Hanya Menyisakan Kaki dan Tulang
Petani Kopi Diterkam Harimau
Seorang petani kopi di kota Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali tewas diterkam harimau.
PAGARALAM, NusaBali
Bahkan, kali ini raja hutan itu hanya menyisakan bagian kaki serta tulang-belulang tubuh korban. Kapolsek Dempo Selatan Iptu Zaldi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, sekitar pukul 11.00 WIB.
Korban dilaporkan hilang oleh warga saat berkebun kopi di puncak hutan lindung (HL). Lokasinya jauh dari rumah warga di Tebet Benawa.
"Korbannya warga Desa Karang Dalam, Pulau Pinang Lahat. Kalau kita analisis, lokasi jauh dalam HL. Artinya, ini bukan warga Tebat Benawa dan dia ini datang untuk berkebun kopi," kata Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara, Kamis (5/12).
Setelah dicek ada yang diterkam satu orang ini. Sebanyak 100 personel petugas gabungan sempat diturunkan untuk mengevakuasi korban. Ketika ditemukan, jenazah korban sudah dalam kondisi mengenaskan.
"Untuk identitasnya belum diketahui, karena kondisinya sudah mengenaskan. Hanya tersisa kaki dan tulang-tulang saja," kata Zaldi, seperti dilansir kompas, Kamis (5/12).
Zaldi menerangkan, jenazah korban saat ini telah dibawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum demi mengetahui identitasnya. Sementara, warga diimbau untuk tidak lebih dulu pergi ke kebun seorang diri.
"Jarak antara kebun kopi milik korban serta perkampungan sekitar satu jam perjalanan," jelas Kapolsek. Untuk diketahui, konflik antara harimau dan manusia di Pagaralam dan Lahat telah terjadi empat kali. Dari empat kali kejadian tersebut, dua berhasil selamat dan dua lainnya tewas.
Korban yang selamat adalah Marta Rolani (24), petani kopi di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yang diserang oleh seekor harimau pada Senin (2/12).
Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka cakar di paha kanan, perut dan bokong. Lalu korban selanjutnya adalah Irfan (19), wisatawan taman Gunung Dempo, Kota Pagaralam, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena mengalami luka robek yang serius. Ia diterkam harimau ketika sedang kemping bersama rekannya pada Sabtu (16/11).
Selanjutnya, Kuswanto (57), petani kopi di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau, dan terakhir adalah petani kopi Pagaralam yang saat ini masih belum diketahui identitasnya. *
Bahkan, kali ini raja hutan itu hanya menyisakan bagian kaki serta tulang-belulang tubuh korban. Kapolsek Dempo Selatan Iptu Zaldi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Bukit Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, sekitar pukul 11.00 WIB.
Korban dilaporkan hilang oleh warga saat berkebun kopi di puncak hutan lindung (HL). Lokasinya jauh dari rumah warga di Tebet Benawa.
"Korbannya warga Desa Karang Dalam, Pulau Pinang Lahat. Kalau kita analisis, lokasi jauh dalam HL. Artinya, ini bukan warga Tebat Benawa dan dia ini datang untuk berkebun kopi," kata Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara, Kamis (5/12).
Setelah dicek ada yang diterkam satu orang ini. Sebanyak 100 personel petugas gabungan sempat diturunkan untuk mengevakuasi korban. Ketika ditemukan, jenazah korban sudah dalam kondisi mengenaskan.
"Untuk identitasnya belum diketahui, karena kondisinya sudah mengenaskan. Hanya tersisa kaki dan tulang-tulang saja," kata Zaldi, seperti dilansir kompas, Kamis (5/12).
Zaldi menerangkan, jenazah korban saat ini telah dibawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum demi mengetahui identitasnya. Sementara, warga diimbau untuk tidak lebih dulu pergi ke kebun seorang diri.
"Jarak antara kebun kopi milik korban serta perkampungan sekitar satu jam perjalanan," jelas Kapolsek. Untuk diketahui, konflik antara harimau dan manusia di Pagaralam dan Lahat telah terjadi empat kali. Dari empat kali kejadian tersebut, dua berhasil selamat dan dua lainnya tewas.
Korban yang selamat adalah Marta Rolani (24), petani kopi di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yang diserang oleh seekor harimau pada Senin (2/12).
Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka cakar di paha kanan, perut dan bokong. Lalu korban selanjutnya adalah Irfan (19), wisatawan taman Gunung Dempo, Kota Pagaralam, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena mengalami luka robek yang serius. Ia diterkam harimau ketika sedang kemping bersama rekannya pada Sabtu (16/11).
Selanjutnya, Kuswanto (57), petani kopi di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau, dan terakhir adalah petani kopi Pagaralam yang saat ini masih belum diketahui identitasnya. *
Komentar