Parwata Sebut APBD yang Ditetapkan, Terbaik bagi Badung
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badung 2020 akhirnya ditetapkan jadi APBD, dalam Rapat Paripurna DPRD Badung, Selasa (26/11), yang dipimpin Ketua DPRD Badung I Putu Parwata didampingi kedua wakilnya I Wayan Suyasa dan I Made Sunarta.
MANGUPURA, NusaBali
Hadir pada rapat paripurna kemarin, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, dan segenap pimpinan perangkat daerah terkait. Pimpinan Forkopimda juga hadir.
Parwata mengungkapkan, APBD sebesar Rp 6.305.403.214.732 yang sudah ditetapkan eksekutif bersama legislatif merupakan yang terbaik bagi Badung. Pihaknya tidak menginginkan angan-angan pendapatan asli daerah (PAD) atau asumsi yang tinggi, namun realisasinya tidak sesuai. “Rancangan yang sudah ditetapkan lebih fokus dan menukik kepada program-program yang betul-betul prioritas,” kata Parwata ditemui usai rapat.
Sekretaris DPC PDIP Badung ini melanjutkan, belanja yang dirancang diharapkan murni untuk yang mandatory. “Misal pendidikan, kesehatan seperti apa, pariwisata seperti apa, dan lain-lain. Itu semua sudah diukur,” ujarnya.
Dia juga berharap RPJMD dengan lima prioritas ini tidak digeser-geser lagi. “Siapa pun pemimpin di Badung dan siapa pun pimpinan dewan, semua sudah on track, sudah betul-betul terancang untuk kepentingan masyarakat,” tandas Parwata.
Pihaknya di legislatif mengaku sepakat APBD yang ditetapkan Rp 6,305 triliun akan terus dipantau sampai di anggaran perubahan. Jika di anggaran perubahan realisasinya bagus, maka akan ditingkatkan kembali khusus untuk peningkatan ekonomi, percepatan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan secara merata di Badung. “Sekarang fokus kita di 2020 induk, sehingga tidak ada lagi ada istilah defisit dan tafsiran yang aneh-aneh lagi. Masyarakat dapat merasakan manfaat penggunaannya, jadi APBD kita efektif, efisien, dan tepat guna,” kata politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, ini.*asa
Hadir pada rapat paripurna kemarin, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, dan segenap pimpinan perangkat daerah terkait. Pimpinan Forkopimda juga hadir.
Parwata mengungkapkan, APBD sebesar Rp 6.305.403.214.732 yang sudah ditetapkan eksekutif bersama legislatif merupakan yang terbaik bagi Badung. Pihaknya tidak menginginkan angan-angan pendapatan asli daerah (PAD) atau asumsi yang tinggi, namun realisasinya tidak sesuai. “Rancangan yang sudah ditetapkan lebih fokus dan menukik kepada program-program yang betul-betul prioritas,” kata Parwata ditemui usai rapat.
Sekretaris DPC PDIP Badung ini melanjutkan, belanja yang dirancang diharapkan murni untuk yang mandatory. “Misal pendidikan, kesehatan seperti apa, pariwisata seperti apa, dan lain-lain. Itu semua sudah diukur,” ujarnya.
Dia juga berharap RPJMD dengan lima prioritas ini tidak digeser-geser lagi. “Siapa pun pemimpin di Badung dan siapa pun pimpinan dewan, semua sudah on track, sudah betul-betul terancang untuk kepentingan masyarakat,” tandas Parwata.
Pihaknya di legislatif mengaku sepakat APBD yang ditetapkan Rp 6,305 triliun akan terus dipantau sampai di anggaran perubahan. Jika di anggaran perubahan realisasinya bagus, maka akan ditingkatkan kembali khusus untuk peningkatan ekonomi, percepatan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan secara merata di Badung. “Sekarang fokus kita di 2020 induk, sehingga tidak ada lagi ada istilah defisit dan tafsiran yang aneh-aneh lagi. Masyarakat dapat merasakan manfaat penggunaannya, jadi APBD kita efektif, efisien, dan tepat guna,” kata politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, ini.*asa
Komentar