Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki
Warga Lokapaksa Gelar ‘Aksi Melaut’ di Tengah Jalan
Sejumlah warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Buleleng melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan aksi di jalan rusak menuju Pura Segara, wilayah Banjar Dinas Carik Agung, Desa Lokapaksa, Rabu (4/12) pagi.
SINGARAJA, NusaBali
Aksi protes warga pun berlangsung unik, berenang hingga menaikkan perahu ke jalan seakan sedang melaut. Kondisi semakin didukung dengan luapan air kali saluran irigasi subak setempat yang tumpah ruah dan mengalir memenuhi jalan yang rusak.
Aksi itu pun mendadak viral dan menjadi sorotan netizen setelah diunggah di media sosial. Perbekel Lokapaksa Wayan Ariadi dikonfirmasi membenarkan jika yang melakukan aksi tersebut adalah warganya. Aksi luapan kekecewaan terhadap jalan yang rusak itu dilakukan spontan oleh masyarakat pagi hari sebelum hujan turun.
“Itu memang masyarakat kami di Lokapaksa, mereka melakukan aksi untuk mengejar janji Pak Bupati memperbaiki jalan rusak. Sayangnya tadi pagi memang tidak sempat konfirmasi ke desa. Kami setelah tahu langsung hentikan lewat Kadus dan BPD yang kebetulan berasal dari sana, karena berdampak buruk secara ekonomi, bukan soal masyarakat yang ingin didengar Pak Bupati saja,” ucapnya.
Meski demikian dirinya tak menyalahkan aksi spontan masyarakatnya yang berenang dan mendayung perahu di tengah jalan rusak yang dipenuhi luapan air saluran irigasi. Warga merasa tidak puas dengan janji perbaikan jalan Oktober 2019 ini tidak terealisasi. “Kami memang sempat tawarkan untuk menagih janji dengan cara lebih elegan datang langsung ke rumah jabatan atau kantor bupati dan kami masih menunggu respons dari masyarakat,” kata Perbekel Wayan Ariadi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, I Nengah Budiarta, dihubungi terpisah terkait jalan kabupaten menuju Pura Segara itu memastikan daftar jalan itu sudah masuk dalam list perbaikan jalan di tahun anggaran 2020.
Jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan lebar 3 meter yang sudah rusak menahun akan mendapatkan prioritas perbaikan di tahun 2020 mendatang dan langsung akan diaspal hotmix.
“Kami sudah sempat turun untuk mengecek dan kondisinya dalam keadaan rusak. kami juga sudah usulkan ke Bapak Bupati dan disetujui, ruas jalan tersebut akan dikerjakan pada tahun depan,” jelas Budiarta. Dirinya pun tak memungkiri jika jalan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten itu memang menjadi akses vital pertanian dan aktivitas warga. Hanya saja Budiarta menyayangkan aksi protes warga dengan cara yang kurang tepat. Dinas PUPR pun berharap masyarakat dapat bersabar dan mengerti karena kemampuan keuangan daerah terbatas sehingga menggunakan sistem prioritas dalam penanganan. *k23
Aksi itu pun mendadak viral dan menjadi sorotan netizen setelah diunggah di media sosial. Perbekel Lokapaksa Wayan Ariadi dikonfirmasi membenarkan jika yang melakukan aksi tersebut adalah warganya. Aksi luapan kekecewaan terhadap jalan yang rusak itu dilakukan spontan oleh masyarakat pagi hari sebelum hujan turun.
“Itu memang masyarakat kami di Lokapaksa, mereka melakukan aksi untuk mengejar janji Pak Bupati memperbaiki jalan rusak. Sayangnya tadi pagi memang tidak sempat konfirmasi ke desa. Kami setelah tahu langsung hentikan lewat Kadus dan BPD yang kebetulan berasal dari sana, karena berdampak buruk secara ekonomi, bukan soal masyarakat yang ingin didengar Pak Bupati saja,” ucapnya.
Meski demikian dirinya tak menyalahkan aksi spontan masyarakatnya yang berenang dan mendayung perahu di tengah jalan rusak yang dipenuhi luapan air saluran irigasi. Warga merasa tidak puas dengan janji perbaikan jalan Oktober 2019 ini tidak terealisasi. “Kami memang sempat tawarkan untuk menagih janji dengan cara lebih elegan datang langsung ke rumah jabatan atau kantor bupati dan kami masih menunggu respons dari masyarakat,” kata Perbekel Wayan Ariadi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, I Nengah Budiarta, dihubungi terpisah terkait jalan kabupaten menuju Pura Segara itu memastikan daftar jalan itu sudah masuk dalam list perbaikan jalan di tahun anggaran 2020.
Jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan lebar 3 meter yang sudah rusak menahun akan mendapatkan prioritas perbaikan di tahun 2020 mendatang dan langsung akan diaspal hotmix.
“Kami sudah sempat turun untuk mengecek dan kondisinya dalam keadaan rusak. kami juga sudah usulkan ke Bapak Bupati dan disetujui, ruas jalan tersebut akan dikerjakan pada tahun depan,” jelas Budiarta. Dirinya pun tak memungkiri jika jalan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten itu memang menjadi akses vital pertanian dan aktivitas warga. Hanya saja Budiarta menyayangkan aksi protes warga dengan cara yang kurang tepat. Dinas PUPR pun berharap masyarakat dapat bersabar dan mengerti karena kemampuan keuangan daerah terbatas sehingga menggunakan sistem prioritas dalam penanganan. *k23
Komentar