Susi Khawatir Kondisi Lapangan
Kekacauan pelaksaan SEA Games 2019 di Filipina tak lepas dari perhatian PBSI.
JAKARTA, NusaBali
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti mengaku masih mengkhawatirkan kondisi lapangan yang dipakai untuk pertandingan bulutangkis.
Penyelenggaraan SEA Games 2019 diwarnai dengan beberapa kekacauan, seperti venue pertandingan yang belum rampung, manajemen transportasi untuk atlet yang masih amburadul, hingga pengaturan penginapan.
Pertandingan bulutangkis baru mulai pada 1 Desember, dimulai dengan nomor beregu. Setelah itu berlanjut nomor pereorangan. Seluruh pertandingan bulutangkis digelar di Muntinlupa Sports Center, yang berlokasi 35 km ke arah selatan Manila itu. Susi mengatakan terus memantau perkembangan persiapan venue, terutama lapangan.
"Kepastian venue sudah ada. Tapi berdasar informasi yang kami terima, lapangannya belum terlalu siap untuk pertandingan," kata Susi, kepada Bola.com, Senin (25/11).
Kekhawatiran Susi terutama terfokus pada kondisi lantai. Dia berharap lantai untuk pertandingan jangan sampai tidak rata.
Menurutnya, masalah utamanya sebenarnya bukan lapangan bulutangkis. Namun kalau tidak rata dapat memengaruhi performa pemain.
“Selain itu juga berbahaya bagi atlet, bisa bikin rawan cedera," imbuh Susi tentang kondisi venue bulutangkis SEA Games 2019.
Selain lapangan, Susi mengaku PBSI tak terlalu mengkhawatirkan faktor-faktor lain seperti hotel, makanan, maupun transportasi.
Dia berharap pihak penyelenggara SEA Games 2019 sudah mempersiapkan itu dengan sebaik-baiknya. Apalagi masih ada waktu sampai beberapa hari sebelum pertandingan bulutangkis bergulir.
"Mudah-mudahan untuk transportasi dan terutama kemacetan di sana sudah diantisipasi. Apalagi kan venue bulutangkis terletak agak di luar kota," kata Susi.
Tim bulutangkis akan menjadi salah satu andalan untuk meraih medali emas. Pada SEA Games 2017, Indonesia hanya meraih dua perunggu melalui nomor beregu putra dan tunggal putra. Susi berharap pada SEA Games 2019 bulutangkis bisa menyumbangkan lebih banyak emas, atau minimal menyamai capaian dua tahun lalu. *ant
Penyelenggaraan SEA Games 2019 diwarnai dengan beberapa kekacauan, seperti venue pertandingan yang belum rampung, manajemen transportasi untuk atlet yang masih amburadul, hingga pengaturan penginapan.
Pertandingan bulutangkis baru mulai pada 1 Desember, dimulai dengan nomor beregu. Setelah itu berlanjut nomor pereorangan. Seluruh pertandingan bulutangkis digelar di Muntinlupa Sports Center, yang berlokasi 35 km ke arah selatan Manila itu. Susi mengatakan terus memantau perkembangan persiapan venue, terutama lapangan.
"Kepastian venue sudah ada. Tapi berdasar informasi yang kami terima, lapangannya belum terlalu siap untuk pertandingan," kata Susi, kepada Bola.com, Senin (25/11).
Kekhawatiran Susi terutama terfokus pada kondisi lantai. Dia berharap lantai untuk pertandingan jangan sampai tidak rata.
Menurutnya, masalah utamanya sebenarnya bukan lapangan bulutangkis. Namun kalau tidak rata dapat memengaruhi performa pemain.
“Selain itu juga berbahaya bagi atlet, bisa bikin rawan cedera," imbuh Susi tentang kondisi venue bulutangkis SEA Games 2019.
Selain lapangan, Susi mengaku PBSI tak terlalu mengkhawatirkan faktor-faktor lain seperti hotel, makanan, maupun transportasi.
Dia berharap pihak penyelenggara SEA Games 2019 sudah mempersiapkan itu dengan sebaik-baiknya. Apalagi masih ada waktu sampai beberapa hari sebelum pertandingan bulutangkis bergulir.
"Mudah-mudahan untuk transportasi dan terutama kemacetan di sana sudah diantisipasi. Apalagi kan venue bulutangkis terletak agak di luar kota," kata Susi.
Tim bulutangkis akan menjadi salah satu andalan untuk meraih medali emas. Pada SEA Games 2017, Indonesia hanya meraih dua perunggu melalui nomor beregu putra dan tunggal putra. Susi berharap pada SEA Games 2019 bulutangkis bisa menyumbangkan lebih banyak emas, atau minimal menyamai capaian dua tahun lalu. *ant
Komentar