Pelaku Pembunuhan 'Bukan Orang Jauh'
Curiga luka di leher, Polisi tunggu hasil autopsi tewasnya hakim Jamaluddin
MEDAN, NusaBali
Polisi masih mendalami kasus Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (55) yang ditemukan meninggal di dalam mobil di tepi jurang di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menduga Jamaluddin dibunuh. Namun hingga kini polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan hakim Medan tersebut.
"Sedang didalami, artinya bahwa kemungkinan dibunuh," kata Kapolda Sumut, seperti dilansir cnnindonesia, Minggu (1/12).
Menurut Kapolda, pelaku diduga bukan lah orang jauh. Dia sudah punya dugaan soal pelakunya. Namun ia enggan merinci sebab kasus itu masih dalam pengusutan polisi. "Dugaan sementara orangnya tidak jauh (dari korban)," ungkap Kapolda.
Agus menambahkan, pihaknya terus bekerja mengusut kematian Hakim sekaligus Humas PN Medan tersebut. Polisi menemukan luka mencurigakan di leher hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, yang ditemukan tewas di dalam mobil di area kebun sawit Deli Serdang, Sumatera Utara. Namun polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab luka tersebut.
"Ada di leher (luka mencurigakan), tapi kita nggak tahu luka apa. Kita tetap menunggu hasil autopsi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Minggu (1/12).
Namun dia tidak merinci luka apa yang dimaksud di leher korban. Ia menyebut polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab terjadinya kematian korban. Hasil autopsi akan segera disampaikan setelah selesai.
"Nanti akan disampaikan (hasil autopsi), mungkin besok disampaikan," ujar Tatan.
Sementara itu, polisi masih mendalami kronologi sebelum korban ditemukan tewas, misalnya apakah korban diketahui melakukan pertemuan dengan pihak lain di luar atau tidak. Polisi masih memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga, rekan kerja, tetangga, hingga saksi yang menemukan korban.
"Apakah sebelumnya ada yang nelepon dia untuk ketemu di luar janjian, mungkin istrinya tahu, baru di situ ditunjukin keluarnya ke mana-kemana," imbuhnya.
Selain itu, polisi juga menggali informasi terkait apakah korban pernah mengalami perselisihan dengan pihak lainnya atau tidak.
"Kita tetap mengungkap kasus itu dari fakta yang ada, tetapi kita telah melakukan menggali informasi-informasi apakah yang bersangkutan pernah ada selisih pendapat dengan pihak lain, yang seperti itu tetap kita gali walaupun itu tidak menjadikan suatu fakta, maksudnya itu sebagai informasi tetap kita dalami," ujarnya.
Seperti diketahui, Humas Pengadilan Negeri Medan yang juga hakim, Jamaluddin (55) ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD. Mobil itu ditemukan berada di jurang tepatnya di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).
Saat ditemukan, mobil itu berada di jurang. Kondisi mobil kandas di pohon sawit. Selain itu jenazah korban berada belakang bangku supir tepatnya di bawah tempat duduk. Korban saat itu mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau yang bertulisan PN Medan. *
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menduga Jamaluddin dibunuh. Namun hingga kini polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan hakim Medan tersebut.
"Sedang didalami, artinya bahwa kemungkinan dibunuh," kata Kapolda Sumut, seperti dilansir cnnindonesia, Minggu (1/12).
Menurut Kapolda, pelaku diduga bukan lah orang jauh. Dia sudah punya dugaan soal pelakunya. Namun ia enggan merinci sebab kasus itu masih dalam pengusutan polisi. "Dugaan sementara orangnya tidak jauh (dari korban)," ungkap Kapolda.
Agus menambahkan, pihaknya terus bekerja mengusut kematian Hakim sekaligus Humas PN Medan tersebut. Polisi menemukan luka mencurigakan di leher hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, yang ditemukan tewas di dalam mobil di area kebun sawit Deli Serdang, Sumatera Utara. Namun polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab luka tersebut.
"Ada di leher (luka mencurigakan), tapi kita nggak tahu luka apa. Kita tetap menunggu hasil autopsi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Minggu (1/12).
Namun dia tidak merinci luka apa yang dimaksud di leher korban. Ia menyebut polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab terjadinya kematian korban. Hasil autopsi akan segera disampaikan setelah selesai.
"Nanti akan disampaikan (hasil autopsi), mungkin besok disampaikan," ujar Tatan.
Sementara itu, polisi masih mendalami kronologi sebelum korban ditemukan tewas, misalnya apakah korban diketahui melakukan pertemuan dengan pihak lain di luar atau tidak. Polisi masih memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga, rekan kerja, tetangga, hingga saksi yang menemukan korban.
"Apakah sebelumnya ada yang nelepon dia untuk ketemu di luar janjian, mungkin istrinya tahu, baru di situ ditunjukin keluarnya ke mana-kemana," imbuhnya.
Selain itu, polisi juga menggali informasi terkait apakah korban pernah mengalami perselisihan dengan pihak lainnya atau tidak.
"Kita tetap mengungkap kasus itu dari fakta yang ada, tetapi kita telah melakukan menggali informasi-informasi apakah yang bersangkutan pernah ada selisih pendapat dengan pihak lain, yang seperti itu tetap kita gali walaupun itu tidak menjadikan suatu fakta, maksudnya itu sebagai informasi tetap kita dalami," ujarnya.
Seperti diketahui, Humas Pengadilan Negeri Medan yang juga hakim, Jamaluddin (55) ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Prado Warna Hitam BK 77 HD. Mobil itu ditemukan berada di jurang tepatnya di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11).
Saat ditemukan, mobil itu berada di jurang. Kondisi mobil kandas di pohon sawit. Selain itu jenazah korban berada belakang bangku supir tepatnya di bawah tempat duduk. Korban saat itu mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau yang bertulisan PN Medan. *
Komentar