Kesetrum, Jasad Korban Nyangkut di Pohon Enau
Naas dialami I Made Terpi, 60, asal Banjar/Desa Lembean, Kecamatan Kintamani. Made Trpi meregang nyawa setelah tersetrum listrik saat memotong dahan pohon enau di tegalan milik I Nyoman Kardita, Kamis (12/12) sekitar pukul 07.50 wita.
BANGLI, NusaBali
Tubuh Made Terpi pun tersangkut di pohon enau dan untuk proses evakuasi tubuh korban melibatkan petugas dari PLN.
Informasi yang terhimpun, Kamis pagi Made Terpi sudah bersiap untuk memangkas pohon enau di kebun milik Nyoman Kardita. Made Terpi mulai menaiki pohon enau sekitar pukul 07.40 Wita. Made Terpi tidak tahu bila dahan enau yang akan dipangkas mengenai kabel listrik jaringan tegangan menengah (JTM) milik PLN yang melintang didekat pohon.
Kemudian begitu korban memegang dahan pohon yang akan dipotong langsung kesetrum dan tersangkut diatas pohon. “Setelah berada diatas pohon korban tidak tahu kalau dahan pohon enau yang akan ditebang tersebut mengenai kabel yang teganganya tinggi. Alhasil korban kesetrum hingga meregang nyawa. Tubuh korban pun ditemukan tersangkut di dahan enau,” ungkap sumber.
Peristiwa naas tersebut diketahui beberapa orang warga dan akhirnya dilaporkan ke aparat kepolisian. Disisi lain tidak ada warga yang berani yang menurunkan korban karena takut kesetrum. Baru sekitar pukul 09.00 wita petugas dari kepolisian dan PLN serta petugas medis tiba di TKP. Setelah aliran listrik dipadamkan beberapa petugas PLN dengan menggunakan tangga akhirnya berhasil menurunkan tubuh korban dari atas pohon enau. “Warga tidak ada berani naik, mereke menunggu datangnya petugas untuk mengevakuasi,” sambung sumber tadi.
Sementara dari hasil visum luar yang dilakukan oleh bidan Pustu Desa Lembean Puskesmas Kintamani I, I Gusti Agung Ayu Anom Sundawati ditemukan luka bakar pada punggung korban, telapak kaki kiri, keluar cairan pada kemaluan dan tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.
Disisi lain, Perbekel Lembean I Made Mudarsana membenarkan jika Made Terpi adalah warganya. Terkait insiden yang menimpa Made Terpi, perbekel yang baru saja dilantik ini mengaku tidak tahu persis krologis kejadian. Pihaknya mengaku hanya mendapatkan laporan dari stafnya. “Kebetulan saya tidak ke lokasi karena masih ada pelantikan. Memang dari staf melaporkan kejadian tersebut,” akunya.
Menurut Made Mudarsana, korban yang statusnya truna lingsir ini keseharian bekerja sebagai buruh serabutan. Kemudian hari (Kamis) diminta untuk memangkas pohon enau. “Korban mungkin kurang hati-hati saat menebang dahan enau dan mengenai kabel listrik tegangan tinggi yang posisinya sangat dekat,” jelasnya sembari menyebutkan pohon enau tingginya sekitar 12 meter.
Sementara itu terkait penguburan jenasah akan dilakukan pada Jumat (13/12) di setra Bugbug, Banjar/Desa Lembean. Kemudian sesuai dengan keyakinan masyarakat bahwa warga yang meninggal salah pati, ulah pati jenasahnya tidak dibawa ke rumah. “Sementara jenasah ditempatkan di pondokan milik kakak korban yang lokasi dekat setra,” terang Made Mudarsana. *esa
Informasi yang terhimpun, Kamis pagi Made Terpi sudah bersiap untuk memangkas pohon enau di kebun milik Nyoman Kardita. Made Terpi mulai menaiki pohon enau sekitar pukul 07.40 Wita. Made Terpi tidak tahu bila dahan enau yang akan dipangkas mengenai kabel listrik jaringan tegangan menengah (JTM) milik PLN yang melintang didekat pohon.
Kemudian begitu korban memegang dahan pohon yang akan dipotong langsung kesetrum dan tersangkut diatas pohon. “Setelah berada diatas pohon korban tidak tahu kalau dahan pohon enau yang akan ditebang tersebut mengenai kabel yang teganganya tinggi. Alhasil korban kesetrum hingga meregang nyawa. Tubuh korban pun ditemukan tersangkut di dahan enau,” ungkap sumber.
Peristiwa naas tersebut diketahui beberapa orang warga dan akhirnya dilaporkan ke aparat kepolisian. Disisi lain tidak ada warga yang berani yang menurunkan korban karena takut kesetrum. Baru sekitar pukul 09.00 wita petugas dari kepolisian dan PLN serta petugas medis tiba di TKP. Setelah aliran listrik dipadamkan beberapa petugas PLN dengan menggunakan tangga akhirnya berhasil menurunkan tubuh korban dari atas pohon enau. “Warga tidak ada berani naik, mereke menunggu datangnya petugas untuk mengevakuasi,” sambung sumber tadi.
Sementara dari hasil visum luar yang dilakukan oleh bidan Pustu Desa Lembean Puskesmas Kintamani I, I Gusti Agung Ayu Anom Sundawati ditemukan luka bakar pada punggung korban, telapak kaki kiri, keluar cairan pada kemaluan dan tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban.
Disisi lain, Perbekel Lembean I Made Mudarsana membenarkan jika Made Terpi adalah warganya. Terkait insiden yang menimpa Made Terpi, perbekel yang baru saja dilantik ini mengaku tidak tahu persis krologis kejadian. Pihaknya mengaku hanya mendapatkan laporan dari stafnya. “Kebetulan saya tidak ke lokasi karena masih ada pelantikan. Memang dari staf melaporkan kejadian tersebut,” akunya.
Menurut Made Mudarsana, korban yang statusnya truna lingsir ini keseharian bekerja sebagai buruh serabutan. Kemudian hari (Kamis) diminta untuk memangkas pohon enau. “Korban mungkin kurang hati-hati saat menebang dahan enau dan mengenai kabel listrik tegangan tinggi yang posisinya sangat dekat,” jelasnya sembari menyebutkan pohon enau tingginya sekitar 12 meter.
Sementara itu terkait penguburan jenasah akan dilakukan pada Jumat (13/12) di setra Bugbug, Banjar/Desa Lembean. Kemudian sesuai dengan keyakinan masyarakat bahwa warga yang meninggal salah pati, ulah pati jenasahnya tidak dibawa ke rumah. “Sementara jenasah ditempatkan di pondokan milik kakak korban yang lokasi dekat setra,” terang Made Mudarsana. *esa
1
Komentar