Bupati Kecewa Pengerjaan Puskesmas Selat
Nyaris di setiap jendela dan pintu berbahan aluminum pemasangannya renggang, tidak menyatu dengan tembok.
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa mengecek realisasi proyek pembangunan gedung Puskesmas Selat di Banjar Selat Kelod, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (9/12). Bupati kecewa dengan kualitas pengerjaan puskesmas. Pembangunan puskesmas tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak kerja.
Bupati Mas Sumatri bersama rombongan mengecek setiap ruangan di gedung berlantai II itu. Mulai dari kamar kecil, ruang perawatan, ruang tunggu, tangga, dan ruang pegawai. Nyaris di setiap jendela dan pintu yang berbahan aluminum pemasangannya renggang, tidak menyatu dengan tembok. Bahkan ditemukan rongga antara kusen pintu dengan tembok cukup lebar di lantai II, di beberapa bagian belum terpasang kaca. Begitu juga tembok panyengker belum tuntas, sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan sisa pekerjaan.
Puskesmas Selat dengan kapasitas 14 bed dewasa, 5 bed rawat inap bersalin, dan 3 bed rawat inap anak-anak, rencananya dipelaspas pada Wraspati Kliwon Ukir, Kamis (26/12). Sesuai kontrak, proyek senilai Rp 4,359 miliar itu tuntas pada Kamis (12/12) atau selama 150 hari kerja sejak 16 Juli 2019. Sementara Wakil Bupati Artha Dipa mengatakan, mestinya sejak awal mengoptimalkan pengawasan sehingga pekerjaan tuntas sesuai tahapan. “Memang ada sejumlah pekerjaan tidak sesuai spesifikasi,” katanya.
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Pembangunan I Wayan Sujana mengajak NusaBali melihat langsung kualitas pekerjaan rekanan. Sebagian besar kusen jendela dan pintu bangunan terpasang longgar, tidak menyatu dengan tembok. “Bisa dilihat antara kusen dengan tembok berlubang, di samping ada beberapa jendela belum terpasang kaca. Harusnya antara kusen dengan tembok menyatu tidak ada terlihat berlubang,” katanya. Penasihat hukum rekanan CV Catur Utama Mandiri I Made Arnawa dihubungi secara terpisah membantah kualitas pekerjaan gedung Puskesmas Selat tidak sesuai spesifikasi. “Pengerjaannya telah sesuai tahapan, pada akhirnya akan semuanya tuntas di akhir kontrak, 12 Desember dan serah terima pekerjaan Senin (16/12),” ungkap Made Arnawa. *k16
Bupati Mas Sumatri bersama rombongan mengecek setiap ruangan di gedung berlantai II itu. Mulai dari kamar kecil, ruang perawatan, ruang tunggu, tangga, dan ruang pegawai. Nyaris di setiap jendela dan pintu yang berbahan aluminum pemasangannya renggang, tidak menyatu dengan tembok. Bahkan ditemukan rongga antara kusen pintu dengan tembok cukup lebar di lantai II, di beberapa bagian belum terpasang kaca. Begitu juga tembok panyengker belum tuntas, sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan sisa pekerjaan.
Puskesmas Selat dengan kapasitas 14 bed dewasa, 5 bed rawat inap bersalin, dan 3 bed rawat inap anak-anak, rencananya dipelaspas pada Wraspati Kliwon Ukir, Kamis (26/12). Sesuai kontrak, proyek senilai Rp 4,359 miliar itu tuntas pada Kamis (12/12) atau selama 150 hari kerja sejak 16 Juli 2019. Sementara Wakil Bupati Artha Dipa mengatakan, mestinya sejak awal mengoptimalkan pengawasan sehingga pekerjaan tuntas sesuai tahapan. “Memang ada sejumlah pekerjaan tidak sesuai spesifikasi,” katanya.
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Pembangunan I Wayan Sujana mengajak NusaBali melihat langsung kualitas pekerjaan rekanan. Sebagian besar kusen jendela dan pintu bangunan terpasang longgar, tidak menyatu dengan tembok. “Bisa dilihat antara kusen dengan tembok berlubang, di samping ada beberapa jendela belum terpasang kaca. Harusnya antara kusen dengan tembok menyatu tidak ada terlihat berlubang,” katanya. Penasihat hukum rekanan CV Catur Utama Mandiri I Made Arnawa dihubungi secara terpisah membantah kualitas pekerjaan gedung Puskesmas Selat tidak sesuai spesifikasi. “Pengerjaannya telah sesuai tahapan, pada akhirnya akan semuanya tuntas di akhir kontrak, 12 Desember dan serah terima pekerjaan Senin (16/12),” ungkap Made Arnawa. *k16
Komentar