Melawan Kanker 17 Tahun, Vokalis Roxette Meninggal
Vokalis dari duo Roxette, Marie Fredriksson meninggal dunia pada Senin (9/12) pagi waktu setempat di usia 61 tahun.
JAKARTA, NusaBali
Pihak manajemen mengonfirmasi kabar itu, menyatakan Marie sudah belasan tahun berjuang melawan kanker. "Maria meninggalkan untuk kita warisan musik yang luar biasa. Suaranya yang mengagumkan, kuat dan sensitif di saat bersamaan, dan penampilan panggung yang magis akan terus diingat oleh kita yang cukup beruntung pernah menyaksikannya," kata Manajemen Dimberg Jemberg dalam pernyataan resmi seperti dilansir cnnindonesia.
"Tetapi kita juga akan mengingat pribadi cantik dengan semangat hidup besar, seorang wanita dengan hati besar yang peduli pada siapapun yang ia temui."
Rekan Fredriksson, Per Gessle mengenang kawannya itu sebagai 'musisi luar biasa, seorang penampil hebat'. Ia mengingat mereka telah bersama selama lebih dari 40 tahun.
"Waktu berjalan begitu cepat. Belum selama itu ketika kita menghabiskan siang dan malam di apartemen kecil saya untuk berbagi mimpi. Dan mimpi hebat yang pernah kita bagi," tulisnya di Twitter.
Ia melanjutkan, "Saya merasa terhormat menemui talenta dan kebaikanmu. Saya mengirimkan cinta untukmu dan keluarga. Hidup takkan pernah sama lagi."
Mengutip CNN, Fredriksson divonis menderita tumor otak pada 2002 silam. Ia kemudian menjalani perawatan intensif, yang disebut agresif dan diduga menjadi salah satu pemicu kanker.
Hal itu membuat Roxette terpaksa vakum selama beberapa tahun, sampai pada 2009 mereka mulai tampil lagi dan bahkan membuat sejumlah album, yakni 'Charm School' (2011), 'Travelling' (2012), dan 'Good Karma' (2016). Namun Roxette tak dapat terus berjalan setelah di tahun yang sama, dokter menyarankan Fredriksson untuk berhenti tur dan memproritaskan kesehatan.
Sebelum bertemu dengan Per Gessle dan membentuk Roxette pada 1986, Marie Frederiksson adalah solois sukses. Namun harus diakui, Roxette lah berhasil mengorbitkan namanya ke puncak popularitas di era 1990-an.
Duo asal Swedia itu dikenal dunia berkat sejumlah hit yang kini dianggap sebagai lagu legendaris, seperti 'It Must Have Been Love' yang menjadi lagu tema film 'Pretty Woman', juga 'The Look' (1989), 'Listen to Your Heart' (1988), 'Joyride' (1991), serta 'Dressed for Success' (1988). *
"Tetapi kita juga akan mengingat pribadi cantik dengan semangat hidup besar, seorang wanita dengan hati besar yang peduli pada siapapun yang ia temui."
Rekan Fredriksson, Per Gessle mengenang kawannya itu sebagai 'musisi luar biasa, seorang penampil hebat'. Ia mengingat mereka telah bersama selama lebih dari 40 tahun.
"Waktu berjalan begitu cepat. Belum selama itu ketika kita menghabiskan siang dan malam di apartemen kecil saya untuk berbagi mimpi. Dan mimpi hebat yang pernah kita bagi," tulisnya di Twitter.
Ia melanjutkan, "Saya merasa terhormat menemui talenta dan kebaikanmu. Saya mengirimkan cinta untukmu dan keluarga. Hidup takkan pernah sama lagi."
Mengutip CNN, Fredriksson divonis menderita tumor otak pada 2002 silam. Ia kemudian menjalani perawatan intensif, yang disebut agresif dan diduga menjadi salah satu pemicu kanker.
Hal itu membuat Roxette terpaksa vakum selama beberapa tahun, sampai pada 2009 mereka mulai tampil lagi dan bahkan membuat sejumlah album, yakni 'Charm School' (2011), 'Travelling' (2012), dan 'Good Karma' (2016). Namun Roxette tak dapat terus berjalan setelah di tahun yang sama, dokter menyarankan Fredriksson untuk berhenti tur dan memproritaskan kesehatan.
Sebelum bertemu dengan Per Gessle dan membentuk Roxette pada 1986, Marie Frederiksson adalah solois sukses. Namun harus diakui, Roxette lah berhasil mengorbitkan namanya ke puncak popularitas di era 1990-an.
Duo asal Swedia itu dikenal dunia berkat sejumlah hit yang kini dianggap sebagai lagu legendaris, seperti 'It Must Have Been Love' yang menjadi lagu tema film 'Pretty Woman', juga 'The Look' (1989), 'Listen to Your Heart' (1988), 'Joyride' (1991), serta 'Dressed for Success' (1988). *
Komentar