Pelatih Akui Perjuangan Maria Londa Sangat Berat
Ketut Pageh ‘Catat Sejarah’ Bisa Antarkan Atlet ke Olimpiode
JAKARTA, NusaBali
Satu-satunya atlet asal Bali yang berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil pada Agustus mendatang adalah Maria Londa yang bertanding di nomor lompat jauh. Pelatih Ketut Pageh mengakui lawan yang bakal dihadapinya sangat berat. Namun demikian dia tetap memompa semangat anak didiknya itu untuk tampil maksima.
"Target Maria di sana bisa bertanding maksimal agar dapat mempersembahkan hasil terbaik bagi Indonesia," ujar pelatih Ketut Pageh yang bakal mendampingi Maria Londa di ajang tersebut, Selasa (26/7). Kini Maria sudah berada di Jakarta dan agendakan terbang ke Brasil pada 27 Juli.
Dikatakan Ketut Pageh, Maria Londa usai SEA Games 2015 lalu sempat mengalami cedera dan harus menjalani proses penyembuhan selama enam bulan. “Untuk itu, persiapan Maria agar terlambat. Meski begitu tak membuat dia patah semangat,” ujarnya.
Maria Londa, kata dia, terus menjalani latihan demi latihan di Bali. Bahkan saat sampai di Jakarta pada Senin (25/7), peraih medali emas lompat jangkit dan lompat jauh di SEA Games 2015 itu tetap menjalani latihan. "Latihannya ringan seperti senam," imbuh Pageh. Latihan tetap bakal dijalani Maria saat tiba di Rio de Janeiro nanti. “Maria bakal bertanding pada pertengahan Agustus mendatang,” kata Pageh.
Soal pesaing, Pageh tak menampik sangat ketat. Oleh karena itu, ia menganggap sudah lolos Olimpiade adalah suatu hal luar biasa. Sebagai pelatih ia pun menekankan agar Maria berusaha maksimal.
Dikatakan Pageh, Maria dalam Olimpiade ini bakal bersaing dengan peraih emas ASIAN Games 2014 adan atlet-atlet Amerika Serikat, China dan Rusia yang telah berhasil melakukan lompatan 7 meter lebih. Sementara lompatan terbaik Maria adalah 6,70 meter. Lompatan itu diraih Maria pada Sea Games 2015. "Itu pun dia lakukan sebelum cedera," kata Pageh. Selama latihan, Maria baru bisa melakukan lompatan 6,40 meter.
Terkait Maria yang mendapat tugas membawa bendera Merah Putih saat defile nanti, Pageh mengatakan, anak didiknya merasa bangga mendapat kepercayaan itu. Baginya membawa bendera Indonesia merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan. Namun yang terpenting adalah Maria fokus bertanding sehingga memperoleh hasil terbaik. Oleh karena itu, sebelum terbang ke Jakarta Pageh bakal melakukan persembahyangan terlebih dahulu.
Ia mengajak anak-anak asuhnya untuk berdoa di Pura Besakih, Karangasem. "Disana kami mohon doa restu kepada Tuhan maupun leluhur agar diberi keselamatan dan dapat berbuat semaksimal mungkin. Kami percaya semua Tuhan yang mengatur, kami hanya berusaha saja," kata Pageh.
Yang membanggakan juga Ketut Pageh sebagai pelatih kini mencatat sejarah, karena dia merupakan pelatih cabang olahraga atletik dari Bali yang pertama mendampingi atlet di Olimpiade. "Senang bisa meloloskan atlet ke Olimpiade, tetapi di balik itu semua ada tanggung jawab besar. Semoga saya bisa menjalankan dengan baik," kata Pageh. * k22
Satu-satunya atlet asal Bali yang berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil pada Agustus mendatang adalah Maria Londa yang bertanding di nomor lompat jauh. Pelatih Ketut Pageh mengakui lawan yang bakal dihadapinya sangat berat. Namun demikian dia tetap memompa semangat anak didiknya itu untuk tampil maksima.
"Target Maria di sana bisa bertanding maksimal agar dapat mempersembahkan hasil terbaik bagi Indonesia," ujar pelatih Ketut Pageh yang bakal mendampingi Maria Londa di ajang tersebut, Selasa (26/7). Kini Maria sudah berada di Jakarta dan agendakan terbang ke Brasil pada 27 Juli.
Dikatakan Ketut Pageh, Maria Londa usai SEA Games 2015 lalu sempat mengalami cedera dan harus menjalani proses penyembuhan selama enam bulan. “Untuk itu, persiapan Maria agar terlambat. Meski begitu tak membuat dia patah semangat,” ujarnya.
Maria Londa, kata dia, terus menjalani latihan demi latihan di Bali. Bahkan saat sampai di Jakarta pada Senin (25/7), peraih medali emas lompat jangkit dan lompat jauh di SEA Games 2015 itu tetap menjalani latihan. "Latihannya ringan seperti senam," imbuh Pageh. Latihan tetap bakal dijalani Maria saat tiba di Rio de Janeiro nanti. “Maria bakal bertanding pada pertengahan Agustus mendatang,” kata Pageh.
Soal pesaing, Pageh tak menampik sangat ketat. Oleh karena itu, ia menganggap sudah lolos Olimpiade adalah suatu hal luar biasa. Sebagai pelatih ia pun menekankan agar Maria berusaha maksimal.
Dikatakan Pageh, Maria dalam Olimpiade ini bakal bersaing dengan peraih emas ASIAN Games 2014 adan atlet-atlet Amerika Serikat, China dan Rusia yang telah berhasil melakukan lompatan 7 meter lebih. Sementara lompatan terbaik Maria adalah 6,70 meter. Lompatan itu diraih Maria pada Sea Games 2015. "Itu pun dia lakukan sebelum cedera," kata Pageh. Selama latihan, Maria baru bisa melakukan lompatan 6,40 meter.
Terkait Maria yang mendapat tugas membawa bendera Merah Putih saat defile nanti, Pageh mengatakan, anak didiknya merasa bangga mendapat kepercayaan itu. Baginya membawa bendera Indonesia merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan. Namun yang terpenting adalah Maria fokus bertanding sehingga memperoleh hasil terbaik. Oleh karena itu, sebelum terbang ke Jakarta Pageh bakal melakukan persembahyangan terlebih dahulu.
Ia mengajak anak-anak asuhnya untuk berdoa di Pura Besakih, Karangasem. "Disana kami mohon doa restu kepada Tuhan maupun leluhur agar diberi keselamatan dan dapat berbuat semaksimal mungkin. Kami percaya semua Tuhan yang mengatur, kami hanya berusaha saja," kata Pageh.
Yang membanggakan juga Ketut Pageh sebagai pelatih kini mencatat sejarah, karena dia merupakan pelatih cabang olahraga atletik dari Bali yang pertama mendampingi atlet di Olimpiade. "Senang bisa meloloskan atlet ke Olimpiade, tetapi di balik itu semua ada tanggung jawab besar. Semoga saya bisa menjalankan dengan baik," kata Pageh. * k22
Komentar