Desa Taro Raih Harapan I
Lomba Desa Wisata Nusantara 2019
Ditjen Kemendes RI mengumumkan pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2019.
GIANYAR, NusaBali
Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, yang tahun 2018 hanya di posisi 10 besar Nasional, kini membaik ke posisi 4 Nasional atau Juara Harapan I.
Desa Wisata Taro ada di bawah Desa Kertayasa, Jawa Barat, Sukalaksana, Jawa Barat, dan Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. Operator Pokdarwis Desa Taro, Wayan Wardika, Kamis (28/11), mengaku sangat bersyukur dengan capaian tersebut. “Walau belum masuk tiga besar Nasional, kami mendapat posisi di empat besar di antara 158 desa di Indonesia. Tentu kami sangat berbangga bisa mewakili Bali di tingkat Nasional,” jelasnya. Dikatakan, Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2019 diadakan oleh Kemendes untuk mengetahui serapan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menunjang pengembangan desa wisata. Pengembangan itu diukur melalui peningkatan pendapatan asli desa yang bersumber dari BUMBDes. Namun Desa Taro belum bisa memenuhi kriteria angka yang dimaksud. “Karena perkembangan pariwisata di Desa taro, dan Bali pada umumnya sudah ada dan berjalan sebelum ADD digelontorkan,” jelasnya.
Kata Wardika, Pokdarwis Desa Taro dan masyarakat Desa Taro sangat bersyukur atas capaian ini. “Capaian ini menjadi momentum untuk mensinergikan usaha-usaha wisata di Desa Taro untuk meningkatkan PAD Desa Taro melalui Unit Usaha Desa Wisata dibawah BUMDes,” bebernya.
Ke depan, dia mengharapkan Pemdes Taro bisa meningkatkan ADD untuk pengembangan SDM pariwisata di Desa Taro. ADD tersebut juga digunakan untuk menggali potensi-potensi pariwisata baru. Potensi dimaksud wisata alam, seperti tracking, Wisata Hutan Desa Taro dan penginapan di rumah penduduk. *nvi
Desa Wisata Taro ada di bawah Desa Kertayasa, Jawa Barat, Sukalaksana, Jawa Barat, dan Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. Operator Pokdarwis Desa Taro, Wayan Wardika, Kamis (28/11), mengaku sangat bersyukur dengan capaian tersebut. “Walau belum masuk tiga besar Nasional, kami mendapat posisi di empat besar di antara 158 desa di Indonesia. Tentu kami sangat berbangga bisa mewakili Bali di tingkat Nasional,” jelasnya. Dikatakan, Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2019 diadakan oleh Kemendes untuk mengetahui serapan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menunjang pengembangan desa wisata. Pengembangan itu diukur melalui peningkatan pendapatan asli desa yang bersumber dari BUMBDes. Namun Desa Taro belum bisa memenuhi kriteria angka yang dimaksud. “Karena perkembangan pariwisata di Desa taro, dan Bali pada umumnya sudah ada dan berjalan sebelum ADD digelontorkan,” jelasnya.
Kata Wardika, Pokdarwis Desa Taro dan masyarakat Desa Taro sangat bersyukur atas capaian ini. “Capaian ini menjadi momentum untuk mensinergikan usaha-usaha wisata di Desa Taro untuk meningkatkan PAD Desa Taro melalui Unit Usaha Desa Wisata dibawah BUMDes,” bebernya.
Ke depan, dia mengharapkan Pemdes Taro bisa meningkatkan ADD untuk pengembangan SDM pariwisata di Desa Taro. ADD tersebut juga digunakan untuk menggali potensi-potensi pariwisata baru. Potensi dimaksud wisata alam, seperti tracking, Wisata Hutan Desa Taro dan penginapan di rumah penduduk. *nvi
1
Komentar