Bupati Berharap, Pengelolaan Sampah Masuk Awig-awig
HUT PGRI, Ratusan Guru Bersih Sampah di Pantai Pengeragoan
Serangkaian HUT ke-74 PGRI, raturan guru di Kabupaten Jembrana mengikuti aksi bersih-bersih sampah di Pantai Pengeragoan, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (24/11).
NEGARA, NusaBali
Kegiatan bersih-bersih sampah yang juga menjadi agenda Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik, itu juga diikuti pegawai di Pemkab Jembrana, pelajar, termasuk dari unsur TNI/Polri. Hadir pula Bupati Jembrana I Putu Artha bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana.
Selain bersih-bersih, kegiatan serangkaian HUT PGRI, itu juga diisi berbagai perlombaan, serta pemotongan tumpeng oleh Bupati Artha yang diserahkan kepada Ketua PGRI Jembrana I Made Gunada.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Artha meminta PGRI senantiasa menjaga solidaritas bersama komponen lainnya. Terkait dengan masalah sampah, pihaknya mengaku tidak cukup hanya penanganan oleh pemerintah daerah saja. Tetapi perlu adanya penguatan komitmen dari seluruh komponen masyarakat. Termasuk para guru yang sangat diharapkan bisa membimbing anak-anak didik untuk semakin peduli terhadap masalah sampah, khususnya bahaya pencemaran sampah plastik.
Selain melalui gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik, Bupati Artha berharap penanganan sampah juga dilaksanakan jajaran desa. Termasuk jajaran desa adat yang diharapkan bisa membuatkan awig-awig (aturan adat) tentang pengelolaan sampah.
“Saya harapkan tidak hanya dari pemerintah daerah. Tetapi juga ditindaklanjuti dengan memasukkan program pengelolaan sampah dalam awig-awig desa adat di Jembrana,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Wayan Sudiarta, mengatakan pada aksi bersih-bersih terkumpul sebanyak 920 kilogram (kg) sampah plastik. “Setelah ditimbang, sampah-sampah plastik yang kami kumpulkan seberat 920 kilogram. Nantinya, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan secara rutin guna mewujudkan Bali Resik yang terbebas dari sampah plastik di Kabupaten Jembrana,” ucapnya. *ode
Selain bersih-bersih, kegiatan serangkaian HUT PGRI, itu juga diisi berbagai perlombaan, serta pemotongan tumpeng oleh Bupati Artha yang diserahkan kepada Ketua PGRI Jembrana I Made Gunada.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Artha meminta PGRI senantiasa menjaga solidaritas bersama komponen lainnya. Terkait dengan masalah sampah, pihaknya mengaku tidak cukup hanya penanganan oleh pemerintah daerah saja. Tetapi perlu adanya penguatan komitmen dari seluruh komponen masyarakat. Termasuk para guru yang sangat diharapkan bisa membimbing anak-anak didik untuk semakin peduli terhadap masalah sampah, khususnya bahaya pencemaran sampah plastik.
Selain melalui gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik, Bupati Artha berharap penanganan sampah juga dilaksanakan jajaran desa. Termasuk jajaran desa adat yang diharapkan bisa membuatkan awig-awig (aturan adat) tentang pengelolaan sampah.
“Saya harapkan tidak hanya dari pemerintah daerah. Tetapi juga ditindaklanjuti dengan memasukkan program pengelolaan sampah dalam awig-awig desa adat di Jembrana,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Wayan Sudiarta, mengatakan pada aksi bersih-bersih terkumpul sebanyak 920 kilogram (kg) sampah plastik. “Setelah ditimbang, sampah-sampah plastik yang kami kumpulkan seberat 920 kilogram. Nantinya, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan secara rutin guna mewujudkan Bali Resik yang terbebas dari sampah plastik di Kabupaten Jembrana,” ucapnya. *ode
Komentar