Tag: Kepedulian
Suami Ni Made Werti, yakni I Ketut Netra, cari nafkah sebagai buruh petik kelapa dengan upah Rp 50.000 sehari. Selain untuk makan, uang itu juga buat biayai sekolah anak dan tiap hari beli pampes untuk sang istri
Sedikitnya 220 orang penyandang disabilitas dari 21 desa di Kecamatan Buleleng menjadapatkan batuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi Bali.
Rumah Ni Made Murni, 56, wanita lajang (daha tua) yang hidup sebatang kara di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, sudah diperbaiki pada Minggu (1/4).
Ibu Kembali ke Rumah Bajang, Sehari-hari Dirawat Kakek dan Nenek
Salah seorang penyandang disabilitas, I Wayan Juni Artawan, 13, mendapat kursi roda dari Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Tabanan, Jumat (23/3).
Setelah seniman dan musisi Bali yang dikoordinatori oleh Jun Bintang menggelar aksi ngamen penggalangan dana untuk I Made Ngurah Sadika alias Susik Bondres, disusul oleh puluhan seniman dan musisi Buleleng.
Sebanyak 5 warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Tabanan yang merupakan penyandang disabilitas berat, mendapatkan bantuan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dari Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali.
Si sulung Nyoman Yasa yang kini berusia 70 tahun hanya berpenghasilan Rp 10.000 sehari, sementara adiknya yang berusia 68 tahun Cuma dapat Rp 2.500 sehari. Mereka harus cari uang Rp 15 juta buat Ngaben Massal almarhum ibunya
Musisi Bali Peduli bertandang ke rumah maestro bondres, I Made Ngurah Sadika, 53 yang dikenal dengan Susik Bondres.
Bedeng yang ditempati pasutri Ketut Tangkas Wijaya Kusuma-Luh Suarmini bersama tiga anaknya adalah bale bengong milik saudaranya, yang diberi dinding dari seng bekas dan triplek bekas
Ayah dari bocah Ni Komang Pira Cahyani Dewi, yakni I Ketut Rambit, meninggal dunia diduga karena kecapean setelah menunggui putri bungsunya dirawat di RS Sanglah
Bhayangkari Polsek Payangan prihatin melihat kondisi nenek renta, Desak Made Gelas,75, yang tinggal sebatangkara di gubuk reyot di Banjar Tangkup, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) provinsi Banten Ida Bagus Alit Wiratmaja menyerahkan bantuan kepada enam banjar yang berada di provinsi Banten.
Mulai Dari Yang Bersifat Sosial Hingga Fasilitasi UMKM
Sekolah TK dan SD Prima Mandiri School (PMS), Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, melibatkan orangtua siswa, dan siswa, berkunjung ke sejumlah penyandang disabilitas di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin (26/2) pagi-siang.
Meski kehidupan ekonomi masyarakat Bali tergolong maju, namun di sejumlah wilayah masih cukup banyak ditemukan masyarakat yang hidupnya belum berkecukupan.
Ni Kadek Wahyu Putri Anjani, bocah usia 4 tahun, asal Banjar Dinas Kaja Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, harus menjalani kesakitan yang panjang.
Dewa Made Ari Sanjaya tunanetra sejak SMP, setelah divonis dokter menderita glaukoma. Saking terpukulnya, dia pun sempat selama 2 tahun mengurung diri dalam kamar. Sedangkan sang istri, Ni Komang Mustiari, menderita lumpuh kaki kanan, tapi bisa kendarai motor
Pasutri Kadek Agug Parsono, 39 dan Komang Giriani, 34, warga Banjar Dinas Gunung Ina, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng, belum percaya dengan penyakit yang diderita anak keduanya, Kadek Bagus Parelino Giri, 3,5 tahun, yang didiagnosa mengidap tumor rahang atas.
Terlahir tanpa lubang anus, membuat bayi berumur satu tahun, Thomas Aquino Goang asal Sok, Desa Compang Ndejing, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah Denpasar.
Topik Pilihan
-
-
Badung 09 Jan 2025 44 Tenaga Kontrak Tak Lulus Seleksi PPPK
-
-
-
Denpasar 08 Jan 2025 2 Taman di Denpasar Berstatus SNI
-
Denpasar 08 Jan 2025 Polda Bali Masih Buru Pemerkosa WNA China
-
-
Gianyar 07 Jan 2025 Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000/Kg
-
Berita Foto
Iringan Ritual di Catus Pata Bangli
Target Ekspor Nasional pada 2025
Bertani Mujur dari Umbi Kencur
Kunjungan Wisatawan 2024 di Danu Beratan
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Fakta vs Angan-angan
Nākrocamicchenna mṛṣā vadecca napaiṣunyam janavādaṁ na kuryāt, satyavrato mitabhāṣo pramattastya vagdvāramupaiti guptim. (Sãrasamuccaya, 124)