Tekan Risiko Dalam Pelayanan, Pelni Sabet Dua Penghargaan
Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berhasil meraih dua penghargaan dari ASEAN Risk Award yang digelar di Hotel Anvaya, Jalan Kartika Plaza, Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (5/12) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Kesekretariatan Pelni, Yahya Kuncoro menerangkan, capaian yang diraih dalam penghargaan dari ASEAN Risk Award ini atas upaya manajemen menuangkan ide-ide kreatifnya dalam pengelolaan manajemen risiko yang mengacu pada solusi inovatif dengan mengedepankan kepentingan umum. Sehingga, bisa menekan berbagai persoalan baik itu yang berdampak pada pelayanan maupun terkait keberlangsungan Pelni sendiri.
Dikatakan, untuk mendapat pengharaan ini bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, pihak panitia memiliki kriteria umum yang menjadi dasar peniliaian pemenang. Ada tiga poin utama, yakni konsep, eksekusi, dan dampak. Konsep ini merupakan relevansi dan keunikan pendekatan, bagaimana hal itu dapat sesuai dengan karakter organisasi, industri, tantangan, dan arah strategis dimana organisasi menuju. Eksekusi dalam hal ini adalah ketelitian dan ketepatan waktu dari pendekatan manajemen risiko yang solid. Selanjutnya, dampak adalah hasil dari inisiatif, yakni skala manfaat pendekatan terhadap apa yang dihadapi organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat maupun negara. “Jadi memang memiliki penilaian yang ketat untuk keluar menjadi yang terbaik,” bebernya.
Dalam ajang yang diikuti oleh 80an perusahaan swasta dan BUMN di Asia Tenggara dengan peniliaian yang dilakukan oleh delapan panelis independen dari luar negeri dan dua panelis dari Indonesia. Sehingga, Pelni sukses meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative dan Runner Up kategori Public Risk. *dar
Dikatakan, untuk mendapat pengharaan ini bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, pihak panitia memiliki kriteria umum yang menjadi dasar peniliaian pemenang. Ada tiga poin utama, yakni konsep, eksekusi, dan dampak. Konsep ini merupakan relevansi dan keunikan pendekatan, bagaimana hal itu dapat sesuai dengan karakter organisasi, industri, tantangan, dan arah strategis dimana organisasi menuju. Eksekusi dalam hal ini adalah ketelitian dan ketepatan waktu dari pendekatan manajemen risiko yang solid. Selanjutnya, dampak adalah hasil dari inisiatif, yakni skala manfaat pendekatan terhadap apa yang dihadapi organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat maupun negara. “Jadi memang memiliki penilaian yang ketat untuk keluar menjadi yang terbaik,” bebernya.
Dalam ajang yang diikuti oleh 80an perusahaan swasta dan BUMN di Asia Tenggara dengan peniliaian yang dilakukan oleh delapan panelis independen dari luar negeri dan dua panelis dari Indonesia. Sehingga, Pelni sukses meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative dan Runner Up kategori Public Risk. *dar
Komentar