kelod (sepanjang sekitar 3,5 km), dan Banjar Munti Desa–Banjar Sangsana (sepanjang sekitar 2,6 km).
Akses perekonomian desa macet sejak sepekan terakhir, lantaran kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Hanya masyarakat berswadaya membangun jalan setapak, sekadar sepeda motor bisa melintas.
Perbekel Tianyar Tengah Ni Nengah Suciati membenarkan akses jalan hancur sejak hujan lebat mengguyur sepekan terakhir. Akibatnya, akses terganggu dan aktivitas ekonomi kerakyatan terhambat.
“Masyarakat berswadaya membangun jalan setapak, nanti jika hujan lebat turun, jalan (setapak) itu kembali hanyut. Kami telah bersurat ke Dinas PU,” kata Nengah Suciati.
Anggota DPRD Karangasem dari Desa Tianyar Tengah I Nyoman Musna Antara langsung mengecek ke ruas jalan yang hancur tersebut. ”Sudah saya sarankan perbekel bersurat ke Dinas PU, agar segera dapat bantuan tanggap bencana,” ucap Musna Antara.
Sementara empat ruas jalan tanah di Desa Ban, Kecamatan Kubu, yang kondisinya rawan dilintasi adalah di Banjar Panek–Banjar Manik Aji (sepanjang sekitar 4 kilometer), Banjar Delundungan–Banjar Manik Aji (sepanjang sekitar 3 km), Banjar Temakung–Banjar Jatituhu (sekitar 6 km), dan Banjar Bonyoh–Banjar Belong (sekitar 5 km).
Kelian Banjar Manikaji, Desa Ban, I Nengah Subagia dan Kelian Banjar Ban I Nyoman Saba, mengaku waswas saat melintas di jalur jalan yang semakin licin itu. Selain jalannya berlubang, terkadang melintasi tanjakan dan berliku. “Terpaksa saya lintasi jalan licin, karena satu-satunya penghubung antar-kampung,” ucap Nengah Subagia.
Rata-rata empat ruas jalan tersebut dibangun tahun 1994, belum pernah ditingkatkan untuk dikeraskan, kemudian diaspal. Perbekel Ban I Wayan Potag akan secepatnya bersurat ke Dinas PU Karangasem. “Kondisi empat ruas jalan tanah semakin parah, mudah-mudahan segera ditindaklanjuti pengerasannya,” tuturnya.
Kadis Pekerjaan Umum (PU) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa, mengaku telah menerima laporan atas tergerusnya beberapa ruas jalan di Desa Tianyar Tengah. “Kami segera cek ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut,” kata Sutirtayasa.
Catatan di Dinas PU Karangasem, dari 846,83 kilometer jalan Kabupaten Karangasem, hanya 485,84 kilometer kondisi baik, 147 kilometer kondisi sedang, 95,89 kilometer rusak, dan 118,09 kilometer rusak berat. * k16
Komentar