Tulisan Soal Terlalu Kecil
Calon Sekda Buleleng Jalani Tes Assesment
Empat peserta calon Sekretaris Daerah (Sekda)
SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng menjalani assessment sebagai tes tahap pertama, Senin (2/12), di Gedung Badan Pengembangan SDM (BPSDM) Pemprov Bali. Peserta mengaku sedikit terkendala karena huruf tulisan dalam soal terlalu kecil.
Keempat peserta calon Sekda Buleleng yakni Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng I Gede Suyasa, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna, Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Buleleng Ni Made Rousmini, dan Kepala Dinas Sosial Buleleng I Gede Sandhiyasa.
Tes assessment ini berlangsung sehari penuh, sejak pagi pukul 08.00 Wita - pukul 17.30 Wita. Dalam tes, panitia seleksi (Pansel) lelang jabatan Sekda Buleleng melibatkan dua assesor yakni Kepala BPSDM Pemprov Bali Ida Bagus Sedhawa dan dari BPSDM Pemprov Jawa Barat Rita Kardinasari. Tim asesor dalam tes assessment menggunakan beberapa metode tes guna mengukur aspek potensi dan kompetensi masing-masing calon. Metode yang digunakan mulai dari tes tulis, simulasi pengambilan keputusan dan kebijakan, demonstrasi jabatan, dan portofolio. Hasil tes ini sangat membantu pansel dalam menentukan peserta terbaik, karena pansel memiliki gambaran yang komprehensif terhadap potensi dan kompetensi masing-masing peserta.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buleleng Gede Wisnawa, dikonfirmasi melalui telepon, mengatakan materi tes untuk aspek potensi diri meliputi, berpikir strategis, kecerdasan emosi, profil personal, dan potensi bidang. Sedangkan pada aspek kompetensi meliputi, kompetensi manajerial, pemerintahan, sosiokultural, dan kompetensi teknis/umum. “Untuk nilai tes assesment ini akan diumumkan tanggal 6 Desember. Kemudian setelah tes assesment ini akan dilanjutkan dengan tahap tes penyusunan makalah, tes wawancara, dan rekam jejak,” terang mantan Sekwan DPRD Buleleng ini.
Peserta calon Sekda mengaku secara umum tidak menemui kesulitan berarti dalam mengikuti tes assesement. Hanya saja, jenis tulisan yang terlalu kecil dalam soal menyebabkan kedalam dalam membaca soal-soal, sehingga membutuhkan waktu yang agak lama. “Karena ini bersifat kompetensi base, mungkin mempertajam logika menjadi salah satu syarat bagi setiap peserta untuk menjawab. Dengan jumlah soal yang sangat banyak, jumlah waktu yang singkat, hurufnya juga lumayan kecil, dan itu memerlukan suatu ketelitian,” kata I Gede Suyasa.
Seluruh peserta juga menyebut tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi tes kali ini. Pun demikian, masing-masing peserta menyatakan siap untuk menghadapi tahapan tes lainnya. “Siap, siap saja. Dalam penyusunan makalah nanti kita akan memilih judul, dan sekarang belum bisa diprediksi apa yang akan disampaikan. Tentunya sesuai dengan kemampuan saja,” kata Gede Sandhiyasa. *k19
Keempat peserta calon Sekda Buleleng yakni Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng I Gede Suyasa, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna, Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Buleleng Ni Made Rousmini, dan Kepala Dinas Sosial Buleleng I Gede Sandhiyasa.
Tes assessment ini berlangsung sehari penuh, sejak pagi pukul 08.00 Wita - pukul 17.30 Wita. Dalam tes, panitia seleksi (Pansel) lelang jabatan Sekda Buleleng melibatkan dua assesor yakni Kepala BPSDM Pemprov Bali Ida Bagus Sedhawa dan dari BPSDM Pemprov Jawa Barat Rita Kardinasari. Tim asesor dalam tes assessment menggunakan beberapa metode tes guna mengukur aspek potensi dan kompetensi masing-masing calon. Metode yang digunakan mulai dari tes tulis, simulasi pengambilan keputusan dan kebijakan, demonstrasi jabatan, dan portofolio. Hasil tes ini sangat membantu pansel dalam menentukan peserta terbaik, karena pansel memiliki gambaran yang komprehensif terhadap potensi dan kompetensi masing-masing peserta.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buleleng Gede Wisnawa, dikonfirmasi melalui telepon, mengatakan materi tes untuk aspek potensi diri meliputi, berpikir strategis, kecerdasan emosi, profil personal, dan potensi bidang. Sedangkan pada aspek kompetensi meliputi, kompetensi manajerial, pemerintahan, sosiokultural, dan kompetensi teknis/umum. “Untuk nilai tes assesment ini akan diumumkan tanggal 6 Desember. Kemudian setelah tes assesment ini akan dilanjutkan dengan tahap tes penyusunan makalah, tes wawancara, dan rekam jejak,” terang mantan Sekwan DPRD Buleleng ini.
Peserta calon Sekda mengaku secara umum tidak menemui kesulitan berarti dalam mengikuti tes assesement. Hanya saja, jenis tulisan yang terlalu kecil dalam soal menyebabkan kedalam dalam membaca soal-soal, sehingga membutuhkan waktu yang agak lama. “Karena ini bersifat kompetensi base, mungkin mempertajam logika menjadi salah satu syarat bagi setiap peserta untuk menjawab. Dengan jumlah soal yang sangat banyak, jumlah waktu yang singkat, hurufnya juga lumayan kecil, dan itu memerlukan suatu ketelitian,” kata I Gede Suyasa.
Seluruh peserta juga menyebut tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi tes kali ini. Pun demikian, masing-masing peserta menyatakan siap untuk menghadapi tahapan tes lainnya. “Siap, siap saja. Dalam penyusunan makalah nanti kita akan memilih judul, dan sekarang belum bisa diprediksi apa yang akan disampaikan. Tentunya sesuai dengan kemampuan saja,” kata Gede Sandhiyasa. *k19
1
Komentar