Tempat Evakuasi Tsunami di Serangan Bisa Tampung 1.000 Orang
Tempat Evakuasi Sementara (TES) dengan tinggi 15 meter dibangun di atas lahan 6 are pada 2014. Untuk menuju ke lantai atas disediakan dua jalur tangga yang cukup lebar di sisi gedung.
DENPASAR, NusaBali.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar beberapa waktu lalu mencatat sejumlah daerah di Denpasar rawan bencana tsunami. Potensi rawan tsunami berada di kawasan selatan Kota Denpasar, salah satunya adalah Serangan.
Guna mengantisipasi terjadinya tsunami BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah menyediakan gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Serangan. "TES merupakan fasilitas publik yang berfungsi sebagai tempat evakuasi apabila terjadi bencana tsunami," ucap Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa.
Gedung TES mulai dibangun di atas tanah sekitar 6 are pada 2014 oleh Pemerintah Provinsi Bali, melalui BPBD dengan dana pusat oleh BNPB melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Bangunan bercat putih megah dengan tinggi sekitar 15 meter ini selesai dibangun pada 2016 dan diklaim bisa menampung hingga 1.000 orang.
Ada dua lantai di atas yang difungsikan untuk tempat evakuasi sementara. Untuk menuju ke lantai atas disediakan dua jalur tangga yang cukup lebar di sisi gedung. Sedangkan lantai dasarnya sehari-hari difungsikan sebagai pasar tradisional. Ada sekitar 16 kios yang digunakan sebagai tempat berjualan di TES kini.
Nyoman Kartini salah seorang pedagang menyebut lahan yang dibangun gedung TES ini pada awalnya memang pasar tradisional. "Ya aslinya memang pasar. Saat dibangun kami pindah, setelah selesai balik lagi ke sini," katanya saat ditemui di kiosnya, Senin (9/12/2019).
Sementara itu di sejumlah titik di Serangan juga dilengkapi dengan rambu-rambu jalur evakuasi menuju TES. Jalur ini dipasang di sepanjang jalan dan pesisir pantai Serangan. Kegunaan rambu jalur evakuasi ini untuk memudahkan masyarakat untuk menentukan titik kumpul menuju TES.
Serangan adalah salah satu lokasi dibangunnya TES di antara 9 unit TES di Indonesia yang berdiri di kawasan risiko bencana tsunami. Daerah lain yang menjadi lokasi dibangunnya TES antara lain Aceh, Padang, Bengkulu, Seluma, Banten, dan Lombok. TES dibangun sebagai satu upaya mitigasi bencana dan perwujudan pemerintah terhadap respons akan wilayah dengan potensi bencana tsunami.
Hal ini juga bagian perwujudan pembangunan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, yaitu desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.*has
1
Komentar