RTH Bung Karno Ditarget Rampung 2020
Dibnas Perkimta mulai sempurnakan DED
Kelanjutan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, Buleleng, akhirnya mendapat kepastian.
SINGARAJA, NusaBali
Proyek ini diperkirakan rampung sesuai target di tahun 2020, setelah mendapat suntikan dana Rp 17 miliar. Saat ini, Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng tengah mempersiapkan penyempurnaan Detail Engineering Design (DED).
Data dihimpun, sesuai DED yang disusun di tahun 2015, RTH Taman Bung Karno dibangun secara bertahap dengan anggaran Rp 26.351.576. Tahap pertama mulai dibangun pada tahun 2016, dengan menghabiskan dana Rp 4,7 miliar. Saat itu, pengerjaan meliputi area parkir, bangunan pengelola, pengerjaan jogging track (non finishing), pembangunan toilet hingga pematangan lahan.
Kemudian dilanjutkan tahap dua pada tahun 2017, dengan anggaran Rp 6,29 miliar. Kegiatan meliputi pedestal Patung Bung Karno, membangun kios/artshop, hingga pengerjaan stage non finishing. Sedangkan tahun 2018, pembangunan tahap tiga dilanjutkan dengan anggaran Rp 5,83 miliar lebih. Beberapa kegiatan itu yakni pembuatan patung Bung karno berbahan perunggu, dan pembangunan Patung Singa Ambara Raja, hingga finising jogging track. Tahun 2019, kegiatan nyaris tidak ada karena permasalahan pembangunan di tahun 2018 yang molor dari jadwal.
Persoalan tambah rumit, ketika patung Bung Karno tidak lengkap. Pihak rekanan hanya bisa mendatangkan beberapa potongan patung. Sedangkan beberapa potongan patung masih di pihak perajin di luar Bali. Pihak rekanan kemudian kena sanksi, namun pembuatan patung tidak bisa dilakukan di tempat lain, selain di perajin, dengan alasan agar sesuai dengan potongan patung sebelumnya.
Kini memasuki tahun 2020, kelanjutan proyek tersebut mulai ada kepastian. Proyek itu pun diperkirakan rampung sesuai dengan target di tahun 2020. Kepastian itu setelah Pemprov Bali mengucurkan dana melalui bantuan keuangan khusus (BKK) sebesar Rp 17 miliar. Semula, Pemkab Buleleng melalui APBD di tahun 2020, merancang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk kelanjutan proyek tersebut. Namun dengan anggaran sebesar Rp 17 miliar, beberapa kegiatan yang tersisa dapat dituntaskan di tahun 2020.
Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Komang Surattini, usai menghadiri rapat di DPRD Buleleng, Selasa (10/12/2019), mengatakan, beberapa jenis pekerjaan yang belum dikerjakan, di antaranya pembuatan patung Bung Karno. Pembangunan wantilan, finishing panggung pertunjukkan, pembuatan patung Singa Ambara Raja, pekerjaan land scape, dan pembuatan kolam air mancur. “Setelah kami menerima BKK (bantuan keuangan khusus), anggaran yang tadinya dirancang di APBD Buleleng telah dialihkan untuk program prioritas OPD lain,” katanya.
Menurut Surattini, setelah mendapat kepastian anggaran, mulai Januari dan Februari 2020 nanti akan ada menyempurnaan DED proyek lanjutan RTH Taman Bung Karno. Penyempurnaan ini selain karena ada aspek teknis, dia juga ingin agar dalam pembangunan tahap akhir ini pemasangan patung Bong Karno dapat dikerjakan. Setelah penyempurnaan DED, diperkirakan menginjak Maret 2020, proyek lanjutan RTH Taman Bung Karno mulai ditenderkan melalui Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Barang dan Jasa Pemkab Buleleng.
