Tentara Tewas dengan 6 Luka Tusuk
Tewas di Asrama TNI AL kawasan Jalan Raya Sesetan, jenazah Serda Made Suwardi sudah dibawa ke rumah duka di Desa Antosari, Tabanan
Sementara, pelaku Kopda Muslimin kemarin pagi sudah langsung diamankan petugas POMAL Lanal Denpasar, guna pemeriksaan lebih lanjut. "Hingga kini, pelaku masih diperiksa intensif. Dari pengakuannya, pelaku mengaku
hanya dendam,” tandas sumber tadi.
Sayangnya, Komandan Lanal Denpasar, Letkol (P) I Gusti Bagus Oka Tapayasa, belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus dugaan pembunuhan korban Serda Made Suwardi oleh temannya sesama tentara. Beberapa kali dihubungi melalui telepon hingga tadi malam pukul 22.55 Wita, belum bisa nyambung. Demikian pula SMS yang dikirimkan NusaBali, belum dijawab.
Sementara itu, jenazah korban Made Suwardi sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Petiles, Desa Pakraman Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Kedatangan jenazah korban dikawal anggota TNI AL. “Malam ini juga ada tentara yang berjaga di rumah duka,” ungkap Kelian Dinas Banjar Petiles, I Made Arnawa, saat dikonfirmasi NusaBali per telepon tadi malam.
Hanya saja, Made Arnawa mengaku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan korban menderita 6 luka tusukan. Yang jelas, luka tusukan itu tersebar di bagian perut, dada, dan punggung. “Kejadiannya di Denpasar, kami tak tahu apa yang terjadi di sana,” jelasArnawa.
Dia mengatakan, korban Made Suwardi merupakan anak bungsu dari dua bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Sarjana, 69, dan Ni Nyoman Sinta, 68. Kakak korban, I Wayan Rujana, kawin nyentana ke Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Menurut Arnawa, korban Made Suwardi berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Minarni, 45, dan dua anak. Anak sulung korban baru saja tamat SMA, sedangkan si bungsu masih duduk di Kelas II SMP. “Sehari-hari, mereka tinggal di Asrama TNI AL di Denpasar,” papar Arnawa.
Hingga tadi malam, jenazah korban Made Suwardi masih disemayamkan di rumah duka, Banjar Petiles, Desa Pakraman Antosari. Pihak keluarga masih mencari dewasa ayu (hari baik) untuk pemakaman jenazah korban. * da,k21
hanya dendam,” tandas sumber tadi.
Sayangnya, Komandan Lanal Denpasar, Letkol (P) I Gusti Bagus Oka Tapayasa, belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus dugaan pembunuhan korban Serda Made Suwardi oleh temannya sesama tentara. Beberapa kali dihubungi melalui telepon hingga tadi malam pukul 22.55 Wita, belum bisa nyambung. Demikian pula SMS yang dikirimkan NusaBali, belum dijawab.
Sementara itu, jenazah korban Made Suwardi sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Petiles, Desa Pakraman Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat siang pukul 11.00 Wita. Kedatangan jenazah korban dikawal anggota TNI AL. “Malam ini juga ada tentara yang berjaga di rumah duka,” ungkap Kelian Dinas Banjar Petiles, I Made Arnawa, saat dikonfirmasi NusaBali per telepon tadi malam.
Hanya saja, Made Arnawa mengaku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan korban menderita 6 luka tusukan. Yang jelas, luka tusukan itu tersebar di bagian perut, dada, dan punggung. “Kejadiannya di Denpasar, kami tak tahu apa yang terjadi di sana,” jelasArnawa.
Dia mengatakan, korban Made Suwardi merupakan anak bungsu dari dua bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Sarjana, 69, dan Ni Nyoman Sinta, 68. Kakak korban, I Wayan Rujana, kawin nyentana ke Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Menurut Arnawa, korban Made Suwardi berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Minarni, 45, dan dua anak. Anak sulung korban baru saja tamat SMA, sedangkan si bungsu masih duduk di Kelas II SMP. “Sehari-hari, mereka tinggal di Asrama TNI AL di Denpasar,” papar Arnawa.
Hingga tadi malam, jenazah korban Made Suwardi masih disemayamkan di rumah duka, Banjar Petiles, Desa Pakraman Antosari. Pihak keluarga masih mencari dewasa ayu (hari baik) untuk pemakaman jenazah korban. * da,k21
1
2
Komentar