Overload Siswa, SDN 1 Batur Terpaksa Doubleship
Sebagai sekolah dasar (SD) favorit di Kecamatan Kintamani, khususnya di Desa Batur, SDN 1 Batur ini kian menjadi buruan dan rebutan orang tua siswa untuk menyekolahkan anak mereka.
BANGLI, NusaBali
Buntutnya jumlah siswa kelebihan kapasitas atau overload, hingga terjadi kekurangan ruang kelas. Maka, agar proses belajar-mengajar bisa berjalan baik pihak sekolah terpaksa memberlakukan sistim bergantian atau doubleship. Walau dengan sistim tersebut acapkali menemukan berbagai persoalan.
Kepala SDN 1 Batur, Wayan Sudarma, saat dikonfirmasi, mengatakan, peningkatan jumlah siswa di sekolah tersebut terjadi sejak 2002 lalu, sejalan dengan meningkatnya animo orang tua siswa menyekolahkan anaknya SDN 1 Batur. Hingga kini Jumlah siswa yang ditampung SDN 1 Batur mencapai 286 siswa. “Namun dari jumlah tersebut, hanya siswa kelas V saja yang 1 rombel (rombongan belajar), sementara siswa kelas I,II,III, IV dan VI terbagi menjadi dua rombel, yakni ada sekolah pagi dan siang” ujarnya, didampingi salah seorang guru Ketut Diarmaya, saat dikonfirmasi, Selasa (10/11).
Untuk itu, pihaknya sudah mengusulkan ke pihak Dinas Pendidikan, pemuda dan olah raga untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Sejauh ini, usulan tersebut sudah direspon oleh pihak dinas dengan menurunkan tim untuk melakukan pengecekan ke lapangan. “Hingga kini kami belum mendapatkan konfirmasi dari Disdikpora mengenai tindak lanjut dari permohonan tersebut,” akunya.
Dijelaskan pemberlakuakn sekolah duobleship itu, memang selama ini menemukan beberapa kendala. Salah satunya, yakni saat musim hujan, dimana orang tua siswa engggan menyekolahkan anaknya pada siang hari, lantaran takut terjadi bencana alam. Pasalnya, Kintamani memang sering diterpa bencana angin kencang. “Untuk mengantispasinya, maka kami terpaksa menggabung 2 kelas menjadi satu kelas,” katanya.
Jadi, bisa dibayangkan bagaimana penuh sesak satu ruangan oleh siswa, yang idealnya diisi sebanyak 27 siswa dalam satu ruangan. Jika hal ini terjadi dalam satu kelas, pihaknya menurunkan 2 orang tenaga guru. Hal ini juga belum maksimal, sehingga berakibat pada daya serap siswa terhadap pelajaran.
Sementara Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja saat dikonfirmasi, tidak menampik realita tersebut. Maka, pihaknya sudah mengadakan kordinasi dengan tokoh masyarakat setempat. “Pada tahun 2016 nanti, kami bakal merancang pembangunan ruang kelas baru atau melakukan rehab di SDN 1 Batur. Mudah-mudahan hal itu bisa terwujud,” harapnya.
Komentar