Dari Beijing, Tiga Seniman Silaturahmi Lewat Pameran
Pameran Lukisan
Lukisan
Beijing
Seniman
Seni Lukis
From Beijing to Bali
Antonius Kho
Danes Art Veranda
Tiga perupa yang baru mengikuti Beijing International Art Biennale menampilkan karya di Danes Art Veranda Denpasar.
DENPASAR, NusaBali.com
Baru-baru ini, tiga perupa asal Indonesia, mengharumkan negara melalui karya-karyanya yang ditampilkan di event bergengsi Beijing International Art Biennale (BIAB) yang berlangsung di Beijing, China pada 26 Agustus – 23 September 2019 lalu. Ketiga seniman ini yaitu Antonius Kho (Bali), Pande Nyoman Alit Wijaya Suta (Bali), dan RB Ali (Tangerang).
Dalam rangka bersilahturahmi dan memperkenalkan karya ketiga seniman ini ke masyarakat publik, ketiga seniman ini menggelar pameran bertajuk ‘From Beijing to Bali, a colorful world and shared future’ yang dibuka pada Minggu (1/12/2019). Pameran yang berlokasi di Danes Art Veranda ini menampilkan masing-masing empat buah karya dari Antonius Kho, Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, dan RB Ali.
Karya-karya ini bukanlah karya yang ditampilkan pada BIAB 2019, karena lukisan yang mengikuti pameran di BIAB sendiri masih dalam proses pengembalian ke masing-masing seniman. Namun, pameran ini menampilkan karya-karya lain dari para seniman asal Indonesia ini.“Ini merupakan karya-karya dari seniman yang mengikuti Beijing International Art Biennale kemarin. Dari Indonesia sendiri hanya kami bertiga yang lolos. Kami memajang karya-karya kami sebagai ajang silahturahmi antara kami bertiga, karena kami sendiri baru saling mengenal di acara Biennale itu,” ujar Antonius Kho.
Di malam pembukaan pameran ‘From Beijing to Bali’ ini, salah satu seniman, RB Ali, sedikit bercerita mengenai keikutsertaannya ke Beijing. Dirinya menuturkan, bahwa karya-karya dari seniman Indonesia mendapat apresiasi yang bagus selama ditampilkan di Museum Seni Nasional China, Beijing. “Karya di situ kan sudah melalui seleksi, kuratorial, dalam skala internasional pula. Jadi kemarin kami bertiga mewakili Indonesia itu mendapat apresiasi yang bagus, baik dari seniman-seniman itu sendiri, seniman-seniman yang ikut, dan apresiasi dari pengunjung,” jelas RB Ali.
RB Ali sendiri juga turut membalas apresiasi baik ini melalui karya-karyanya yang ditampilkan dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember 2019 ini, yang terinspirasi dari tempat-tempat yang ia kunjungi selama di Beijing, seperti Kota Terlarang. Sementara itu, Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar mengapresiasi karya-karya dari Antonius Kho, Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, dan RB Ali. “Mereka meningkatkan level seni bagi seniman Indonesia lainnya, dan itu hebat. Saya harus mengucapkan selamat untuk mereka bertiga,” ujar Gou Haodong.
Apresiasi ini juga tak lepas dari sejarah antara Cina dan Indonesia, yang memiliki, sejarah pertukaran budaya yang teramat panjang. “Di sini di Bali, kita bisa melihat banyak elemen China dari arsitektur, seni, dan bahkan beberapa cerita legenda memiliki kaitan yang erat dengan China. Saya harap pertukaran budaya antara Indonesia dan China bisa menjadi semakin erat. Saya juga akan berusaha yang terbaik dalam kapasitas saya untuk mengundang seniman China ke Bali,” tuntas Gou Haodong.*yl
Komentar