Sampah Kiriman Mulai Menepi di Pantai Kuta
Didominasi Plastik dan Rumput Laut
Sampah kiriman yang didominasi sampah plastik mulai menepi di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (18/12) siang.
MANGUPURA, NusaBali
Terkait kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung akan melakukan evakuasi pada Kamis (19/12) pagi. Hal ini disebabkan sampah-sampah kiriman tersebut masih mengambang dan belum sepenuhnya berada di pesisir pantai.
Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan menyatakan sampah kiriman di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung mulai muncul pada Rabu (18/12) siang. Sampah-sampah itu sebagai besar masih terombang-ambing di laut, sementara yang lainnya memang sudah menepi di pesisir Pantai Kuta. Meski demikian, pihaknya belum bisa mengambil atau mengevakuasi sampah tersebut secara berkala. Untuk itu, Dinas LHK akan melakukan evakuasi pada Kamis pagi ini. “Memang (sampah kiriman) sudah muncul di Pantai Kuta dan Jimbaran. Tapi, sebagian besarnya masih terombang-ambing di laut. Makanya kami belum melakukan evakuasi. Nah, rencananya besok pagi (hari ini) kami turun dengan kekuatan penuh, karena kemungkinan besar semua sampah sudah menepi,” kata Eka Merthawan, Rabu (18/12) malam.
Eka Merthawan menjelaskan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap sampah yang muncul pada siang hari, baru benar-benar menepi pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita atau pukul 20.00 Wita. Mengenai sampah yang dominan di Pantai Kuta itu, dia menyebut lebih banyak sampah plastik dan rumput laut. “Besok (hari ini) kami akan kerahkan alat berat agar memudahkan serta mempercepat proses evakuasi. Soalnya, sampah seperti itu memang berat karena masih ada airnya,” tandasnya.
Untuk lokasi pembuangan sampah, Eka Merthawan mengaku masih menggunakan lahan milik Desa Adat Kuta di Jalan Kubu Anyar. Hal ini disebabkan TPS sementara yang ada di samping Terminal Mengwi masih dalam tahap uji coba pada Kamis hari ini. “Kalau saat ini tetap dititipkan di lahan milik Desa Adat Kuta dulu. Baru setelah uji coba (TPS sementara di samping Terminal Mengwi), akan diambil lagi. Salah satu solusinya saat ini memang masih dititipkan di sana (lahan Desa Adat Kuta),” bebernya. *dar
Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan menyatakan sampah kiriman di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung mulai muncul pada Rabu (18/12) siang. Sampah-sampah itu sebagai besar masih terombang-ambing di laut, sementara yang lainnya memang sudah menepi di pesisir Pantai Kuta. Meski demikian, pihaknya belum bisa mengambil atau mengevakuasi sampah tersebut secara berkala. Untuk itu, Dinas LHK akan melakukan evakuasi pada Kamis pagi ini. “Memang (sampah kiriman) sudah muncul di Pantai Kuta dan Jimbaran. Tapi, sebagian besarnya masih terombang-ambing di laut. Makanya kami belum melakukan evakuasi. Nah, rencananya besok pagi (hari ini) kami turun dengan kekuatan penuh, karena kemungkinan besar semua sampah sudah menepi,” kata Eka Merthawan, Rabu (18/12) malam.
Eka Merthawan menjelaskan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap sampah yang muncul pada siang hari, baru benar-benar menepi pada malam hari sekitar pukul 19.00 Wita atau pukul 20.00 Wita. Mengenai sampah yang dominan di Pantai Kuta itu, dia menyebut lebih banyak sampah plastik dan rumput laut. “Besok (hari ini) kami akan kerahkan alat berat agar memudahkan serta mempercepat proses evakuasi. Soalnya, sampah seperti itu memang berat karena masih ada airnya,” tandasnya.
Untuk lokasi pembuangan sampah, Eka Merthawan mengaku masih menggunakan lahan milik Desa Adat Kuta di Jalan Kubu Anyar. Hal ini disebabkan TPS sementara yang ada di samping Terminal Mengwi masih dalam tahap uji coba pada Kamis hari ini. “Kalau saat ini tetap dititipkan di lahan milik Desa Adat Kuta dulu. Baru setelah uji coba (TPS sementara di samping Terminal Mengwi), akan diambil lagi. Salah satu solusinya saat ini memang masih dititipkan di sana (lahan Desa Adat Kuta),” bebernya. *dar
Komentar