Jelang Nataru, Bookingan Akomodasi Mulai Terasa
Bookingan mulai 26 Desember hingga awal 2020 sudah fully booked.
DENPASAR, NusaBali
Pengelola atau manajemen properti, hotel, vila dan akomodasi lainnya mengaku sudah ramai menerima bookingan kamar. Terutama untuk rentang waktu sehari pasca Hari Natal (25 Desember) sampai dengan awal Tahun Baru 2019. Bookingan kamar malah sudah full.
Sekretaris Bali Vila Assosiation (BVA) Agus Yoga Iswara menyampaikan hal tersebut, Kamis (5/12/2019). “Diantara 26 Desember sampai dengan awal 2020 astungkara kita sudah ramai bookingan,” ujar Yoga Iswara yang juga Presiden Director Global Hospitality Expert (GHE).
Tentu saja terkait dengan itu, manajemen property, kata Yoga Iswara, melakukan persiapan semaksimal dan seoptimal mungkin. Hal yang memang sudah biasa dilakukan pengelola properti, yang merupakan bagian dari pelayanan kepada customer dalam hal ini wisatawan.
Selain animo pesanan kamar yang meningkat, Yoga Iswara juga mengindikasikan kecenderungan wisatawan yang belakangan ini tidak lagi single destination, namun sudah double atau malah multi destination. Hal itu mengindikasikan tingkat hunian kamar hotel maupun vila di Bali jadi lebih merata. Namun demikian, tetap saja wisatawan memiliki tujuan utama. “Misalnya di tujuan utama tinggal 3 hari, kemudian pindah 1 atau 2 hari ke tempat lain,” ungkapnya.
Wisman Eropa dengan spending yang lebih lama, menurut Yoga Iswara kini lebih banyak berdatangan ke Bali. *k17
Sekretaris Bali Vila Assosiation (BVA) Agus Yoga Iswara menyampaikan hal tersebut, Kamis (5/12/2019). “Diantara 26 Desember sampai dengan awal 2020 astungkara kita sudah ramai bookingan,” ujar Yoga Iswara yang juga Presiden Director Global Hospitality Expert (GHE).
Tentu saja terkait dengan itu, manajemen property, kata Yoga Iswara, melakukan persiapan semaksimal dan seoptimal mungkin. Hal yang memang sudah biasa dilakukan pengelola properti, yang merupakan bagian dari pelayanan kepada customer dalam hal ini wisatawan.
Selain animo pesanan kamar yang meningkat, Yoga Iswara juga mengindikasikan kecenderungan wisatawan yang belakangan ini tidak lagi single destination, namun sudah double atau malah multi destination. Hal itu mengindikasikan tingkat hunian kamar hotel maupun vila di Bali jadi lebih merata. Namun demikian, tetap saja wisatawan memiliki tujuan utama. “Misalnya di tujuan utama tinggal 3 hari, kemudian pindah 1 atau 2 hari ke tempat lain,” ungkapnya.
Wisman Eropa dengan spending yang lebih lama, menurut Yoga Iswara kini lebih banyak berdatangan ke Bali. *k17
1
Komentar