Paket 'Kader-Kader' Kian Menguat di PDIP
Jelang Laga Pilkada Denpasar 2020
Paket kombinasi ‘kader-kader’ sebagai Calon Walikota (Cawali)-Calon Wakil Walikota (Cawawali) di Pilkada Denpasar 2020, terus bergulir di internal PDIP.
DENPASAR, NusaBali
Dua paket calon yang berkembang adalah I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Gusti Ngurah Gede dan I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa. Alternatif paket Jaya Negara-Ngurah Gede atau Jaya Negara-Arya Wibawa ini terus digaungkan kader PDIP melalui media sosial dan grup medsos internal Banteng Moncong Putih. Digaungkannya dua paket kombinasi kader-kader ini membuat peluang Ida Ayu Selly Fajarini (istri dari Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra) kian terjepit. Selly Mantra belum diterima di akar rumput, dengan alasan PDIP pemenang suara mayoritas hasil Pileg 2019, sehingga layak usung paket kader-kader di Pilkada Denpasar 2020.
IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Sekreetaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Walikota Denpasar. Jaya Negara sudah dipastikan akajn diusung PDIP sbagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020.
Sedangkan I Gusti Ngurah Gede adalah politisi asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Ketua DPC PDIP sekaligus Ketua DPRD Denpasar. Sebaliknya, Kadek Agus Arya Wibawa adalah politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Sekretaris DPC PDIP sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar.
Baik Ngurah Gede maupun Arya wibawa dijagokan kader PDIP sebagai tandem Jaya Negara di posisi Cawawali Denpasar. “Kami tetap mendukung paket kader-kader untuk Pilkada Denpasar 2020. Sejauh ini belum ada perubahan aspirasi," ujar salah satu kader elite PDIP di Denpasar, Senin (2/12).
Kader elite yang berpengaruh di Denpasar ini menegaskan, posisi Cawali sudah pasti akan ditempati Jaya Negara. Untuk tandemnya di posisi Cawawali Denpasar, siapa pun di antara Ngurah Gede dan Arya Wibawa, boleh diusung. "Kalau non kader, jangan dulu. Sebab, PDIP sebagai pemenang Pemilu di Denpasar dengan jumlah kursi signifikan. Jadi, wajar PDIP mengarah ke paket kader-kader," ujar politisi senior PDIP ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kelakan, menyatakan dinamika politik jelang Pilkada Denpasar 2020 terus bergulir. "Media sosial adalah wahana berdemokrasi juga. Sepanjang tidak fitnah dan ada unsur SARA, nggak apa. Memang, banyak yang inginkan usung paket kader-kader, ada pula paket kader-non kader. Silakan, itu aspirasi, nanti DPP PDIP akan melihat peta di bawah sebelum terbitkan rekomendasi paket calon,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin kemarin.
Menurut Alit Kelakan, PDIP sudah membentuk Desk Pilkada untuk Pilkada 2020 serentak di 6 daerah di Bali. Desk Pilkada ini dikoordinasikan langsung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, untuk memantau dan memonitor perkembangan politik jelang Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020, dan, Pilkada Karangasem 2020.
"Akan ada tim monev yang bakal turun melakukan atensi terhadap peta politik di 6 daerah. Sekarang kan kandidat yang sudah berproses telah diajukan namanya. Nanti, Tim DPD PDIP Bali akan turun ke daerah-daerah memantau dan hasilnya dijadikan bahan laporan kepada DPP PDIP, sebelum diterbitkan rekomendasi," tandas politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.
Alit Kelakan menyebutkan, rekomendasi paket calon untuk Pilkada 2020 serentak nanti, kewenangannya ada di DPP PDIP. "Sebelum keluar rekomendasi paket calon, ada survei kandidat. Kita di daerah hanya menunggu keputusan DPP PDIP,” jelas Alit Kelakan sembari memperkirakan rekomendasi paket calon kemungkinan akan diterbitkan DPP PDIP, Januari 2020 mendatang.
PDIP sendiri, sebagaimana diberitakan, buka peluang bagi figur non kader untuk menjadi tandem IGN Jaya Negara di posisi Cawawali Denpasar. Salah satunya, Ida Ayu Selly Fajarini alias Selly Mantra. “Kran bagi non kader untuk posisi Calon Wakil Walikota dibuka PDIP, dengan orientasi meraih kemenangan di Pilkada Denpasar 2020,” ungkap sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Rabu (20/11) lalu.