Sebelumnya, paket pekerjaan ini pada lanjutan pekerjaan di tahun 2019, pematung gagal menyelesaikan pekerjaannya. Ini karena pematung asal Jogjakarta, tidak mampu membayar uang jaminan kepada pemerintah. Tak heran, pembuatan patung yang dilakukan dengan penunjukan langsung (PL, Red) gagal kontrak. “Dari BKK itu kami pakai untuk anggaran review DED. Revisi ini agar pembuatan patung itu bisa dikerjakan tuntas,” jelasnya.*k19
Data dihimpun, sesuai DED yang disusun di tahun 2015, RTH Taman Bung Karno dibangun secara bertahap dengan anggaran Rp 26.351.576. Tahap pertama mulai dibangun pada tahun 2016, dengan menghabiskan dana Rp 4,7 miliar. Saat itu, pengerjaan meliputi area parkir, bangunan pengelola, pengerjaan jogging track (non finishing), pembangunan toilet hingga pematangan lahan.
Kemudian dilanjutkan tahap dua pada tahun 2017, dengan anggaran Rp 6,29 miliar. Kegiatan meliputi pedestal Patung Bung Karno, membangun kios/artshop, hingga pengerjaan stage non finishing. Sedangkan tahun 2018, pembangunan tahap tiga dilanjutkan dengan anggaran Rp 5,83 miliar lebih. Beberapa kegiatan itu yakni pembuatan patung Bung karno berbahan perunggu, dan pembangunan Patung Singa Ambara Raja, hingga finising jogging track. Tahun 2019, kegiatan nyaris tidak ada karena permasalahan pembangunan di tahun 2018 yang molor dari jadwal.
Persoalan tambah rumit, ketika patung Bung Karno tidak lengkap. Pihak rekanan hanya bisa mendatangkan beberapa potongan patung. Sedangkan beberapa potongan patung masih di pihak perajin di luar Bali. Pihak rekanan kemudian kena sanksi, namun pembuatan patung tidak bisa dilakukan di tempat lain, selain di perajin, dengan alasan agar sesuai dengan potongan patung sebelumnya.
Kini memasuki tahun 2020, kelanjutan proyek tersebut mulai ada kepastian. Proyek itu pun diperkirakan rampung sesuai dengan target di tahun 2020. Kepastian itu setelah Pemprov Bali mengucurkan dana melalui bantuan keuangan khusus (BKK) sebesar Rp 17 miliar. Semula, Pemkab Buleleng melalui APBD di tahun 2020, merancang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk kelanjutan proyek tersebut. Namun dengan anggaran sebesar Rp 17 miliar, beberapa kegiatan yang tersisa dapat dituntaskan di tahun 2020.
Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Komang Surattini, usai menghadiri rapat di DPRD Buleleng, Selasa (10/12/2019), mengatakan, beberapa jenis pekerjaan yang belum dikerjakan, di antaranya pembuatan patung Bung Karno. Pembangunan wantilan, finishing panggung pertunjukkan, pembuatan patung Singa Ambara Raja, pekerjaan land scape, dan pembuatan kolam air mancur. “Setelah kami menerima BKK (bantuan keuangan khusus), anggaran yang tadinya dirancang di APBD Buleleng telah dialihkan untuk program prioritas OPD lain,” katanya.
Menurut Surattini, setelah mendapat kepastian anggaran, mulai Januari dan Februari 2020 nanti akan ada menyempurnaan DED proyek lanjutan RTH Taman Bung Karno. Penyempurnaan ini selain karena ada aspek teknis, dia juga ingin agar dalam pembangunan tahap akhir ini pemasangan patung Bong Karno dapat dikerjakan. Setelah penyempurnaan DED, diperkirakan menginjak Maret 2020, proyek lanjutan RTH Taman Bung Karno mulai ditenderkan melalui Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Barang dan Jasa Pemkab Buleleng.
Sebelumnya, paket pekerjaan ini pada lanjutan pekerjaan di tahun 2019, pematung gagal menyelesaikan pekerjaannya. Ini karena pematung asal Jogjakarta, tidak mampu membayar uang jaminan kepada pemerintah. Tak heran, pembuatan patung yang dilakukan dengan penunjukan langsung (PL, Red) gagal kontrak. “Dari BKK itu kami pakai untuk anggaran review DED. Revisi ini agar pembuatan patung itu bisa dikerjakan tuntas,” jelasnya.*k19
1
Komentar