Polres dan PN Gianyar Raih Predikat WBK
Kado Spesial Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional
Polres Gianyar meraih predikat WBK bersama Polres Tabanan, sedangkan PN Gianyar satu-satunya raih WBK di wilayah PT Denpasar.
GIANYAR, NusaBali
Polres dan Pengadilan Negeri (PN) Gianyar memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kemenpan RB. Penghargaan itu diberikan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (10/12).
Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, mengungkapkan penghargaan ini sekaligus jadi kado bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi internasional. Diraihnya penghargaan ini tidak lepas dari jerih payah seluruh personel Polres Gianyar. "Alhamdulillah kami mendapat penghargaan sebagai wilayah bebas dari korupsi atau WBK," ujar Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Rabu (11/12).
Pada ajang pemberian penghargaan tersebut, dari Polda Bali terdapat 2 Polres yang memperoleh predikat sebagai WBK tahun 2019, yaitu Polres Gianyar dan Polres Tabanan, sedangkan Polri di tahun 2019 berjumlah 42 unit kerja yang mendapat WBK dan WBBM.
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada satuan kerja yang memenuhi sebagian besar program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan pelayanan publik.
Pada kesempatan yang sama, Kemenpan dan RB juga memberikan ganjaran predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) untuk PN Gianyar. Prestasi ini membanggakan karena PN Gianyar sebagai satu-satunya pengadilan Tingkat Pertama di wilayah Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar pada tahun 2019 yang memperolehnya.
Hal ini tidak lepas dari inovasi PN Gianyar selama kepemimpinan Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja. "Pengadilan Negeri Gianyar telah banyak melakukan perubahan dan inovasi pelayanan yang mempermudah akses masyarakat pencari keadilan, sehingga PN Gianyar pantas mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)," terang Humas PN Gianyar, Wawan Edi Prastiyo.
Sementara Ketua PN Gianyar, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, mengatakan pencapaian predikat WBK PN Gianyar ini merupakan capaian segenap keluarga besar PN Gianyar. “Berkat kerjasama dan kekompakan semua area perubahan, sehingga predikat WBK bisa diraih, “ terang perempuan yang akrab disapa Ibu Dayu Yanthi ini. *nvi
Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, mengungkapkan penghargaan ini sekaligus jadi kado bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi internasional. Diraihnya penghargaan ini tidak lepas dari jerih payah seluruh personel Polres Gianyar. "Alhamdulillah kami mendapat penghargaan sebagai wilayah bebas dari korupsi atau WBK," ujar Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Rabu (11/12).
Pada ajang pemberian penghargaan tersebut, dari Polda Bali terdapat 2 Polres yang memperoleh predikat sebagai WBK tahun 2019, yaitu Polres Gianyar dan Polres Tabanan, sedangkan Polri di tahun 2019 berjumlah 42 unit kerja yang mendapat WBK dan WBBM.
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada satuan kerja yang memenuhi sebagian besar program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan pelayanan publik.
Pada kesempatan yang sama, Kemenpan dan RB juga memberikan ganjaran predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) untuk PN Gianyar. Prestasi ini membanggakan karena PN Gianyar sebagai satu-satunya pengadilan Tingkat Pertama di wilayah Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar pada tahun 2019 yang memperolehnya.
Hal ini tidak lepas dari inovasi PN Gianyar selama kepemimpinan Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja. "Pengadilan Negeri Gianyar telah banyak melakukan perubahan dan inovasi pelayanan yang mempermudah akses masyarakat pencari keadilan, sehingga PN Gianyar pantas mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)," terang Humas PN Gianyar, Wawan Edi Prastiyo.
Sementara Ketua PN Gianyar, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, mengatakan pencapaian predikat WBK PN Gianyar ini merupakan capaian segenap keluarga besar PN Gianyar. “Berkat kerjasama dan kekompakan semua area perubahan, sehingga predikat WBK bisa diraih, “ terang perempuan yang akrab disapa Ibu Dayu Yanthi ini. *nvi
Komentar