Pasar Adat Bona Dibangun APBD 2020
Gianyar Gagal Raih Dana Tugas Pembantuan
‘’Kami tentu lebih bersyukur ketimbang Pasar Ubud yang perbaikannya sampai sekarang tak jelas’’.
GIANYAR, NusaBali
Pascaterbakar, Selasa (18/12/2018), Pemkab Gianyar akan membangun kembali Pasar Desa Adat Bona, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, tahun 2020. Pembangunan menggunakan APBD Gianyar 2020 sekitar Rp 3 miliar. Karena Pemkab Gianyar gagal mendapatkan dana tugas pembantuan (DTP) sekitar Rp 6 miliar yang dimohonkan untuk membangun pasar tersebut.
Informasi yang diperoleh NusaBali, Kamis (5/12), rencana pembanguan pasar adat di kampung seni Cak ini telah disosialisasikan oleh para prajuru desa adat kepada masyarakat dan para pedagang. Beberapa warga di Desa Bona mensyukuri rencana pembangunan Pasar Desa Adat Bona oleh Pemkab Gianyar, meskipun rencana ini mundur setahun dari rencana awal tahun 2019. Sebab Pemkab Gianyar telah memastikan perbaikan pasar ini ketimbang ketakjelasan rencana pembangunan Pasar Ubud pascaterbakar tahun 2016 lalu. ‘’Kami tentu lebih bersyukur ketimbang Pasar Ubud yang perbaikannya sampai sekarang tak jelas,’’ ujar beberapa warga di Desa Bona.
Bendesa Adat Bona, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar I Gusti Nyoman Yasa, saat dihubungi, membenarkan rencana itu. ‘’Berdasarkan konfirmasi langsung dari Bupati Gianuyar kepada kami, Pasar Desa Adat Bona ini pasti dibangun pada tahun anggaran 2020,’’ jelasnya.
Bendesa yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini mengakui pembangunan ulang pasar ini pascaterbakar mengalami keterlambatan dari rencana awal. Rencananya, pascaterbakar pasar ini dibangun dengan DTP sekitar Rp 6 miliar, sekitar awal tahun 2019, sebagaimana dimohon Bupati Gianyar ke Pusat. ‘’Ternyata Pusat tak mengizinkan pemberian bantuan DTP itu. Karena pasar ini tak memenuhi syarat untuk dibangun dengan DTP itu,’’ ujarnya.
Jelas Gusti Nyoman Yasa, syarat pencairan dana DTP itu untuk pembangunan pasar, antara lain lahan pasar minimal 20 are. Namun lahan pasar ini hanya 14 are. Syarat lain, pedagangnya minimal 200 orang, namun pedagang di pasar ini hanya 64 – 67 orang. Syarat tersebut disampaikan saat tim verifikasi pusat turun ke Gianyar.
Dia menambahkan, dengan adanya kepastian Pemkab Gianyar akan membangun pasar ini dengan APBD 2020, prajuru desa adat telah menggelar beberapa kali paruman yang dihadiri para kelian banjar adat. Rapat ini untuk menyosialisasikan tentang rencana itu untuk dilanjutkan kepada masyakat dan para pedagang. Dia menambahkan, dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh konsultan menyampaikan pasar ini hanya bisa dibangun dengan konstruksi lantai 1 (satu), bukan lantai 2 atau 3 sebagaimana sempat direncanakan sebelumnya oleh Pemkab Gianyar. Pengurangan lantai bangunan ini karena keterbatasan anggaran. Rencana sebelumnya bangunan berlantai 3 dengan anggaran DTP sekitar Rp 6 miliar. Namun karena tak menggunakan anggaran DTP maka pasar ini akan dibangun hanya berlantai satu.
Sebelumnya, pasca terbakar tersebut, Kepala Pasar Desa Adat Bona Ketut Mardika sempat mengatakan pasar ini segera dibangun ulang oleh Pemkab Gianyar, sekitar Maret 2019. Keyakinannya itu diperkuat janji Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat menemui para pedagang pasca pasar terbakar, beberapa jam setelah pasar ini terbakar. Saat itu, Bupati Mahayastra minta seluruh pedagang agar tenang. Karena pasar ini akan dibangun lebih megah. Pasar ini akan dibangun dengan DTP (dana tugas pembantuan) sekitar Rp 6 miliar. Saat itu, Bupati Mahayastra sangat yakin pasar ini bisa dibangun dengan anggaran DTP karena DTP sudah muncul dalam APBD Gianyar 2019.
