Pernah Dirawat di RSJ, Ditemukan Tewas di Got
Warga Banjar Dinas Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu (30/7) pagi sekitar pukul 06.30 Wita dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat di dalam got.
SINGARAJA, NusaBali
Warga pun semakin panik ketika mengetahui mayat tersebut adalah Gede Sukrawan alias Pagu, 30, warga setempat.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Putu Juniawan, 20, tetangga korban. Saat itu dia lewat di jalan yang melintasi lokasi ditemukannya mayat Sukrawan. Ketika sedang melintas, tiba-tiba saja matanya tertuju pada warna putih yang ada di dalam got di depan rumah korban. Untuk memastikannya, dia pun mendekat, ternyata warna putih tersebut adalah warna baju yang dikenakan Sukrawan.
Saksi Juniawan yang terkejut melihat korban dalam posisi telungkup di dalam got memakai baju putih dan kain batik, dengan beberapa bercak darah. Ia kemudian memanggil ayah Sukrawan, Made Yasa, untuk menolong korban. Dalam waktu sekejap, di tempat kejadian mendadak ramai dan keluarga korban juga sudah ada di lokasi.
“Saya dengar ribut-ribut di luar rumah, ternyata adik saya sudah ditemukan tidak sadarkan diri salam got,” ujar Kadek Sumarma, kakak korban yang ditemui di ruang jenazah RSUD Buleleng, Sabtu pagi kemarin.
Selanjutnya mayat korban dibawa ke RSUD Buleleng untuk menjalani visum. Namun dari keterangan pihak keluarga, korban sebelumnya baik-baik saja dan tidak sedang sakit keras. Tetapi korbam dinyatakan pernah mengalami gangguan kejiwaan sehingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli, beberapa waktu lalu.
Namun saat ini hingga meninggal dunia, korban yang masih membujang tersebut kondisinya mulai membaik dan stabil. Dia pun beraktivitas seperti biasanya dan diketahui tidak memiliki musuh.
Sebelumnya pada Jumat (29/7) malam Sukrawan dikabarkan tidur di rumah setelah datang dari bepergian di sekitar desa.
Sementara itu dari hasil visum RSUD Buleleng, dinyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di mayat korban. Hanya ada sejumlah darah yang keluar dari kedua telinga korban yang diduga disebabkan karena benturan keras.
Sementara itu Kapolsek Sukasada AKP Gede Arya Wibawa seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, mengatakan bahwa saat ini keluarga sudah menerima hasil visum yang dikeluarkan oleh RSUD Buleleng. Pihak keluarga pun menerima dengan ikhlas kepergian Sukrawan. Usai divisum, jenazah Sukrawan langsung dibawa ke rumah duka dan akan disemayamkan beberapa waktu hingga tiba hari baik untuk acara penguburan. * k23
Warga pun semakin panik ketika mengetahui mayat tersebut adalah Gede Sukrawan alias Pagu, 30, warga setempat.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Putu Juniawan, 20, tetangga korban. Saat itu dia lewat di jalan yang melintasi lokasi ditemukannya mayat Sukrawan. Ketika sedang melintas, tiba-tiba saja matanya tertuju pada warna putih yang ada di dalam got di depan rumah korban. Untuk memastikannya, dia pun mendekat, ternyata warna putih tersebut adalah warna baju yang dikenakan Sukrawan.
Saksi Juniawan yang terkejut melihat korban dalam posisi telungkup di dalam got memakai baju putih dan kain batik, dengan beberapa bercak darah. Ia kemudian memanggil ayah Sukrawan, Made Yasa, untuk menolong korban. Dalam waktu sekejap, di tempat kejadian mendadak ramai dan keluarga korban juga sudah ada di lokasi.
“Saya dengar ribut-ribut di luar rumah, ternyata adik saya sudah ditemukan tidak sadarkan diri salam got,” ujar Kadek Sumarma, kakak korban yang ditemui di ruang jenazah RSUD Buleleng, Sabtu pagi kemarin.
Selanjutnya mayat korban dibawa ke RSUD Buleleng untuk menjalani visum. Namun dari keterangan pihak keluarga, korban sebelumnya baik-baik saja dan tidak sedang sakit keras. Tetapi korbam dinyatakan pernah mengalami gangguan kejiwaan sehingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli, beberapa waktu lalu.
Namun saat ini hingga meninggal dunia, korban yang masih membujang tersebut kondisinya mulai membaik dan stabil. Dia pun beraktivitas seperti biasanya dan diketahui tidak memiliki musuh.
Sebelumnya pada Jumat (29/7) malam Sukrawan dikabarkan tidur di rumah setelah datang dari bepergian di sekitar desa.
Sementara itu dari hasil visum RSUD Buleleng, dinyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di mayat korban. Hanya ada sejumlah darah yang keluar dari kedua telinga korban yang diduga disebabkan karena benturan keras.
Sementara itu Kapolsek Sukasada AKP Gede Arya Wibawa seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, mengatakan bahwa saat ini keluarga sudah menerima hasil visum yang dikeluarkan oleh RSUD Buleleng. Pihak keluarga pun menerima dengan ikhlas kepergian Sukrawan. Usai divisum, jenazah Sukrawan langsung dibawa ke rumah duka dan akan disemayamkan beberapa waktu hingga tiba hari baik untuk acara penguburan. * k23
1
Komentar