Penyelesaian Gedung Balai Budaya Diprediksi Molor
Dinas PUPR Denpasar Optimistis Tuntas pada 18 Desember 2019
Pengerjaan proyek gedung Balai Budaya tahap III di Lumintang, Denpasar Utara diprediksi tidak akan selesai tepat waktu alias molor.
DENPASAR, NusaBali
Pengerjaan proyek tahap III yang menelan anggaran sekitar Rp 48 miliar ini ditargetkan selesai pada 18 Desember 2019. Namun hingga Senin (9/12) kemarin ternyata masih banyak pekerjaan yang belum tuntas.
Kekhawatiran tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPRD Denpasar, I Ketut Budiartha saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Balai Budaya Denpasar, Senin siang. Saat sidak tersebut, Budiartha dan rekan-rekan mengaku menemukan sejumlah pekerjaan di proyek yang belum tuntas tersebut. "Saya melihat sekilas pekerjaan sudah bagus, tetapi banyak pekerjaan kecil yang belum selesai. Terlebih saya lihat tukang juga tidak terlalu banyak. Mengingat waktu tinggal seminggu lagi, apa mampu menyelesaiakan tepat waktu?," tanya Budiarta.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi. Menurut Eko, dana yang dihabiskan untuk pembangunan Balai Budaya ini cukup besar. Bahkan untuk tahap III atau finishing saja, membutuhkan dana hingga Rp 48 miliar. Untuk itu, diharapkan agar pengerjaan jangan sampai asal-asalan. "Mengingat waktu yang singkat ini, kita sih melihat banyak pekerjaan yang belum selesai. Jangan sampai pekerjaan yang kecil-kecil tidak terselesaikan. Bila perlu tambah lagi pekerjanya," ujarnya.
Pada sidak tersebut, jajaran Komisi III Denpasar tampak memantau lantai per lantai gedung Balai Budaya Denpasar. Mulai dari basement, lobi, lantai satu dan lantai dua. Pada pemantauan tersebut memang terlihat pekerja masih melakukan pekerjaan di lantai satu dan dua. Bahkan masih banyak pekerjaan yang nampak belum terselesaikan dengan sempurna.
Dikonfirmasi terkait adanya kekhawatiran akan molornya proyek pembangunan Balai Budaya Denpasar ini, Kepala Dinas PUPR Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengaku optimistis pekerjaan akan selesai tepat waktu. Dikatakan, sesuai target, proyek tahap III ini harus selesai pada 18 Desember 2019. "Sekarang pengerjaannya sudah 99, 1 persen. Astungkara bisa selesai tepat waktu," ujarnya.
Mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini mengatakan, kalau seandainya terjadi keterlambatan maka sesuai mekanisme akan dikenakan sanksi berupa penalti. "Kalau terlambat ya sesuai mekanisme akan ada penalti. Tetapi kita usahakan sampai 18 Desember 2019 sudah tuntas. Sekarang sudah pembersihan," ujarnya.
Ditanya terkait waktu yang mepet dan masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan, dia mengaku sudah meminta kontraktor pelaksana untuk menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja. "Sebenarnya ini sudah mulai proses pembersihan, kami dari DPUPR tetap optimis bisa selesai tepat waktu," tegasnya.
Gedung Balai Budaya Denpasar ini memiliki tiga lantai, yakni lantai I merupakan basement, lantai II terdapat 30 ruangan yang terbagi menjadi ruang perpustakaan digital, ruang start up, ruang fotografi, bioskop mini, barista, cafetaria, hingga ruang pelatihan. Lantai dua ini difokuskan untuk pemberdayaan, meningkatkan keterampilan kaum milenial yang mempunyai minat pada start up maupun wirausaha. Sementara lantai tiga merupakan ballroom yang mampu menampung sebanyak 600 orang. *mis
Kekhawatiran tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPRD Denpasar, I Ketut Budiartha saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Balai Budaya Denpasar, Senin siang. Saat sidak tersebut, Budiartha dan rekan-rekan mengaku menemukan sejumlah pekerjaan di proyek yang belum tuntas tersebut. "Saya melihat sekilas pekerjaan sudah bagus, tetapi banyak pekerjaan kecil yang belum selesai. Terlebih saya lihat tukang juga tidak terlalu banyak. Mengingat waktu tinggal seminggu lagi, apa mampu menyelesaiakan tepat waktu?," tanya Budiarta.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi. Menurut Eko, dana yang dihabiskan untuk pembangunan Balai Budaya ini cukup besar. Bahkan untuk tahap III atau finishing saja, membutuhkan dana hingga Rp 48 miliar. Untuk itu, diharapkan agar pengerjaan jangan sampai asal-asalan. "Mengingat waktu yang singkat ini, kita sih melihat banyak pekerjaan yang belum selesai. Jangan sampai pekerjaan yang kecil-kecil tidak terselesaikan. Bila perlu tambah lagi pekerjanya," ujarnya.
Pada sidak tersebut, jajaran Komisi III Denpasar tampak memantau lantai per lantai gedung Balai Budaya Denpasar. Mulai dari basement, lobi, lantai satu dan lantai dua. Pada pemantauan tersebut memang terlihat pekerja masih melakukan pekerjaan di lantai satu dan dua. Bahkan masih banyak pekerjaan yang nampak belum terselesaikan dengan sempurna.
Dikonfirmasi terkait adanya kekhawatiran akan molornya proyek pembangunan Balai Budaya Denpasar ini, Kepala Dinas PUPR Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengaku optimistis pekerjaan akan selesai tepat waktu. Dikatakan, sesuai target, proyek tahap III ini harus selesai pada 18 Desember 2019. "Sekarang pengerjaannya sudah 99, 1 persen. Astungkara bisa selesai tepat waktu," ujarnya.
Mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini mengatakan, kalau seandainya terjadi keterlambatan maka sesuai mekanisme akan dikenakan sanksi berupa penalti. "Kalau terlambat ya sesuai mekanisme akan ada penalti. Tetapi kita usahakan sampai 18 Desember 2019 sudah tuntas. Sekarang sudah pembersihan," ujarnya.
Ditanya terkait waktu yang mepet dan masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan, dia mengaku sudah meminta kontraktor pelaksana untuk menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja. "Sebenarnya ini sudah mulai proses pembersihan, kami dari DPUPR tetap optimis bisa selesai tepat waktu," tegasnya.
Gedung Balai Budaya Denpasar ini memiliki tiga lantai, yakni lantai I merupakan basement, lantai II terdapat 30 ruangan yang terbagi menjadi ruang perpustakaan digital, ruang start up, ruang fotografi, bioskop mini, barista, cafetaria, hingga ruang pelatihan. Lantai dua ini difokuskan untuk pemberdayaan, meningkatkan keterampilan kaum milenial yang mempunyai minat pada start up maupun wirausaha. Sementara lantai tiga merupakan ballroom yang mampu menampung sebanyak 600 orang. *mis
1
Komentar