Produksi Padi Meningkat di Badung
Pada 2018 Ada 8 Subak Ajukan Klaim Asuransi
Produksi padi di Kabupaten Badung menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, pada 2016 produksi padi meningkat 3.766 ton dibanding tahun 2015, pada 2017 tercatat 4.110 ton, dan pada 2018 menjadi 9.870 ton.
MANGUPURA, NusaBali
Sementara, pada Januari–Oktober 2019 total produksi padi sebanyak 103.394 ton. Kendati begitu proyeksinya produksi padi sampai akhir 2019 mencapai 123.988 ton atau meningkat 293 ton dibanding tahun 2018.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian Kabupaten Badung Ketut Sudarsana, mengatakan pertanian saat ini menjadi salah perhatian serius pemerintah bersama dewan. Ini dibuktikan dengan disahkannya Ranperda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diharapkan dapat mengamankan lahan pertanian di Badung. “Artinya dengan disahkannya ranperda ini lahan pertanian di Badung tidak beralih fungsi,” kata dia.
Untuk sekarang, lanjut Sudarsana, luas lahan pertanian di Gumi Keris mencapai 9.361 hektare. Mengenai harga padi di Kabupaten Badung, berdasarkan data dari Dinas Pertanian berkisar Rp 5.000 sampai Rp 5.100 per kilogram.
Seperti diketahui, dalam upaya menggenjot produksi dan dalam rangka mencegah alih fungsi lahan, petani padi di Badung telah mendapatkan asuransi. Tujuannya supaya saat gagal panen, petani tidak merugi.
Presmi dari asuransi ditanggung oleh pemerintah, baik Pemkab Badung maupun pemerintah pusat. Adapun premi tersebut nilainya Rp 180.000 per hektare. Sebesar 80 persen dibiayai oleh pemerintah pusat, atau sekitar senilai Rp 144.000, sedangkan 20 persen dibiayai oleh Pemkab Badung atau senilai Rp 36.000. Untuk nilai pertanggungan ditetapkan sebesar Rp 6 juta per hektare.
Nah, pada 2018 lalu total ada delapan subak yang mengajukan klaim, yaitu Subak Sangeh di Kecamatan Abiansemal seluas 0,35 hektare karena kekeringan dan 8,9 hektare terserang penyakit blas; Kelompok Usaha Tani Sejahtera Subak Sempidi di Kecamatan Mengwi seluas 6,6 hektare karena terserang penyakit blas; Subak Bukti di Kecamatan Mengwi seluas 0,29 hektare terserang penyakit blas; Subak Badung di Kecamatan Mengwi seluas 0,76 hektare yang terserang penyakit blas; Subak Tungkub Dalem di Kecamatan Mengwi seluas 2,9 hektare karena kekeringan; Subak Pacung Babakan di Kecamatan Mengwi seluas 2 hektare karena kekeringan; Subak Bergiding di Kecamatan Petang 9 hektare, dimana seluas 7,38 hektare kekeringan dan 1,62 hektare terkena blas; dan yang terakhir adalah Subak Pengelumbaran di Kecamatan Petang juga terserang blas seluas 1,39 hektare. *asa
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian Kabupaten Badung Ketut Sudarsana, mengatakan pertanian saat ini menjadi salah perhatian serius pemerintah bersama dewan. Ini dibuktikan dengan disahkannya Ranperda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diharapkan dapat mengamankan lahan pertanian di Badung. “Artinya dengan disahkannya ranperda ini lahan pertanian di Badung tidak beralih fungsi,” kata dia.
Untuk sekarang, lanjut Sudarsana, luas lahan pertanian di Gumi Keris mencapai 9.361 hektare. Mengenai harga padi di Kabupaten Badung, berdasarkan data dari Dinas Pertanian berkisar Rp 5.000 sampai Rp 5.100 per kilogram.
Seperti diketahui, dalam upaya menggenjot produksi dan dalam rangka mencegah alih fungsi lahan, petani padi di Badung telah mendapatkan asuransi. Tujuannya supaya saat gagal panen, petani tidak merugi.
Presmi dari asuransi ditanggung oleh pemerintah, baik Pemkab Badung maupun pemerintah pusat. Adapun premi tersebut nilainya Rp 180.000 per hektare. Sebesar 80 persen dibiayai oleh pemerintah pusat, atau sekitar senilai Rp 144.000, sedangkan 20 persen dibiayai oleh Pemkab Badung atau senilai Rp 36.000. Untuk nilai pertanggungan ditetapkan sebesar Rp 6 juta per hektare.
Nah, pada 2018 lalu total ada delapan subak yang mengajukan klaim, yaitu Subak Sangeh di Kecamatan Abiansemal seluas 0,35 hektare karena kekeringan dan 8,9 hektare terserang penyakit blas; Kelompok Usaha Tani Sejahtera Subak Sempidi di Kecamatan Mengwi seluas 6,6 hektare karena terserang penyakit blas; Subak Bukti di Kecamatan Mengwi seluas 0,29 hektare terserang penyakit blas; Subak Badung di Kecamatan Mengwi seluas 0,76 hektare yang terserang penyakit blas; Subak Tungkub Dalem di Kecamatan Mengwi seluas 2,9 hektare karena kekeringan; Subak Pacung Babakan di Kecamatan Mengwi seluas 2 hektare karena kekeringan; Subak Bergiding di Kecamatan Petang 9 hektare, dimana seluas 7,38 hektare kekeringan dan 1,62 hektare terkena blas; dan yang terakhir adalah Subak Pengelumbaran di Kecamatan Petang juga terserang blas seluas 1,39 hektare. *asa
1
Komentar