Sumber tersebut menyebutkan, peluang Selly Mantra untuk menjadi Cawawali Denpasar dari PDIP semakin terbuka karena suaminya, IB Rai Mantra, sudah sepakat akan saling mendukung dengan Jaya Negara di Pilkada 2020. Artinya, Selly Mantra juga dipastikan tidak akan ‘melawan’ Jaya Negara di Pilkada 2020. "Selly Mantra diyakini tidak akan mau melawan Jaya Negara. Ini karena suaminya, Rai Mantra, sudah sempat bertemu dan berbicara serius dengan Jaya Negara untuk saling mendukung di Pilkada 2020,” jelas sumber tadi. *nat
IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Sekreetaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Walikota Denpasar. Jaya Negara sudah dipastikan akajn diusung PDIP sbagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020.
Sedangkan I Gusti Ngurah Gede adalah politisi asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Ketua DPC PDIP sekaligus Ketua DPRD Denpasar. Sebaliknya, Kadek Agus Arya Wibawa adalah politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Sekretaris DPC PDIP sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar.
Baik Ngurah Gede maupun Arya wibawa dijagokan kader PDIP sebagai tandem Jaya Negara di posisi Cawawali Denpasar. “Kami tetap mendukung paket kader-kader untuk Pilkada Denpasar 2020. Sejauh ini belum ada perubahan aspirasi," ujar salah satu kader elite PDIP di Denpasar, Senin (2/12).
Kader elite yang berpengaruh di Denpasar ini menegaskan, posisi Cawali sudah pasti akan ditempati Jaya Negara. Untuk tandemnya di posisi Cawawali Denpasar, siapa pun di antara Ngurah Gede dan Arya Wibawa, boleh diusung. "Kalau non kader, jangan dulu. Sebab, PDIP sebagai pemenang Pemilu di Denpasar dengan jumlah kursi signifikan. Jadi, wajar PDIP mengarah ke paket kader-kader," ujar politisi senior PDIP ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kelakan, menyatakan dinamika politik jelang Pilkada Denpasar 2020 terus bergulir. "Media sosial adalah wahana berdemokrasi juga. Sepanjang tidak fitnah dan ada unsur SARA, nggak apa. Memang, banyak yang inginkan usung paket kader-kader, ada pula paket kader-non kader. Silakan, itu aspirasi, nanti DPP PDIP akan melihat peta di bawah sebelum terbitkan rekomendasi paket calon,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin kemarin.
Menurut Alit Kelakan, PDIP sudah membentuk Desk Pilkada untuk Pilkada 2020 serentak di 6 daerah di Bali. Desk Pilkada ini dikoordinasikan langsung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, untuk memantau dan memonitor perkembangan politik jelang Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020, dan, Pilkada Karangasem 2020.
"Akan ada tim monev yang bakal turun melakukan atensi terhadap peta politik di 6 daerah. Sekarang kan kandidat yang sudah berproses telah diajukan namanya. Nanti, Tim DPD PDIP Bali akan turun ke daerah-daerah memantau dan hasilnya dijadikan bahan laporan kepada DPP PDIP, sebelum diterbitkan rekomendasi," tandas politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.
Alit Kelakan menyebutkan, rekomendasi paket calon untuk Pilkada 2020 serentak nanti, kewenangannya ada di DPP PDIP. "Sebelum keluar rekomendasi paket calon, ada survei kandidat. Kita di daerah hanya menunggu keputusan DPP PDIP,” jelas Alit Kelakan sembari memperkirakan rekomendasi paket calon kemungkinan akan diterbitkan DPP PDIP, Januari 2020 mendatang.
PDIP sendiri, sebagaimana diberitakan, buka peluang bagi figur non kader untuk menjadi tandem IGN Jaya Negara di posisi Cawawali Denpasar. Salah satunya, Ida Ayu Selly Fajarini alias Selly Mantra. “Kran bagi non kader untuk posisi Calon Wakil Walikota dibuka PDIP, dengan orientasi meraih kemenangan di Pilkada Denpasar 2020,” ungkap sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Rabu (20/11) lalu.
Sumber tersebut menyebutkan, peluang Selly Mantra untuk menjadi Cawawali Denpasar dari PDIP semakin terbuka karena suaminya, IB Rai Mantra, sudah sepakat akan saling mendukung dengan Jaya Negara di Pilkada 2020. Artinya, Selly Mantra juga dipastikan tidak akan ‘melawan’ Jaya Negara di Pilkada 2020. "Selly Mantra diyakini tidak akan mau melawan Jaya Negara. Ini karena suaminya, Rai Mantra, sudah sempat bertemu dan berbicara serius dengan Jaya Negara untuk saling mendukung di Pilkada 2020,” jelas sumber tadi. *nat
1
Komentar