Tag: Weda
Hendaknya Veda dijelaskan melalui Ithiasa dan Purana. Veda merasa takut kalau seseorang bodoh membacanya. Veda berpikir, bahwa dia (orang bodoh) itu akan memukulnya.
Sang Sadhu tidak memikirkan cacat orang lain, tidak pula mencela. Hanya kebajikan dan perbuatan baik orang lain yang dipikirkannya. Beliau tetap berperilaku arif dan teguh memegang susila.
Dia akan jatuh hina, menurut Atri dan Gautama, putra Utathya, bila mengawini wanita sudra, menurut Saunaka bila dia tidak mempunyai anak laki-laki, menurut Bhagavan Bhrgu dia yang mempunyai anak laki-laki dari wanita Sudra.
Kata-kata yang diucapkan pada waktu bermain-main, kata-kata yang diucapkan untuk menyelamatkan jiwa dan menyelamatkan harta, kata-kata yang diucapkan terhadap perempuan waktu dalam percumbuan, kata-kata yang diucapkan dalam hal-hal di atas jika ternyata bohong, dapatlah dianggap tidak berdosa.
Para Dewa menyukai orang yang bekerja keras dan tidak suka dengan pemalas. Orang yang senantiasa waspada akan mencapai kebahagiaan yang agung.
Biarkan orang berada dalam Yoga atau biarkan mereka berada dalam bhoga. Biarkan dia mencari kenikmatan dalam pergaulan atau berada jauh dari keramaian. Dia yang pikirannya berada dalam Brahman, dialah yang menikmati…… sungguh, hanya dia yang menikmati.
Seseorang bertapa dengan menggulung rambutnya, seseorang dengan menggundul kepalanya, yang lain dengan menggerai rambutnya, demikian juga yang lainnya pawai dengan jubah oranye.
Jangan bersedih terhadap apa yang sudah berlalu, jangan pula risau terhadap apa yang akan datang! Orang-orang bijaksana hanya melihat masa sekarang dan berusaha sebaik-baiknya.
Kalau seseorang berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak baik, dengan orang yang penglihatannya jahat, dengan orang yang tinggal di tempat-tempat kotor dan tidak suci, bergaul dengan penjahat, segera menemui kebinasaan.
Seluruh hutan menjadi wangi oleh karena ada sebatang pohon yang berbunga harum. Begitu juga halnya kalau di dalam keluarga terdapat seorang anak suputra.
Tidak usah heran dengan orang yang belum mengetahui sesuatu secara benar selalu menjelek-jelekkan yang belum jelas. Seperti halnya permaisuri para kirata (golongan pemburu pada zaman purba) menolak permata dari kepala gajah, sebaliknya memakai perhiasan biji gunja (biji-bijian yang terdapat di semak belukar).
Saringlah amrta meski ada dalam racun, ambillah emas meskipun dalam kotoran, pelajari ilmu kesadaran diri walaupun dari anak kecil, demikian juga nikahilah wanita yang berkelakuan mulia meskipun dari keluarga hina.
Seorang bapak dan ibu yang tidak memberikan pelajaran (kesucian) kepada anaknya, mereka berdua adalah musuh dari anak tersebut. Anak tersebut tidak akan ada artinya di masyarakat, bagaikan seekor burung bangau di tengah-tengah kumpulan burung angsa.
Semoga Dia melindungi kita berdua, semoga Dia senang dengan kita berdua. Semoga kita bisa bekerjasama dengan penuh semangat. Semoga pelajaran ini menerangi kita. Semoga tidak ada kebencian di antara kita.
Jangan percaya kepada teman jahat. Juga jangan terlalu percaya dengan teman dekat, sebab ketika ia marah, segala rahasiamu akan dibukanya.
Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, seperti halnya pohon-pohon lurus di hutan akan ditebang sementara pohon-pohon yang bengkok dibiarkan hidup. Ini sama dengan hidup di dunia kalau terlalu jujur pasti akan dimanfaatkan orang.
Ada tiga macam yang menyebabkan sorga, yaitu: tapa, yadnya dan kirtti.
Laksana bayangan bulan yang tampak pada tempayan yang berisi air jernih. Demikian juga Sang Diri akan tampak bagi mereka yang hatinya dibersihkan melalui Yoga.
Semua menciptakan rintangan, diantaranya Darsana, Srawana, Boddhawya, Gandha.
Lakukanlah yadnya berdasarkan Widhi Drsta, tanpa mengharapkan keuntungan dan meyakini sepenuhnya bahwa yadnya ini adalah kewajiban yang bersifat sattva.
Topik Pilihan
-
Jembrana 10 Jan 2025 180 Polisi Amankan Penetapan Cabup-Cawabup
-
-
Tabanan 10 Jan 2025 Penanganan Infrastruktur Jadi Prioritas
-
-
-
Badung 09 Jan 2025 44 Tenaga Kontrak Tak Lulus Seleksi PPPK
-
-
-
Denpasar 08 Jan 2025 2 Taman di Denpasar Berstatus SNI
Berita Foto
Iringan Ritual di Catus Pata Bangli
Target Ekspor Nasional pada 2025
Bertani Mujur dari Umbi Kencur
Kunjungan Wisatawan 2024 di Danu Beratan
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Fakta vs Angan-angan
Nākrocamicchenna mṛṣā vadecca napaiṣunyam janavādaṁ na kuryāt, satyavrato mitabhāṣo pramattastya vagdvāramupaiti guptim. (Sãrasamuccaya, 124)