Golkar Bangli Bentuk Tim Penjaringan Cabup-Cawabup
DPD II Golkar Bangli telah membentuk tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) untuk Pilkada 2020 mendatang.
BANGLI, NusaBali
Penjaringan akan dibuka usai berlangsungnya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD II Golkar Bangli, I Nengah Darsana, yang juga sekretaris tim penjaringan, Jumat (29/11).
Menurut Nengah Darsana pembentukan tim penjaringan merujuk petunjuk pelaksana (juklak) DPP Nomor 6 tahun 2016 tentang penetapan calon bupati dan wakil bupati dari partai Golkar.
“Masing-masing daerah yang akan melaksanakan Pilkada diwajibkan membentuk tim seleksi penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Maka dari itu masing-masing DPD yang di wilayah melaksanakan Pilkada kini telah membentuk tim penjaringan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk Golkar Bangli telah menggelar rapat pleno, Kamis (28/11). Kemudian dari rapat pleno tersebut secara resmi dibentuk tim penjaringan yang beranggotakan 9 orang. Kemudian dengan telah terbentuknya tim penjaringan maka sesegera mungkin akan membuka proses pendaftaran.
“Untuk tim sudah terbentuk, terdiri dari 9 orang. Selaku penanggung jawab adalah Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, Ketua Tim I Nyoman Budiada yang merupakan OKK DPD II Golkar Bangli dan Sekretaris saya sendiri,” ujar politisi asal Desa Landih, Kecamatan Bangli ini.
Sementara itu, Partai Golkar sebagai partai terbuka, memberikan ruang seluas-luasanya baik itu bagi kader dan non kader serta tokoh masyarakat maju dalam Pilkada lewat kendaraan Partai Golkar. “Golkar adalah partai terbuka, kami pun membuka pintu selebarnya-lebarnya yang ingin maju dalam Pilkada nanti dengan menggunakan kendaraan Golkar asalkan memenuhi persyaratan yang diamanatkan dalam juklak,” sebutnya sembari menyebutkan ada persyaratan umum dan khusus.
Untuk syarat calon bupati maupun wakil bupati, kata Nengah Darsana calonnya harus bertakwa kepada Tuhan dan mengakui Pancasila sebagai dasar negara dan lainnya. Sementara syarat khusus, yakni siap mencalonkan diri di Golkar dan tidak maju lewat partai lain. Kemudian untuk pendaftaran akan dibuka usai Munas Golkar. “Untuk penjaringan akan dilaksanakan usai Munas, kemungkinan minggu kedua bulan Desember penjaringan sudah dibuka,” tandasnya.
Di sisi lain terkait koalisi, Nengah Darsana menyampaikan koalisi masih dalam tahap penjajakan. Memang secara mandiri Golkar sudah bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati, namun demikian Golkar berharap nantinya bisa terbentuk koalisi besar.
“Koalisi penting karena secara tidak langsung akan menambah kekuatan politik. Semakin banyak yang bergabung dalam koalisi maka kemenangan dapat diraih. Arah untuk membanguan koalisi kini sedang terus dijajaki baik itu dilakukan elite partai tingkatan kabupaten namun juga elite di atasnya,” terangnya. Tidak hanya itu, bahwa calon yang ingin maju dari Golkar juga sudah mulai turun melakukan penjajakan. *esa
Menurut Nengah Darsana pembentukan tim penjaringan merujuk petunjuk pelaksana (juklak) DPP Nomor 6 tahun 2016 tentang penetapan calon bupati dan wakil bupati dari partai Golkar.
“Masing-masing daerah yang akan melaksanakan Pilkada diwajibkan membentuk tim seleksi penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Maka dari itu masing-masing DPD yang di wilayah melaksanakan Pilkada kini telah membentuk tim penjaringan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk Golkar Bangli telah menggelar rapat pleno, Kamis (28/11). Kemudian dari rapat pleno tersebut secara resmi dibentuk tim penjaringan yang beranggotakan 9 orang. Kemudian dengan telah terbentuknya tim penjaringan maka sesegera mungkin akan membuka proses pendaftaran.
“Untuk tim sudah terbentuk, terdiri dari 9 orang. Selaku penanggung jawab adalah Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara, Ketua Tim I Nyoman Budiada yang merupakan OKK DPD II Golkar Bangli dan Sekretaris saya sendiri,” ujar politisi asal Desa Landih, Kecamatan Bangli ini.
Sementara itu, Partai Golkar sebagai partai terbuka, memberikan ruang seluas-luasanya baik itu bagi kader dan non kader serta tokoh masyarakat maju dalam Pilkada lewat kendaraan Partai Golkar. “Golkar adalah partai terbuka, kami pun membuka pintu selebarnya-lebarnya yang ingin maju dalam Pilkada nanti dengan menggunakan kendaraan Golkar asalkan memenuhi persyaratan yang diamanatkan dalam juklak,” sebutnya sembari menyebutkan ada persyaratan umum dan khusus.
Untuk syarat calon bupati maupun wakil bupati, kata Nengah Darsana calonnya harus bertakwa kepada Tuhan dan mengakui Pancasila sebagai dasar negara dan lainnya. Sementara syarat khusus, yakni siap mencalonkan diri di Golkar dan tidak maju lewat partai lain. Kemudian untuk pendaftaran akan dibuka usai Munas Golkar. “Untuk penjaringan akan dilaksanakan usai Munas, kemungkinan minggu kedua bulan Desember penjaringan sudah dibuka,” tandasnya.
Di sisi lain terkait koalisi, Nengah Darsana menyampaikan koalisi masih dalam tahap penjajakan. Memang secara mandiri Golkar sudah bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati, namun demikian Golkar berharap nantinya bisa terbentuk koalisi besar.
“Koalisi penting karena secara tidak langsung akan menambah kekuatan politik. Semakin banyak yang bergabung dalam koalisi maka kemenangan dapat diraih. Arah untuk membanguan koalisi kini sedang terus dijajaki baik itu dilakukan elite partai tingkatan kabupaten namun juga elite di atasnya,” terangnya. Tidak hanya itu, bahwa calon yang ingin maju dari Golkar juga sudah mulai turun melakukan penjajakan. *esa
1
Komentar