Cegah Mogok, Petugas Gabungan Uji Timbang Kendaraan Angkut
Kerap terjadi truk mogok diduga kelebihan muatan, petugas gabungan Dinas Perhubungan Tabanan, Satlantas Polres Tabanan, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB menggelar operasi ODOL (Over Dimension Overload) di jalur Denpasar–Gilimanuk tepatnya di Banjar/Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Senin (9/12).
TABANAN, NusaBali
Operasi ODOL tersebut menggunakan alat uji timbangan bernama Excel Load Meter. Kegiatan yang berlangsung pukul 09.00 hingga 11.00 Wita atau tiga jam, berhasil menjaring 11 pelanggar dari 80 kendaraan angkutan barang yang diuji. Selain itu terjaring 41 kendaraan yang melanggar. Rinciannya tanpa SIM 12, STNK 7, pakai headset 8, sabuk keselamatan 13, dan teknis 1 kendaraan karena ukuran ban kecil.
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Gusti Ngurah Dharma Utama, mengatakan operasi ODOL dilakukan sebagai upaya mencegah kemacetan, kecelakaan lalulintas di jalan raya. Sebab sesuai koordinasi dengan Satlantas Polres Tabanan, kemacetan terjadi diakibatkan oleh kendaraan yang diduga kelebihan muatan atau overload. “Oleh karena itu kami langsung laksanakan koordinasi dengan polisi dan BPTD Bali,” ungkapnya.
Dikatakannya, operasi ODOL ini juga sejalan dengan surat edaran dari Kementerian Perhubungan Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengawasan Terhadap Mobil Barang Atas Pelanggaran Muatan Lebih (overload) dan/atau Pelanggaran Ukuran Lebih (over dimension). “Over dimension itu menyangkut luasan, lebar, tinggi kendaraan. Sedangkan overload menyangkut kapasitas angkutan agar sesuai aturan,” tutur Dharma Utama.
Dari hasil uji selama 3 jam, nihil ditemukan kendaraan angkutan barang yang kelebihan muatan. Namun justru 11 pelanggar terjaring yang rinciannya 1 kendaraan melebihi ketinggian batas dimensi, dan 10 kendaraan buku KIR mati dari 80 kendaraan yang diuji. “Sesuai catatan dan pemeriksaan nihil ditemukan yang overload. Untuk yang melanggar ini akan diserahkan ke Polres Tabanan dan diputuskan di pengadilan,” imbuh Dharma Utama.
Koordinator Pengawas PPNS BPTD Wilayah XII Bali dan NTB I Made Dwi Jati Arya Negara, menyatakan operasi ODOL sebenarnya sudah dilaksanakan di Jembatan Timbang Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Begitu kendaraan angkutan barang keluar dari pelabuhan, langsung masuk ke jembatan timbang sehingga tidak ada jalur tikus. “Bahkan alat uji timbangan beroperasi 24 jam,” ujarnya.
Menurut Arya Negara, di 2020 pusat telah mendukung perang untuk ODOL. Artinya operasi ODOL akan dilakukan lebih sering, tentu akan didampingi Ditlantas Polda Bali. “Jadi tidak main-main, makanya kami sosialisasikan kepada pengusaha, mohon sadar agar dimensi kendaraan disesuaikan,” katanya.
Ditambahkan oleh Kasatlantas Polres Tabanan Iptu Ni Putu Wila Indrayani, kegiatan yang dilakukan ini sebagai upaya menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Tabanan. Sebab yang sering terjadi di Tabanan, kemacetan panjang salah satu penyebabnya karena kendaraan yang overload sehingga jalannya pelan.
Di samping itu overload juga menyebabkan kendaraan mengalami patah as panjang, sehingga memicu kemacetan yang membuat krodit, karena jalur Tabanan adalah lintas provinsi. Terlebih lagi di Tabanan tidak ada jalur alternatif untuk kendaraan besar. “Jadi langkah ini sebagai upaya untuk menekan kemacetan. Dan tahun depan kami akan lakukan lebih sering berkoordinasi dengan instansi terkait,” tegasnya. *des
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Gusti Ngurah Dharma Utama, mengatakan operasi ODOL dilakukan sebagai upaya mencegah kemacetan, kecelakaan lalulintas di jalan raya. Sebab sesuai koordinasi dengan Satlantas Polres Tabanan, kemacetan terjadi diakibatkan oleh kendaraan yang diduga kelebihan muatan atau overload. “Oleh karena itu kami langsung laksanakan koordinasi dengan polisi dan BPTD Bali,” ungkapnya.
Dikatakannya, operasi ODOL ini juga sejalan dengan surat edaran dari Kementerian Perhubungan Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengawasan Terhadap Mobil Barang Atas Pelanggaran Muatan Lebih (overload) dan/atau Pelanggaran Ukuran Lebih (over dimension). “Over dimension itu menyangkut luasan, lebar, tinggi kendaraan. Sedangkan overload menyangkut kapasitas angkutan agar sesuai aturan,” tutur Dharma Utama.
Dari hasil uji selama 3 jam, nihil ditemukan kendaraan angkutan barang yang kelebihan muatan. Namun justru 11 pelanggar terjaring yang rinciannya 1 kendaraan melebihi ketinggian batas dimensi, dan 10 kendaraan buku KIR mati dari 80 kendaraan yang diuji. “Sesuai catatan dan pemeriksaan nihil ditemukan yang overload. Untuk yang melanggar ini akan diserahkan ke Polres Tabanan dan diputuskan di pengadilan,” imbuh Dharma Utama.
Koordinator Pengawas PPNS BPTD Wilayah XII Bali dan NTB I Made Dwi Jati Arya Negara, menyatakan operasi ODOL sebenarnya sudah dilaksanakan di Jembatan Timbang Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Begitu kendaraan angkutan barang keluar dari pelabuhan, langsung masuk ke jembatan timbang sehingga tidak ada jalur tikus. “Bahkan alat uji timbangan beroperasi 24 jam,” ujarnya.
Menurut Arya Negara, di 2020 pusat telah mendukung perang untuk ODOL. Artinya operasi ODOL akan dilakukan lebih sering, tentu akan didampingi Ditlantas Polda Bali. “Jadi tidak main-main, makanya kami sosialisasikan kepada pengusaha, mohon sadar agar dimensi kendaraan disesuaikan,” katanya.
Ditambahkan oleh Kasatlantas Polres Tabanan Iptu Ni Putu Wila Indrayani, kegiatan yang dilakukan ini sebagai upaya menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Tabanan. Sebab yang sering terjadi di Tabanan, kemacetan panjang salah satu penyebabnya karena kendaraan yang overload sehingga jalannya pelan.
Di samping itu overload juga menyebabkan kendaraan mengalami patah as panjang, sehingga memicu kemacetan yang membuat krodit, karena jalur Tabanan adalah lintas provinsi. Terlebih lagi di Tabanan tidak ada jalur alternatif untuk kendaraan besar. “Jadi langkah ini sebagai upaya untuk menekan kemacetan. Dan tahun depan kami akan lakukan lebih sering berkoordinasi dengan instansi terkait,” tegasnya. *des
1
Komentar