Tag: BPOM

Safri mengakui wadah berupa bekas kaleng lem yang digunakan untuk mengolah cincau, tidak higienis.

Buah dan sayur terkontaminasi zat kimia pestisida itu ditemukan tim dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng yang turun ke Pasar Anyar Singaraja dan Pasar Seririt, Kamis (20/7) pagi.

Jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana mengamankan 1.200 botol jamu tanpa izin BPOM, Rabu (19/7) malam.

Tim Yustisi Kabupaten Klungkung menemukan sebuah tempat usaha makanan jenis cincau karena diduga tidak higienis.

Petugas Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Jembrana menemukan obat-obatan, jamu hingga komestik yang dilarang BPOM masih dijual di sejumlah warung dan toko di Jembrana, Rabu (12/7).

Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) menarik sejumlah produk mi instan asal Korea yang mengandung babi. 

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar kembali menemukan makanan mengandung bahan pewarna berbahaya.

Tidak ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya saat Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar melakukan sidak di beberapa penjual makanan di Pasar Kidul dan Senggol Bangli, Senin (5/6).

Ribuan kosmetik tanpa label BPOM ini dicurigai mengandung bahan kimia obat (BKO).

Banyaknya temuan kosmetik di Bali karena semakin banyaknya keperluan perempuan Bali untuk mempercantik penampilannya.

Jelang Hari Raya Galungan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan Kota Denpasar melakukan uji lab terhadap sample makanan dan daging dari pedagang yang berjualan di Pasar Badung (Eks Tiara Grosi), Rabu (31/8).

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar kembali menemukan makanan mengandung bahan pewarna berbahaya  Jumat (24/6)

Sejumlah obat ilegal yang masuk daftar larangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) marak beredar di Kabupaten Jembrana.

Secara kasat mata, makanan yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya bisa dilihat dari warna yang terlalu mencolok, seperti merah keunguan.