Pengerjaan Pasar Amlapura Barat Molor
Rekanan berdalih sejak memulai pekerjaan sudah molor dua minggu karena menunggu pedagang pindah.
AMLAPURA, NusaBali
Rombongan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengecek pembangunan Pasar Amlapura Barat di Jalan Kesatrian Amlapura, Kamis (12/12). Hasilnya, pekerjaan dinilai tidak sesuai target. Penyebab utamanya karena rekanan kekurangan tenaga kerja. Sesuai kontrak pekerjaan mestinya tuntas pada tanggal 27 Desember 2019.
Bupati Mas Sumatri turun didampingi Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem Ni Made Santikawati beserta jajarannya. Setiba di lokasi langsung memantau bangunan pasar berlantai II. Di beberapa bagian belum tuntas, material masih menumpuk. Sesuai kontrak kerja, proyek senilai Rp 14,054 miliar dikerjakan selama 180 hari sejak 26 Juli 2019, mestinya tuntas 27 Desember 2019. Rekanan baru bisa menyelesaikan 70,54 persen, mestinya telah tuntas 85 persen. “Saya lihat penyebabnya kekurangan tenaga kerja. Padahal material menumpuk dan cuaca mendukung. Bila perlu tambah 50 tenaga kerja lagi agar bisa di semua bagian ada yang mengerjakan,” pinta Bupati Mas Sumatri.
Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem Ni Made Santikawati mengakui tahapan pekerjaan Pasar Amlapura Barat molor, tidak sesuai target. “Berapa persen pekerjaan dituntaskan, sebanyak itu anggaran kami cairkan. Kalau ada sisa pekerjaan, dananya dikembalikan ke kas daerah,” katanya. Ditegaskan, jangan sampai pekerjaan belum tuntas dananya dicairkan akan menimbulkan masalah dan jadi temuan BPK.
Direktur PT Adi Murti, Restu Adi mengatakan, alasan pekerjaan molor karena sejak awal mulai pengerjaan molor dua minggu. Sebab masih menunggu proses pemindahan para pedagang, belum lagi pekerjaan beton, tidak bisa serta merta habis cor langsung dibuka. Sesuai ketentuan teknis, umur beton bisa dibuka setelah 28 hari. “Lagi pula volume galian awalnya diperkirakan 300 meter kubik menjadi 1.500 meter kubik. Saya tetap bertanggungjawab, harus selesai tepat waktu. Sudah tambah tenaga kerja dan berlakukan dua shift,” ujar Restu Adi.
Pasar Amlapura Barat posisinya berhadap-hadapan dengan Pasar Amlapura Timur hanya dibatasi terminal dan Jalan Kesatrian. Kedua pasar itu tanpa dilengkapi parkir. Awalnya Pasar Amlapura Timur dibangun dengan parkir di basement, ternyata para pedagang protes, menolak jualan di lantai II dan III, maka basemant digunakan pedagang menjual kebutuhan sehari-hari. Begitu juga Pasar Amlapura Barat tanpa parkir, dibangun jalan lingkar. Parkir hanya memanfaatkan sebagian terminal. Pedagang semboko rencananya ditempatkan di lantai I. Buat sementara para pedagang jualan menggunakan lahan masyarakat di barat Pasar Amlapura Barat hingga Januari 2020. *k16
Bupati Mas Sumatri turun didampingi Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem Ni Made Santikawati beserta jajarannya. Setiba di lokasi langsung memantau bangunan pasar berlantai II. Di beberapa bagian belum tuntas, material masih menumpuk. Sesuai kontrak kerja, proyek senilai Rp 14,054 miliar dikerjakan selama 180 hari sejak 26 Juli 2019, mestinya tuntas 27 Desember 2019. Rekanan baru bisa menyelesaikan 70,54 persen, mestinya telah tuntas 85 persen. “Saya lihat penyebabnya kekurangan tenaga kerja. Padahal material menumpuk dan cuaca mendukung. Bila perlu tambah 50 tenaga kerja lagi agar bisa di semua bagian ada yang mengerjakan,” pinta Bupati Mas Sumatri.
Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem Ni Made Santikawati mengakui tahapan pekerjaan Pasar Amlapura Barat molor, tidak sesuai target. “Berapa persen pekerjaan dituntaskan, sebanyak itu anggaran kami cairkan. Kalau ada sisa pekerjaan, dananya dikembalikan ke kas daerah,” katanya. Ditegaskan, jangan sampai pekerjaan belum tuntas dananya dicairkan akan menimbulkan masalah dan jadi temuan BPK.
Direktur PT Adi Murti, Restu Adi mengatakan, alasan pekerjaan molor karena sejak awal mulai pengerjaan molor dua minggu. Sebab masih menunggu proses pemindahan para pedagang, belum lagi pekerjaan beton, tidak bisa serta merta habis cor langsung dibuka. Sesuai ketentuan teknis, umur beton bisa dibuka setelah 28 hari. “Lagi pula volume galian awalnya diperkirakan 300 meter kubik menjadi 1.500 meter kubik. Saya tetap bertanggungjawab, harus selesai tepat waktu. Sudah tambah tenaga kerja dan berlakukan dua shift,” ujar Restu Adi.
Pasar Amlapura Barat posisinya berhadap-hadapan dengan Pasar Amlapura Timur hanya dibatasi terminal dan Jalan Kesatrian. Kedua pasar itu tanpa dilengkapi parkir. Awalnya Pasar Amlapura Timur dibangun dengan parkir di basement, ternyata para pedagang protes, menolak jualan di lantai II dan III, maka basemant digunakan pedagang menjual kebutuhan sehari-hari. Begitu juga Pasar Amlapura Barat tanpa parkir, dibangun jalan lingkar. Parkir hanya memanfaatkan sebagian terminal. Pedagang semboko rencananya ditempatkan di lantai I. Buat sementara para pedagang jualan menggunakan lahan masyarakat di barat Pasar Amlapura Barat hingga Januari 2020. *k16
Komentar