Bukan Bangunan Rumah Tinggal, tapi Dapur untuk Tempat Pakan Ternak
Kondisi bangunan milik I Nyoman Semadi, warga Banjar Tabah, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, yang bagian atapnya rusak parah, jadi sorotan di media sosial.
MANGUPURA, NusaBali
Semenjak diunggah oleh akun Made Astra Imade, Selasa (10/12), warganet memberikan banyak respons. Bahkan, hingga Rabu (11/12) sore unggahan tersebut sudah 33 kali dibagikan.
Dalam unggahannya, I Made Astra Imade, menyebut bila masih ada bangunan krama Kabupaten Badung yang rusak berat. Salah satunya bangunan milik I Nyoman Semadi di Banjar Tabah, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal.
Perbekel Taman I Gusti Made Sudarpa saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui informasi yang beredar tersebut. Namun, dia menepis bila bangunan yang rusak itu adalah bangunan rumah, melainkan hanya dapur. “Itu dapur sebenarnya. Dapur itu pun tidak berfungsi, hanya digunakan untuk tempat pakan ternak, kalau untuk masak, beda,” katanya, Rabu (11/12).
Menurut Sudarpa, rumah I Nyoman Semadi yang ditempati sudah diajukan memperoleh bantuan bedah rumah. “Sudah diusulkan. Tapi harus menunggu,” imbuhnya. “Jadi sekali lagi yang diunggah di media sosial itu bukan rumah. Pak Semadi itu ada rumah yang ditempati oleh anaknya juga,” tutur Sudarpa.
Pihaknya berharap masyarakat tidak asal mengunggah ke media sosial terkait permasalahan yang ada. “Kami di Desa Taman susah bekerja sesuai dengan prosedur. Janganlah dikit-dikit diunggah. Semestinya tanyakan dulu permasalahannya,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Badung Ketut Sudarsana, menegaskan akan melakukan pengecekan dan melakukan verifikasi kembali terkait informasi di mesia sosial tersebut. “Tim kami akan melakukan pengecekan ke lapangan apakah itu kondisinya rumah atau bangunan dapur yang rusak. Kalau dapur kami belum bisa bantu, karena program di kami adalah rehab rumah sehat,” tegasnya.
“Untuk bedah rumah itu berada di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Badung. Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak desa serta aparat terbawah, apakah sebelumnya sudah mendapat bantuan bedah rumah atau tidak,” lanjut Sudarsana.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perkim Badung AA Bayu Kumara Putra, mengatakan pihaknya sudah melakukan survei terhadap bangunan dimaksud. Dari hasil survei, bangunan dimaksud adalah dapur. Sedangkan yang berhak mendapat bantuan adalah rumah tinggal yang kondisinya tidak layak huni, bukan bangunan dapur.
“Yang dimaksud bedah rumah dan layak dibantu adalah kebutuhan tempat tinggal. Kami pun dilema terkait hal ini, karena jika dibantu akan melanggar aturan,” tandasnya.
Selain itu untuk usulan di tahun 2020 sudah semua diverifikasi. Jika ada yang belum dapat di 2020 nanti, bisa diusulkan di 2021 yang pelaporannya bisa dimulai dari Januari hingga Agustus 2020. “Semuanya bermuara pada pihak aparat desa yang melakukan usulan ke kami,” tutur Kumara Putra. *asa
Dalam unggahannya, I Made Astra Imade, menyebut bila masih ada bangunan krama Kabupaten Badung yang rusak berat. Salah satunya bangunan milik I Nyoman Semadi di Banjar Tabah, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal.
Perbekel Taman I Gusti Made Sudarpa saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui informasi yang beredar tersebut. Namun, dia menepis bila bangunan yang rusak itu adalah bangunan rumah, melainkan hanya dapur. “Itu dapur sebenarnya. Dapur itu pun tidak berfungsi, hanya digunakan untuk tempat pakan ternak, kalau untuk masak, beda,” katanya, Rabu (11/12).
Menurut Sudarpa, rumah I Nyoman Semadi yang ditempati sudah diajukan memperoleh bantuan bedah rumah. “Sudah diusulkan. Tapi harus menunggu,” imbuhnya. “Jadi sekali lagi yang diunggah di media sosial itu bukan rumah. Pak Semadi itu ada rumah yang ditempati oleh anaknya juga,” tutur Sudarpa.
Pihaknya berharap masyarakat tidak asal mengunggah ke media sosial terkait permasalahan yang ada. “Kami di Desa Taman susah bekerja sesuai dengan prosedur. Janganlah dikit-dikit diunggah. Semestinya tanyakan dulu permasalahannya,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Badung Ketut Sudarsana, menegaskan akan melakukan pengecekan dan melakukan verifikasi kembali terkait informasi di mesia sosial tersebut. “Tim kami akan melakukan pengecekan ke lapangan apakah itu kondisinya rumah atau bangunan dapur yang rusak. Kalau dapur kami belum bisa bantu, karena program di kami adalah rehab rumah sehat,” tegasnya.
“Untuk bedah rumah itu berada di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Badung. Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak desa serta aparat terbawah, apakah sebelumnya sudah mendapat bantuan bedah rumah atau tidak,” lanjut Sudarsana.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perkim Badung AA Bayu Kumara Putra, mengatakan pihaknya sudah melakukan survei terhadap bangunan dimaksud. Dari hasil survei, bangunan dimaksud adalah dapur. Sedangkan yang berhak mendapat bantuan adalah rumah tinggal yang kondisinya tidak layak huni, bukan bangunan dapur.
“Yang dimaksud bedah rumah dan layak dibantu adalah kebutuhan tempat tinggal. Kami pun dilema terkait hal ini, karena jika dibantu akan melanggar aturan,” tandasnya.
Selain itu untuk usulan di tahun 2020 sudah semua diverifikasi. Jika ada yang belum dapat di 2020 nanti, bisa diusulkan di 2021 yang pelaporannya bisa dimulai dari Januari hingga Agustus 2020. “Semuanya bermuara pada pihak aparat desa yang melakukan usulan ke kami,” tutur Kumara Putra. *asa
1
Komentar