Ruas Jalan Pratama Jadi Lokasi Balap Liar
Camat dan Satpol PP Akan Gencarkan Razia
Sekelompok anak muda belakangan ini kerap melakukan balap liar di Jalan Pratama tepatnya di depan Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Aksi balapan tersebut memicu keresahan pengguna jalan dan wisatawan yang melintas di jalur tersebut. Guna menekan aksi balapan, petugas gabungan sempat melakukan razia. Namun sayang, para pemuda tersebut berhasil lolos. Tim gabungan akan mengintensifkan sistem pengamanan terpadu (Sipamanpadu).
Komandan Regu (Danru) Satpol PP Kuta Selatan Wayan Suharyana, menerangkan, aksi balap liar ini sudah beberapa bulan sempat vakum, karena razia yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat. Namun, balap liar alias trek-trekan di wilayah Kuta Selatan belakangan ini diketahui kembali menggeliat. Kali ini mengambil lokasi di Jalan Pratama, dan aksinya berlangsung pada tengah malam.
“Memang semenjak sepekan ini trek-trekan dikabarkan kembali muncul di Kuta Selatan. Sebenarnya ajang ini sudah dari dulu ada, tapi sempat vakum karena penertiban,” ujarnya, Minggu (24/11).
Dari informasi yang diterima Satpol PP, pemuda yang ikut balap liar tersebut berjumlah sekitar 25-an orang. Mereka awalnya bermula dari kegiatan kumpul-kumpul grup sepeda motor, setelah ramai barulah dimulai ajang balap liar. Diakuinya, sebagai kawasan pariwisata, balap liar alias trek-trekan membuat image wilayah menjadi rusak, baik dari sisi ketertiban, keamanan, dan kenyamanan. Untuk itu akan dilakukan giat sistem pengamanan terpadu (Sipamanpadu).
“Penertiban ajang trek-trekan menjadi salah satu atensi petugas. Nanti kami secara terpadu dan bersama, baik pak camat, lurah, kaling, kepolisian, dan babinsa, mengatensi masalah ini. Pak kaling setempat juga terus menggali informasi terkait trek-trekan ini,” urainya
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kutsel I Made Widiana juga mengungkapkan bahwa balap liar menjadi atensi dari giat Sipamanpadu. Langkah penertiban akan dilakukan secara persuasif dan edukatif, sehingga kesadaran akan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan wilayah bisa tumbuh secara partisipatif.
“Kondisi jalan di depan Lapangan Lagoon memang sangat nyaman bagi para pengendara. Sebab sepanjang Club Med sampai persimpangan traffic light Siligita, kondisi jalan sangat lurus. Apalagi jalan tersebut sepi pada saat tengah malam,” ujar Widiana. *dar
Komandan Regu (Danru) Satpol PP Kuta Selatan Wayan Suharyana, menerangkan, aksi balap liar ini sudah beberapa bulan sempat vakum, karena razia yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat. Namun, balap liar alias trek-trekan di wilayah Kuta Selatan belakangan ini diketahui kembali menggeliat. Kali ini mengambil lokasi di Jalan Pratama, dan aksinya berlangsung pada tengah malam.
“Memang semenjak sepekan ini trek-trekan dikabarkan kembali muncul di Kuta Selatan. Sebenarnya ajang ini sudah dari dulu ada, tapi sempat vakum karena penertiban,” ujarnya, Minggu (24/11).
Dari informasi yang diterima Satpol PP, pemuda yang ikut balap liar tersebut berjumlah sekitar 25-an orang. Mereka awalnya bermula dari kegiatan kumpul-kumpul grup sepeda motor, setelah ramai barulah dimulai ajang balap liar. Diakuinya, sebagai kawasan pariwisata, balap liar alias trek-trekan membuat image wilayah menjadi rusak, baik dari sisi ketertiban, keamanan, dan kenyamanan. Untuk itu akan dilakukan giat sistem pengamanan terpadu (Sipamanpadu).
“Penertiban ajang trek-trekan menjadi salah satu atensi petugas. Nanti kami secara terpadu dan bersama, baik pak camat, lurah, kaling, kepolisian, dan babinsa, mengatensi masalah ini. Pak kaling setempat juga terus menggali informasi terkait trek-trekan ini,” urainya
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kutsel I Made Widiana juga mengungkapkan bahwa balap liar menjadi atensi dari giat Sipamanpadu. Langkah penertiban akan dilakukan secara persuasif dan edukatif, sehingga kesadaran akan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan wilayah bisa tumbuh secara partisipatif.
“Kondisi jalan di depan Lapangan Lagoon memang sangat nyaman bagi para pengendara. Sebab sepanjang Club Med sampai persimpangan traffic light Siligita, kondisi jalan sangat lurus. Apalagi jalan tersebut sepi pada saat tengah malam,” ujar Widiana. *dar
Komentar