Sebelumnya, warga dan para pedagang Pasar Desa Adat Bona, mempertanyakan kepastian pembangunan pasar setempat, pasca terbakar, Selasa (18/12/2018). Karena hingga jelang akhir 2019, di lokasi pasar belum terlihat ada tanda-tanda bahwa pasar ini akan dibangun kembali oleh Pemkab Gianyar. Karena beberapa jam setelah terbekar itu, para pedagang dan prajuru desa setempat ditemui Bupati Mahayastra. Para pedagang dan prajuru mendengar langsung janji Bupati Mahayastra untuk segera membangun total pasar itu. *lsa
Informasi yang diperoleh NusaBali, Kamis (5/12), rencana pembanguan pasar adat di kampung seni Cak ini telah disosialisasikan oleh para prajuru desa adat kepada masyarakat dan para pedagang. Beberapa warga di Desa Bona mensyukuri rencana pembangunan Pasar Desa Adat Bona oleh Pemkab Gianyar, meskipun rencana ini mundur setahun dari rencana awal tahun 2019. Sebab Pemkab Gianyar telah memastikan perbaikan pasar ini ketimbang ketakjelasan rencana pembangunan Pasar Ubud pascaterbakar tahun 2016 lalu. ‘’Kami tentu lebih bersyukur ketimbang Pasar Ubud yang perbaikannya sampai sekarang tak jelas,’’ ujar beberapa warga di Desa Bona.
Bendesa Adat Bona, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar I Gusti Nyoman Yasa, saat dihubungi, membenarkan rencana itu. ‘’Berdasarkan konfirmasi langsung dari Bupati Gianuyar kepada kami, Pasar Desa Adat Bona ini pasti dibangun pada tahun anggaran 2020,’’ jelasnya.
Bendesa yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini mengakui pembangunan ulang pasar ini pascaterbakar mengalami keterlambatan dari rencana awal. Rencananya, pascaterbakar pasar ini dibangun dengan DTP sekitar Rp 6 miliar, sekitar awal tahun 2019, sebagaimana dimohon Bupati Gianyar ke Pusat. ‘’Ternyata Pusat tak mengizinkan pemberian bantuan DTP itu. Karena pasar ini tak memenuhi syarat untuk dibangun dengan DTP itu,’’ ujarnya.
Jelas Gusti Nyoman Yasa, syarat pencairan dana DTP itu untuk pembangunan pasar, antara lain lahan pasar minimal 20 are. Namun lahan pasar ini hanya 14 are. Syarat lain, pedagangnya minimal 200 orang, namun pedagang di pasar ini hanya 64 – 67 orang. Syarat tersebut disampaikan saat tim verifikasi pusat turun ke Gianyar.
Dia menambahkan, dengan adanya kepastian Pemkab Gianyar akan membangun pasar ini dengan APBD 2020, prajuru desa adat telah menggelar beberapa kali paruman yang dihadiri para kelian banjar adat. Rapat ini untuk menyosialisasikan tentang rencana itu untuk dilanjutkan kepada masyakat dan para pedagang. Dia menambahkan, dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh konsultan menyampaikan pasar ini hanya bisa dibangun dengan konstruksi lantai 1 (satu), bukan lantai 2 atau 3 sebagaimana sempat direncanakan sebelumnya oleh Pemkab Gianyar. Pengurangan lantai bangunan ini karena keterbatasan anggaran. Rencana sebelumnya bangunan berlantai 3 dengan anggaran DTP sekitar Rp 6 miliar. Namun karena tak menggunakan anggaran DTP maka pasar ini akan dibangun hanya berlantai satu.
Sebelumnya, pasca terbakar tersebut, Kepala Pasar Desa Adat Bona Ketut Mardika sempat mengatakan pasar ini segera dibangun ulang oleh Pemkab Gianyar, sekitar Maret 2019. Keyakinannya itu diperkuat janji Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat menemui para pedagang pasca pasar terbakar, beberapa jam setelah pasar ini terbakar. Saat itu, Bupati Mahayastra minta seluruh pedagang agar tenang. Karena pasar ini akan dibangun lebih megah. Pasar ini akan dibangun dengan DTP (dana tugas pembantuan) sekitar Rp 6 miliar. Saat itu, Bupati Mahayastra sangat yakin pasar ini bisa dibangun dengan anggaran DTP karena DTP sudah muncul dalam APBD Gianyar 2019.
Sebelumnya, warga dan para pedagang Pasar Desa Adat Bona, mempertanyakan kepastian pembangunan pasar setempat, pasca terbakar, Selasa (18/12/2018). Karena hingga jelang akhir 2019, di lokasi pasar belum terlihat ada tanda-tanda bahwa pasar ini akan dibangun kembali oleh Pemkab Gianyar. Karena beberapa jam setelah terbekar itu, para pedagang dan prajuru desa setempat ditemui Bupati Mahayastra. Para pedagang dan prajuru mendengar langsung janji Bupati Mahayastra untuk segera membangun total pasar itu. *lsa
1
Komentar