Dian Sastro Garap ‘Guru-guru Gokil’
Lewat Guru-guru Gokil, artis yang ngetop lewat film ‘Ada Apa dengan Cinta Ini’ menajamkan visinya untuk membuat film-film yang memiliki dekat dengan penonton.
JAKARTA, NusaBali
Dian Sastrowardoyo menujukkan konsistensinya di industri film. Selain sebagai penampil, Dian Sastrowardoyo memproduseri film ‘Guru-guru Gokil’ yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment.
First look atau foto-foto pertama dari lokasi syuting Guru-guru Gokil telah diperlihatkan kepada publik. Menyertai foto-foto itu, Dian Sastrowardoyo mengabarkan bahwa Guru-guru Gokil akan tayang di jaringan bioskop tahun depan.
Ada dua foto yang menyita perhatian pencinta film. Salah satunya, memperlihatkan Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, Faradina Mufti, Boris Bokir, dan Kevin Ardilova.
Gading Marten di film Guru-guru Gokil berperan sebagai Taat. Pak Taat mengajak anak-anak untuk ikut menyelesaikan masalah dalam hidup. Taat juga dikenal punya ambisi untuk sukses namun sering gagal di tengah jalan. Selama ini, Taat percaya bahwa kesuksesan artinya punya uang banyak. Hidup menggiring Taat untuk bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah.
Di sanalah sudut pandang Taat tentang hidup dan kesuksesan berubah. Sementara Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Nirmala. Guru-guru Gokil digarap Dian Sastrowardoyo bersama Shanty Harmayn.
Lewat Guru-guru Gokil, Dian Sastrowardoyo menajamkan visinya untuk membuat film-film yang memiliki dekat dengan penonton. "Guru-guru Gokil sendiri merupakan film keluarga yang berhubungan erat ke segala umur dan seluruh lapisan masyarakat. Film ini bertema pendidikan, bergenre drama komedi tentang sudut pandang guru. Jarang sekali ditemukan dalam industri perfilman kita film tentang guru. Padahal sudah banyak film di Indonesia yang bercerita tentang lingkungan sekolah,” beber Dian Sastrowardoyo, saat dijumpai dalam acara Konferensi Pendidikan Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/11).
Dilansir Liputan6.com, bintang film Kartini dan Ada Apa Dengan Cinta? menambahkan, "Kehidupan guru-guru sangat menarik dan kami ingin memberi perhatian lebih pada keunikan tersebut."
Film Guru-guru Gokil diharapkan mampu menceritakan bagian belakang panggung kehidupan para guru di Indonesia.
Dian berpendapat, "Sosok guru sangat penting karena guru terlahir untuk membentuk masa depan bangsa dengan menginspirasi cara berpikir generasi selanjutnya." Film Guru-guru Gokil juga diperkuat Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra dan Arswendy Bening Swara.
Dian mengaku alasannya menjadi seorang produser adalah untuk memberikan bentuk baru dalam industri film di Indonesia. Karena menurutnya industri kreatif saat ini tengah mengalami perkembangan pesat.
"Saat ini di industri film banyak perkembangan, sebenarnya perkembangan industri konten dan kreatif lagi seru-serunya, cuma terus terang nggak semua pelaku di industri film itu peduli bahwa pendidikan itu sebenarnya terjadi dalam konten," ujarnya.
Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa ia ingin menginspirasi dan memotivasi para pembuat film untuk lebih memperhatikan konten yang mereka produksi. Ia ingin para pembuat film fan content maker lainnya tak hanya mementingkan keuntungan secara material.
"Gimana caranya kita menginspirasi atau memotivasi para content maker atau pembuat film untuk makin banyak membuat film yang gak cuman mengeruk keuntungan, gak cuman naro muka ABG yang gres dan bikin cinta yang pasti laku atau komedi yang lucu banget," imbuhnya. *
First look atau foto-foto pertama dari lokasi syuting Guru-guru Gokil telah diperlihatkan kepada publik. Menyertai foto-foto itu, Dian Sastrowardoyo mengabarkan bahwa Guru-guru Gokil akan tayang di jaringan bioskop tahun depan.
Ada dua foto yang menyita perhatian pencinta film. Salah satunya, memperlihatkan Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, Faradina Mufti, Boris Bokir, dan Kevin Ardilova.
Gading Marten di film Guru-guru Gokil berperan sebagai Taat. Pak Taat mengajak anak-anak untuk ikut menyelesaikan masalah dalam hidup. Taat juga dikenal punya ambisi untuk sukses namun sering gagal di tengah jalan. Selama ini, Taat percaya bahwa kesuksesan artinya punya uang banyak. Hidup menggiring Taat untuk bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah.
Di sanalah sudut pandang Taat tentang hidup dan kesuksesan berubah. Sementara Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Nirmala. Guru-guru Gokil digarap Dian Sastrowardoyo bersama Shanty Harmayn.
Lewat Guru-guru Gokil, Dian Sastrowardoyo menajamkan visinya untuk membuat film-film yang memiliki dekat dengan penonton. "Guru-guru Gokil sendiri merupakan film keluarga yang berhubungan erat ke segala umur dan seluruh lapisan masyarakat. Film ini bertema pendidikan, bergenre drama komedi tentang sudut pandang guru. Jarang sekali ditemukan dalam industri perfilman kita film tentang guru. Padahal sudah banyak film di Indonesia yang bercerita tentang lingkungan sekolah,” beber Dian Sastrowardoyo, saat dijumpai dalam acara Konferensi Pendidikan Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/11).
Dilansir Liputan6.com, bintang film Kartini dan Ada Apa Dengan Cinta? menambahkan, "Kehidupan guru-guru sangat menarik dan kami ingin memberi perhatian lebih pada keunikan tersebut."
Film Guru-guru Gokil diharapkan mampu menceritakan bagian belakang panggung kehidupan para guru di Indonesia.
Dian berpendapat, "Sosok guru sangat penting karena guru terlahir untuk membentuk masa depan bangsa dengan menginspirasi cara berpikir generasi selanjutnya." Film Guru-guru Gokil juga diperkuat Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra dan Arswendy Bening Swara.
Dian mengaku alasannya menjadi seorang produser adalah untuk memberikan bentuk baru dalam industri film di Indonesia. Karena menurutnya industri kreatif saat ini tengah mengalami perkembangan pesat.
"Saat ini di industri film banyak perkembangan, sebenarnya perkembangan industri konten dan kreatif lagi seru-serunya, cuma terus terang nggak semua pelaku di industri film itu peduli bahwa pendidikan itu sebenarnya terjadi dalam konten," ujarnya.
Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa ia ingin menginspirasi dan memotivasi para pembuat film untuk lebih memperhatikan konten yang mereka produksi. Ia ingin para pembuat film fan content maker lainnya tak hanya mementingkan keuntungan secara material.
"Gimana caranya kita menginspirasi atau memotivasi para content maker atau pembuat film untuk makin banyak membuat film yang gak cuman mengeruk keuntungan, gak cuman naro muka ABG yang gres dan bikin cinta yang pasti laku atau komedi yang lucu banget," imbuhnya. *
Komentar