Pelantikan Gabeng, Kader Demokrat Pasrah
Dilantik atau tidak Tamba tetap berusaha mendekatkan diri ke rakyat dengan membawa program-program kerja sebagai wakil rakyat di DPRD Bali.
DENPASAR,NusaBali
Tak jelasnya jadwal pelantikan pengurus DPD dan DPC Demokrat se Bali, membuat kader bersikap pasrah. Seperti yang diungkapkan Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali (demisioner), I Nengah Tamba. Saat dihubungi NusaBali, Rabu (27/7) kemarin, Tamba mengatakan dirinya dilantik atau tidak pasrah saja.
Tamba menyebutkan sampai kemarin memang tidak ada tanda-tanda DPP akan memutuskan jadwal melantik pengurus DPD I Demokrat dan DPC-DPC yang sudah menggelar Muscab. Tamba juga tidak mau menelusuri molornya pelantikan pengurus itu, karena pekerja partai bukan hanya mengejar jadi pengurus. ”Jadi pengurus kan merupakan amanah. Yang penting itu mendekatkan diri dengan rakyat,” ujar Tamba. Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 ini menegaskan dirinya pasrah saja sebagai kader di bawah. Dilantik atau tidak dirinya tetap berusaha mendekatkan diri dengan rakyat dengan membawa program-program kerja sebagai wakil rakyat di DPRD Bali.
“Mungkin pemikiran ini juga sama-sama dirasakan kader lain. Bukan hanya saya saja. Ya mau bagaimana lagi. Kita tunggu saja,” kata pria yang menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali ini. Soal jabatan di partai? Tamba memang diplot menjadi salah satu Wakil Ketua DPD Demokrat Bali yang disiapkan ada 9 Wakil Ketua. Namun di posisi apapun dirinya dapat itu bukanlah persoalan. “Mau ditaruh di mana, saya pokoknya pasrahlah. Ikuti saja sesuai air mengalir. Kapanpun keputusan DPP turun monggo (silahkan),” tegas politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Jembrana yang sempat menjadi lawan tanding Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta di Musda 15 Mei 2016 lalu.
Sementara kader Demokrat Bali lainnya I Wayan Adnyana juga menyatakan menunggu saja turunnya SK DPP definitif untuk dirinya yang ditunjuk jadi Sekretaris DPD Demokrat Bali pimpinan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini saat dihubungi di Makassar, Sulawesi Selatan kemarin mengatakan untuk pelantikan pengurus DPD Demokrat Bali DPP punya kewenangan. “Kalau saya sendiri tetap menunggu SK definitif sebagai Sekretaris DPD Demokrat Bali. Sekarang baru pegang SK sementara,” ujar politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini.
Musda DPD Demokrat Bali sendiri digelar bersamaan dengan Muscab Demokrat se Bali pada 15-16 Mei 2016 lalu di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar. Dalam proses Muscab, satu DPC yakni DPC Demokrat Karangasem belum berhasil pilih ketua, karena muscab deadlock (tanpa hasil). Hingga kini belum ada kejelasan soal hasil muscab DPC Karangasem yang diserahkan ke DPP itu. * nat
Tak jelasnya jadwal pelantikan pengurus DPD dan DPC Demokrat se Bali, membuat kader bersikap pasrah. Seperti yang diungkapkan Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali (demisioner), I Nengah Tamba. Saat dihubungi NusaBali, Rabu (27/7) kemarin, Tamba mengatakan dirinya dilantik atau tidak pasrah saja.
Tamba menyebutkan sampai kemarin memang tidak ada tanda-tanda DPP akan memutuskan jadwal melantik pengurus DPD I Demokrat dan DPC-DPC yang sudah menggelar Muscab. Tamba juga tidak mau menelusuri molornya pelantikan pengurus itu, karena pekerja partai bukan hanya mengejar jadi pengurus. ”Jadi pengurus kan merupakan amanah. Yang penting itu mendekatkan diri dengan rakyat,” ujar Tamba. Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 ini menegaskan dirinya pasrah saja sebagai kader di bawah. Dilantik atau tidak dirinya tetap berusaha mendekatkan diri dengan rakyat dengan membawa program-program kerja sebagai wakil rakyat di DPRD Bali.
“Mungkin pemikiran ini juga sama-sama dirasakan kader lain. Bukan hanya saya saja. Ya mau bagaimana lagi. Kita tunggu saja,” kata pria yang menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali ini. Soal jabatan di partai? Tamba memang diplot menjadi salah satu Wakil Ketua DPD Demokrat Bali yang disiapkan ada 9 Wakil Ketua. Namun di posisi apapun dirinya dapat itu bukanlah persoalan. “Mau ditaruh di mana, saya pokoknya pasrahlah. Ikuti saja sesuai air mengalir. Kapanpun keputusan DPP turun monggo (silahkan),” tegas politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Jembrana yang sempat menjadi lawan tanding Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta di Musda 15 Mei 2016 lalu.
Sementara kader Demokrat Bali lainnya I Wayan Adnyana juga menyatakan menunggu saja turunnya SK DPP definitif untuk dirinya yang ditunjuk jadi Sekretaris DPD Demokrat Bali pimpinan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini saat dihubungi di Makassar, Sulawesi Selatan kemarin mengatakan untuk pelantikan pengurus DPD Demokrat Bali DPP punya kewenangan. “Kalau saya sendiri tetap menunggu SK definitif sebagai Sekretaris DPD Demokrat Bali. Sekarang baru pegang SK sementara,” ujar politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini.
Musda DPD Demokrat Bali sendiri digelar bersamaan dengan Muscab Demokrat se Bali pada 15-16 Mei 2016 lalu di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar. Dalam proses Muscab, satu DPC yakni DPC Demokrat Karangasem belum berhasil pilih ketua, karena muscab deadlock (tanpa hasil). Hingga kini belum ada kejelasan soal hasil muscab DPC Karangasem yang diserahkan ke DPP itu. * nat
Komentar